Afriyani, S.Pd
SD Negeri 097350 KP. Parbutaran, Kec. Bosar Maligas, Kab. Simalungu. SUMUT
Pembelajaran adalah proses interaksi antarsiswa dan antara siswa dengan guru dan media belajar pada lingkungan belajar di kelas. Dalam menciptakan proses dan lingkungan belajar yang efektif, sangat diperlukan cara pandang guru terhadap pembelajaran secara tepat yang disebut sebagai pendekatan pembelajaran yang mengandung makna tentang bagaimana persepsi guru terhadap pembelajaran sehingga guru berusaha untuk mengaktifkan siswa melalui pembelajaran dengan pendekatan ilmiah. Idealnya dalam pendekatan pembelajara, guru memikirkan bagaimana cara agar siswa aktif mencari tahu bukan diberi tahu oleh guru atau disebut sebagai pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student center).
Belajar adalah proses ilmiah dalam rangka mencari, menemukan, mendapatkan dan mengembangkan pengetahuan yang melibatkan pendekatan rasional da pendekatan empirik. Pendekatan rasiolan melibatkan aktivitas ilmiah yang menghasilkan dugaan-dugaan, sedangkan pendekatan empirik melibatkan aktivitas ilmiah dalam rangka menguji hipotesis secara empirik yang dihasilkan dari pendekatan rasional untuk menghasilkan pengetahuan. Sehingga, idealnya pembelajaran merupakan kegiatan “meneliti” yang melibatkan dua pendekatan tersebut yang pada implementasinya melibatkan keterampilan proses ilmiah, prosedur ilmiah dan aktivitas berpikir ilmiah siswa.
Di SD Negeri 097350 KP. Parbutaran, Pembelajaran yang dilaksanakan harus dapat mengarahkan siswa untuk meneliti dan berpikir secara sistematis dalam menemukan jawaban yang sebelumnya menjadi masalah atau pertanyaannya. Salah satu pendekatan pembelajaran yang sesuai mengarah kepada konsep pembelajaran berbasis penelitian, sebagai pendekatan yang tidak terlepas dari proses berpikir ilmiah, metode ilmiah dan keterampilan proses merupakan hakikat sains sebagai proses. Denga demikian, pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa dan sesuai dengan hakikat sains sebagai proses adalah pendekatan saintifik.
Pendekatan pembelajaran saintifik adalah pendekatan pembelajaran yang dirancang agar siswa aktif mengkonstruksi konsep, prinsip atau teori melalui tahapan-tahapan mengamati, menanya, menalar, mengumpulkan informasi, menganalisis data dan menarik kesimpulan, mengomunikasikan konsep, prinsip atau teori yang ditemukan. Inti dari pembelajaran dengan menerapkan pendekatan saintifik adalah aktivitas observasi (pengamatan) (Gambar 1).

Gambar 1. Tahapan-Tahapan Pembelajaran Saintifik
Karakteristik pembelajaran dengan menerapkan pendekatan saintifik di SD Negeri 097350 KP. Parbutaran, yaitu:
- Siswa didorong untuk mengamati dan mengeksplorasi fenomena alam atau situasi sehari-hari sebagai langkah awal dalam pembelajaran. Pengamatan langsung atau melalui eksperimen menjadi metode yang umum digunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa.
- Pembelajaran difokuskan pada siswa, di mana siswa aktif terlibat dalam proses belajar. Guru berperan sebagai fasilitator atau pemandu, membimbing siswa dalam menemukan pengetahuan sendiri.
- Siswa didorong untuk mengajukan pertanyaan, merumuskan hipotesis, dan mencari jawaban melalui eksperimen atau penyelidikan. Proses inkuiri memberikan pengalaman belajar yang lebih mendalam dan meningkatkan keterlibatan siswa.
- Pemanfaatan sumber daya alam, termasuk lingkungan sekitar, untuk mendukung pembelajaran. Meningkatkan pemahaman tentang konsep-konsep sains melalui pengalaman nyata.
- Siswa diajak untuk berkolaborasi dalam kelompok untuk memecahkan masalah atau mengeksplorasi konsep. Komunikasi secara verbal, tertulis, atau visual menjadi keterampilan penting yang ditekankan.
- Pemanfaatan teknologi sebagai alat bantu pembelajaran, baik dalam pengamatan, pengumpulan data, atau presentasi hasil. Teknologi dapat meningkatkan interaktivitas dan keterlibatan siswa.
- Proses evaluasi yang bersifat formatif, di mana guru memberikan umpan balik secara berkala untuk membantu siswa memahami dan meningkatkan keterampilan.
- Pendorong untuk mengembangkan keterampilan proses sains, seperti pengamatan, menyusun hipotesis, merancang eksperimen, dan menganalisis data. Tujuan akhirnya adalah membentuk siswa menjadi pembelajar yang kritis dan kreatif.
Dengan menerapkan pendekatan saintifik di SD Negeri 097350 KP. Parbutaran, diharapkan siswa tidak hanya memahami fakta-fakta sains, tetapi juga memiliki keterampilan berpikir kritis dan kreatif yang dapat mereka terapkan dalam berbagai konteks. Penerapan pendekatan saintifik di SD memiliki berbagai tujuan yang bertujuan untuk mengembangkan pemahaman konsep sains dan keterampilan proses sains, serta membentuk sikap saintifik pada siswa. Berikut adalah beberapa tujuan pembelajaran dalam penerapan pendekatan penmbelajaran saintifik di SD Negeri 097350 KP. Parbutaran, yaitu:
- Membantu siswa memahami konsep-konsep sains dengan mendalam. Melalui observasi, eksperimen, dan inkuiri, siswa dapat memahami prinsip-prinsip sains secara langsung, bukan hanya melalui pembelajaran teoritis.
- Mendorong siswa dalam mengembangkan keterampilan proses sains, seperti pengamatan, menyusun hipotesis, merancang eksperimen, dan menganalisis data dalam menyelidiki dan memecahkan masalah.
- Mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran, di mana siswa secara aktif terlibat dalam eksplorasi dan diskusi agar siswa tidak hanya menerima informasi tetapi juga membangun pengetahuan mereka sendiri.
- Mengembangkan sikap positif siswa terhadap sains, seperti rasa ingin tahu, keinginan untuk mencari jawaban, dan keterbukaan terhadap ide-ide baru dalam membentuk siswa menjadi pembelajar yang berpikir kritis, kreatif, dan skeptis.
- Menyajikan materi pembelajaran dalam konteks kehidupan sehari-hari siswa agar siswa dapat merelasi konsep sains dengan pengalaman siswa sendiri sehingga materi lebih relevan dan mudah dipahami.
- Mengembangkan keterampilan siswa berkolaborasi dan berkomunikasi dalam kelompok secara efektif.
- Mengintegrasikan teknologi sebagai alat bantu pembelajaran.
- Mengajarkan siswa untuk menjadi individu yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Pendekatan saintifik di SD didasarkan pada sejumlah prinsip yang memberikan landasan bagi desain pembelajaran dan pengajaran yang menekankan pada eksperimen, inkuiri, dan pemahaman konsep sains. beberapa prinsip penerapan pendekatan pembelajaran saintifik di SD Negeri 097350 KP. Parbutaran, yaitu:
- Siswa ditempatkan sebagai subjek utama dalam proses pembelajaran. Aktivitas didesain untuk merangsang rasa ingin tahu siswa dan memotivasi mereka untuk aktif terlibat dalam eksplorasi.
- Mengutamakan proses inkuiri, di mana siswa diajak untuk menyusun pertanyaan, merancang eksperimen, dan mencari jawaban sendiri. Memanfaatkan pengamatan langsung atau eksperimen untuk mendukung pemahaman konsep sains.
- Mendorong partisipasi siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkolaborasi, berdiskusi, dan berbagi ide.
- Menyediakan pengalaman langsung yang terkait dengan dunia nyata. Memanfaatkan situasi sehari-hari atau lingkungan sekitar siswa sebagai sumber belajar.
- Menghubungkan materi pembelajaran dengan konteks kehidupan sehari-hari siswa. Menciptakan relevansi agar siswa dapat merelasi konsep sains dengan pengalaman mereka sendiri.
- Fokus pada pengembangan keterampilan proses sains, seperti mengamati, merancang eksperimen, dan menganalisis data. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk mempraktikkan keterampilan ini dalam berbagai konteks.
- Mendorong integrasi antar mata pelajaran dan pembelajaran lintas disiplin. Menyajikan materi pembelajaran dalam konteks yang holistik, menggabungkan berbagai aspek ilmu pengetahuan.
- Memanfaatkan sumber daya alam sebagai alat bantu pembelajaran. Mendorong siswa untuk mengamati dan memahami fenomena alam dengan menggunakan sumber daya sekitar.
- Integrasi teknologi sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Mendorong siswa untuk menggunakan teknologi dalam pengamatan, pengumpulan data, dan presentasi hasil.
- Menyajikan konsep sains melalui tindakan dan pengalaman langsung. Memungkinkan siswa untuk membangun pemahaman konsep secara mendalam melalui eksplorasi dan percobaan.
Berdasarkan Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 dan 103 Tahun 2014 menghendaki pembelajaran saintifik diperkuat dengan pembelajaran berbasis penemuan atau penyingkapan (discovery), penelitian atau penyelidikan (inkuiri), pembelajaran berbasis masalah dan pembelajaran berbasis proyek. Alasannya sangat rasional yaitu karena pada keempat pembelajaran tersebut terdapat proses belajar yang melibatkan lima kegiatan pokok pada pendekatan saintifik seperti mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan di SD Negeri 097350 KP. Parbutaran. Kreativitas guru menjadi salah satu faktor penting dalam keberhasilan pembelajaran di SD Negeri 097350 KP. Parbutaran. Guru yang kreatif akan memilih da mengembangkan pembelajaran yang menerapkan pendekatan pembelajaran saintifik sesuai dengan kemampuan guru dan karakteristik mata pelajaran, kompetensi dasar/capaian pembelajaran, materi pembelajaran dan siswa, serta bentuk pertanyaan siswa. Prosedur penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran di SD Negeri 097350 KP. Parbutaran yaitu:
- Memiliki perencanaan pembelajaran seperti identifikasi tujuan pembelajaran yang ingin dicapai berdasarkan standar kurikulum nasional atau lokal yang berlaku. Rencana aktivitas pembelajaran yang berpusat pada siswa, melibatkan inkuiri dan eksperimen.
- Mengidentifiksi konteks kehidupan sehari-hari siswa yang dapat dihubungkan dengan konsep sains yang akan diajarkan.
- Merancang kegiatan pembelajaran yang melibatkan pengamatan, eksperimen, atau penyelidikan dengan menyertakan pertanyaan inkuiri untuk merangsang rasa ingin tahu siswa.
- Menentukan apakah pembelajaran akan dilakukan secara individu, kelompok kecil, atau kelompok kelas dengan menjelaskan peran masing-masing anggota kelompok dan tugas siswa.
- Melakukan presentasi konsep awal atau pertanyaan yang merangsang pemikiran siswa dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan kaitannya dengan konsep sains yang akan dipelajari.
- Guru berperan sebagai pendamping atau fasilitator, membimbing siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran sehingga guru memberikan arahan yang diperlukan tetapi mendorong siswa untuk mengambil inisiatif.
- Siswa melakukan pengamatan, eksperimen, atau penyelidikan sesuai dengan kegiatan yang telah dirancang dengan mencatat hasil, menyusun hipotesis, dan berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
- Memfasilitasi diskusi kelompok atau kelas tentang pengalaman, hasil pengamatan, dan temuan dengan mendorong siswa untuk merenung dan merinci proses berpikir mereka.
- Berikan umpan balik formatif kepada siswa, baik secara individual maupun kelompok untuk membantu mereka memahami konsep dan meningkatkan keterampilan mereka. Pertimbangkan aspek keterlibatan siswa, pemahaman konsep, dan keterampilan proses sains.
- Siswa dapat mempresentasikan hasil temuan mereka kepada kelas. Dukunglah presentasi dengan alat bantu visual atau teknologi jika memungkinkan.
- Akhiri pembelajaran dengan refleksi bersama tentang proses pembelajaran. Berikan umpan balik terakhir dan dorong siswa untuk merenung tentang apa yang telah mereka pelajari.
- Identifikasi tindak lanjut yang mungkin diperlukan, seperti kegiatan pembelajaran tambahan atau penyesuaian metode pembelajaran. Guru dapat menggunakan hasil evaluasi untuk perencanaan pembelajaran berikutnya.
Dengan mengikuti prosedur ini, guru dapat menciptakan pengalaman pembelajaran yang menarik, interaktif, dan sesuai dengan pendekatan saintifik. Prosedur ini memungkinkan siswa untuk mengembangkan pemahaman konsep sains secara mendalam sambil mengasah keterampilan proses sains mereka di SD Negeri 097350 KP. Parbutaran.
Editor:
Rezekinta Syahputra Sembiring