by INBIO
Mencapai target pengurangan emisi CO₂ dalam Perjanjian Paris sangat bergantung pada kemampuan hutan untuk menyimpan dan menyerap karbon. Namun, banyak strategi mitigasi saat ini kurang memperhatikan meningkatnya kerentanan cadangan karbon hutan terhadap perubahan iklim dan aktivitas manusia. Studi baru ini mengkaji interaksi antar sektor emisi utama dan menyoroti pentingnya menjaga keandalan simpanan karbon di hutan.
Melalui pemodelan, peneliti menemukan bahwa percepatan dekarbonisasi sektor lain masih memungkinkan untuk mencapai target iklim, meskipun terjadi kehilangan karbon dari hutan akibat gangguan. Akan tetapi, jika aksi melindungi hutan tertunda hanya lima tahun saja, biaya dan upaya mitigasi yang dibutuhkan di sektor lain akan meningkat dua kali lipat.
Yang mengejutkan, efek dari keterlambatan lima tahun ini sama beratnya, atau bahkan lebih parah, dibandingkan dengan skenario di mana tingkat gangguan hutan digandakan sejak awal. Ini menunjukkan betapa sensitifnya sistem mitigasi karbon terhadap perlindungan hutan, dan bahwa reaksi cepat jauh lebih efektif secara ekonomi.
Penelitian ini menegaskan bahwa mengabaikan perlindungan hutan akan membuat pencapaian target iklim jauh lebih mahal dan sulit. Oleh karena itu, langkah konkret untuk memonitor, menjaga, dan memulihkan hutan tidak hanya penting untuk lingkungan, tapi juga krusial untuk menjaga biaya mitigasi tetap terkendali.
Secara keseluruhan, temuan ini mengingatkan bahwa menunda perlindungan hutan berarti mempertaruhkan keberhasilan dan kelayakan ekonomi dari seluruh upaya mitigasi perubahan iklim global. Perlindungan hutan harus menjadi prioritas dalam kebijakan iklim dunia saat ini.
Original Article: https://doi.org/10.1038/s41467-025-57607-x
Ayo publikasikan artikel ilmiahmu di website generasipeneliti.id secara gratis!
Hubungi kami di WhatsApp +62 822-5828-1664 (Afifah)
AUTHOR
© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.