by INBIO
Hibridisasi merupakan salah satu teknik yang didasarkan pada perbaduan dua basa nukleotida dan rantai asam nukleat yang komplementer, misalnya yaitu pasangan antara DNA dengan DNA atau RNA; dan pasangan antara RNA dengan RNA. Uji-uji yang menggunakan teknik hibridisasi ini membutuhkan suatu proses denaturasi dan fragmen asam nukleat yang tidak diketahui dan memfiksasi fragmen tersebut pada bahan solid, seperti membran nilon atau nitroselulosa. Prinsip pemindahan DNA dari jalan menuju membran berlangsung secara kapileri (capillary transfer). Kemudian, probe asam nukleat yang komplementer dicampurkan dengan fragmen asam nukleat yang terdapat dalam bahan solid pada kondisi yang mendukung terjadinya hibridisasi. Adapun yang tergolong dalam DNA probe yaitu fragmen DNA, RNA, atau protein pelacak target gen.
Proses hibridisasi juga dapat dilakukan dalam larutan yang bukan tergolong bahan solid. Adapun cara melakukan proses hibridisasi dalam larutan ini yaitu DNA dan probe yang ingin didiagnosis dimasukkan ke dalam larutan bufer. DNA tersebut nantinya dapat bergerak dengan bebas dan waktu yang digunakan dalam proses hibridisasi ini 5-10 kali lebih cepat dibanding hibridisasi pada bahan solid.
Hibridisasi merupakan proses identifikasi gen-gen hasil analisis RFLP (Restriction Fragment Length Polymorphism) menggunakan retriksi enzim dan dan diidentifikasi dengan fragmen gen target spesifik yang telah diberi label radioaktif maupun non radioaktif. Proses hibridisasi dan visualisasi diawali dengan transfer DNA dari gel agarosa ke nilon berpori atau membran nitroselulosa.
Transfer DNA atau southern blotting dan hibridisasi DNA digunakan untuk mempelajari bagaimana peran gen dalam genom dengan pemetaan titik-titik retriksi dan segmen DNA genomik. Caranya yaitu:
Terdapat dua cara yang dapat dilakukan dalam teknik hibridisasi yaitu:
Adapun beberapa hal yang tidak kalah penting dan perlu diperhatikan dalam proses hibridisasi yaitu memaksimalkan reaksi probe dengan sekuens target, serta meminimalkan interaksi non spesifik antara nukleotida dengan komponen selular yang lain. Hal ini dapat dicapai bergantung pada komponen larutan hibridisasi, suhu, lama waktu yang digunakan untuk proses hibridisasi, serta tipe asam nukleat yang akan di hibridisasi.
Salah satu kondisi yang dapat mempengaruhi proses hibridisasi yaitu tipe asam nukleat yang akan dihibridisasi, komposisi basa asam nukleat, suhu dan kekuatan ionik bufer yang digunakan untuk hibridisasi. Ada beberapa hal penting yang harus diingat dalam teknik hibridisasi, diantaranya yaitu:
Probe asam nukleat adalah suatu fragmen rantai tunggal dari DNA atau RNA yang komplementer. Probe DNA pada umumnya berasal dari pustaka DNA (DNA library). Dua macam probe yang digunakan dalam teknik hibridisasi yang perlu diketahui yaitu:
Referensi: Fatchiyah, Arunmingtyas E. L. Widyarti, S. Rahayu, S. 2011. Biologi Molekular Prinsip Dasar Analisis. Jakarta: Erlangga.
Sumber gambar: https://www.academia.edu/38510961/HIBRIDISASI_DN
AUTHOR
© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.