by INBIO

"Connecting The Dots of Sciences"

Trending

Rezekinta Syahputra Sembiring                 
1592 0 2
Opini Akademisi April 15 9 Min Read

Dugaan Pencatutan Nama Dosen UMT oleh Dekan FEB UNAS




Kumba Digdowiseiso selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Nasional (UNAS) diduga mencatut sejumlah nama akademisi di Universiti Malaysia Terengganu (UMT) di berbagai publikasi ilmiah miliknya. Pihak yang namanya dicatut menyebutkan tindakan tersebut sebagai predator jurnal.

Laman Retraction Watch melaporkan dugaan pencatutan nama tersebut dimana sejumlah dosen UMT menerima kabar bahwa nama mereka muncul di daftar nama penulis dalam beberapa publikasi ilmiah Kumba Digdowiseiso berdasarkan pencarian di Google Scholar atau Google Cendekia.

Safwan Mohd Nor selaku Associate Professor of Finance UMT sangat marah ketika mengetahui hal tersebut dan sama sekali tidak mengenal nama Kumba. Terdapat empat publikasi ilmiah Kumba yang mencantumkan nama Nor yang tidak diindeks oleh Web of Science Clarivate. Nor menduga berbagai publikasi ilmiah tersebut penipuan atau palsu (Retraction Watch, Jumat (12/4/2024)) serta kurang lebih terdapat 24 staff UMT yang tanpa sepengetahuan mereka terdapat di daftar penulis dalam publikasi ilmiah Kumba.

Berdasarkan profil Google Scholar, Kumba telah mempublikasi setidaknya 160 makalah di 2024. Pada tahun 2023, Kumba mengunjungi UMT untuk membahas potensi kolaborasi penelitian dan kemahasiswaan. Nor berpendapat bahwa kunjungan Kumba ke UMT tidak ada membahas mengenai kesepakatan maupun kolaborasi penelitian. Nor dan sejumlah dosen serta penasihat hukum UMT telah menghubungi Kumba namun belum direspons.

Selain itu, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Dirjen Diktiristek) yaitu Abdul Haris menyatakan akan menindak tegas Dekan UNAS Kumba Digdowiseiso jika terbukti mencatut nama dosen UMT dalam publikasi ilmiahnya dan pada saat ini Dirjen Diktiristek sedang menyelidiki kasus pencatutan nama dosen dan predatory journal yang saat ini sedang viral di Twitter. Hal tersebut terjadi karena peneliti kerap menggunakan jurnal predator akibat kesulitan menerbitkan jurnal berkualitas seperti jurnal yang terindeks scopus.

Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi, Universitas Negeri Semarang  (Unnes) Edi Subkhan berpendapat bahwa pencatutan nama dosen UMT oleh Dekan UNAS terjadi karena tuntutan pemerintah yang tinggi untuk kuantitas publikasi ilmiah. Selama ini pemerintah hanya berfokus pada kuantitas publikasi ilmiah bukan pada kualitas. Atas peraturan pemerintah tersebut, dalam setahun universitas dituntut untuk mempublikasikan sekian publikasi baik Scopus maupun Sciencedirect.

Melalui story Instagram resmi UNAS (@unas1949), Kumba sudah bersuara dan menanggapi tudingan terhadap dirinya. Terdapat tiga point pernyataan yang diunggah di story Instagram resmi UNAS, yaitu 1) Kumba menganggap bahwa Lori Youm (jurnalis Retraction Watch) tidak meminta izin dalam mengunggah fotonya sehingga Kumba keberatan atas berita yang telah ditulis. 2) Kumba menyatakan Faculty of Business, Economics and Social Development (FBESD) UMT telah menggelar rapat internal dan memutuskan bahwa kasus ini merupakan masalah pribadi sehingga tidak memerlukan intervensi dari universitas maupun fakultas. 3) UNAS dan UMT akan menggelar konferensi pers gabungan secara virtual dimana Kumba sebagai Dekan FEB UNAS, Suriani sebagai Dekat FBESD UMT dan Jumadil Saputra sebagai akademisi UMT yang akan berkolaborasi pada 19 April 2024.

 


Editor:     Rezekinta Syahputra Sembiring                 

AUTHOR

Bagikan ini ke sosial media anda

(0) Komentar

Berikan Komentarmu

Tentang Generasi Peneliti

GenerasiPeneliti.id merupakan media online yang betujuan menyebarkan berita baik seputar akademik, acara akademik, informasi sains terkini, dan opini para akademisi. Platform media online dikelola secara sukarela (volunteers) oleh para dewan editor dan kontributor (penulis) dari berbagai kalangan akademisi junior hingga senior. Generasipeneliti.id dinaungi oleh Lembaga non-profit Bioinformatics Research Center (BRC-INBIO) http://brc.inbio-indonesia.org dan berkomitmen untuk menjadikan platform media online untuk semua peneliti di Indonesia.


Our Social Media

Hubungi Kami


WhatsApp: +62 895-3874-55100
Email: layanan.generasipeneliti@gmail.com

Kami menerima Kerjasama dengan semua pihak yang terkait dunia akademik atau perguruan tinggi.











Flag Counter

© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.