Untuk pertama kalinya pada 27-28 Agustus 2022, AKADEMISI, Ikatan Himpunan Mahasiswa Biologi Indonesia (IKAHIMBI), dan Generasi Biologi Indonesia (GENBI) berkolaborasi mempersembahkan The 1st International Conference of Biology for Student (ICoBioS). Dalam rangka menggali potensi riset dan kreativitas mahasiswa biologi, ICoBioS mengusung tema “Exploring and teaching the complexity of tropical biology from molecule to biosphere” sukses diikuti 150 peserta yang diadakan secara online.

Menghadirkan pakar biologi melalui Keynote Speakers dan oral presentation merupakan bagian dari Oral Parallel dan Open Bioproject Competition (OBC) untuk memperebutkan total hadiah 50 juta rupiah bagi lima tim terbaik.

Dengan mengajak para mahasiswa untuk memaparkan dan mengembangkan gagasan kreatif sebagai solusi yang dihadapi masyarakat global melalui pendekatan biologi dan ilmu multidisiplin terkait. Dalam sambutan Anggun Wirawan Aco, selaku Ketua Panitia ICoBioS 2022 menyampaikan, konferensi internasional ini berfungsi sebagai ruang untuk mendukung pengembangan ilmu biologi bagi mahasiswa dan ilmuwan biologi  dalam berinovasi dan mempublikasikan tulisan ilmiahnya.

“Dalam rangka mendukung pengembangan ilmu biologi, diperlukan ruang yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa biologi untuk memaparkan hasil penelitiannya. Melihat peluang itu, AKADEMISI, IKAHIMBI dan GENBI berkolaborasi agar mahasiswa biologi bisa mempresentasikan penelitiannya,” ujar Anggun.

Bersama Hilyatuz Zahroh, M.Si selaku moderator, Sabtu (27/08/2022) Keynote speaker ilmiah diisi oleh pakar biologi sebagai ahli biologi dari berbagai bidang konsentrasi, yaitu Prof. Dr. Budi S. Daryono, M.Agr.Sc. dari Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI), Prof. Dr. Chan Kok Gan dari Universitas Malaya, Prof. Dra. Herawati Susilo, M.Sc., Ph.D. dari Departemen Biologi Universitas Negeri Malang.

Pentingnya megabiodiversitas Indonesia dan berbagai upaya konservasi yang dilakukan bersama Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI) adalah hal menarik yang disampaikan Prof. Dr. Budi Daryono.

Sementara itu, Prof. Dr. Chan Kok Gan membagikan, sebuah pemikiran tentang komunikasi antar bakteri. Hal menariknya, tim penelitiannya berhasil memodifikasi komunikasi antar bakteri tersebut untuk menurunkan kemampuan patogen dan kerugian pada manusia. 

Sebagai Keynote speaker berakhir, Prof. Herawati Susilo memberikan jabaran, berbagai metode pembelajaran biologi untuk memaksimalkan hasil belajar dan mencapai kesuksesan disekolah maupun perguruan tinggi. 

Dan dalam program yang berbeda, sesi hari pertama berlanjut ke oral presentation peserta Open Bioproject Competition I (OBC).

Acara berlanjut pada Minggu (28/08/2022), Prof. Fahrul Huyop dari Universitas Teknologi Malaysia, membahas mengenai konversi senyawa halogen pada limbah menggunakan bakteri alkalifilik. Dan Prof. Dr. Endang Sukara dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memaparkan, nilai keanekaragaman hayati Indonesia industri ilmiah. Kedua keynote speakers hal yang berkaitan

Kemudian, dilanjutkan dengan Open Bioproject Competition II (OBC) yang disusul pengumuman pemenang Best Presenter dan Social Media Ambassador.

Medali emas OBC perdana 2022 berhasil dibawa pulang tim mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) dari Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), yang memaparkan hasil penelitian berjudul "Reassessment of Helicase Interaction with Various Drug Candidate". Kesimpulan riset pemenang menyatakan, proses asesmen ulang dapat memberikan informasi berupa data struktur kompleks helicase dan ligan yang lebih banyak untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan desain obat di masa depan.

Pada akhir acara CEO AKADEMISI, Didik Huswo Utomo, S.Si., M.Si., Ph.D menyatakan, ICoBioS 2022 sukses menyediakan konferensi khusus mahasiswa di semua jenjang yang cocok untuk para akademisi, peneliti, dan mahasiswa. Didik berharap, ICoBioS 2022 dapat membantu mempublikasikan hasil penelitian yang berguna dalam meningkatkan kredibilitas dalam karir, memperoleh beasiswa, dan melanjutkan penelitian. (Tri/Akademisi)