by INBIO
Pendaftaran seleksi beasiswa LPDP tahap 1 tahun 2023 baru saja dibuka tanggal 25 Januari 2023 lalu. Sebagai Awardee LPDP, saya tergerak untuk membuat artikel ini. Di bawah ini akan saya bagikan 8 tips yang menurut saya bisa membantu memperbaiki pola pikir sebelum mendaftar seleksi beasiswa LPDP. Tujuannya tentu saja agar dapat mempersiapkan strategi yang tepat dan memperbesar peluang lolos seleksi beasiswa LPDP.
Sebelum masuk pada tips-tips tersebut, izinkan saya memperkenalkan diri. Saya Emik, awardee LPDP PK-188 (Vamsa Arkabiwara). Saya lolos seleksi beasiswa LPDP tahap 2 tahun 2021, program Afirmasi beasiswa Prasejahtera untuk jenjang Magister Dalam Negeri. Menjadi awardee LPDP merupakan kejutan besar bagi saya. Waktu itu, saya bahkan tidak memiliki kenalan awardee LPDP dan masih awam tentang LPDP. Saya hanya bermodalkan mencari informasi secara mandiri dan menonton video-video beberapa awardee LPDP lewat Youtube. Tekad saya makin bulat untuk mendaftar seleksi beasiswa LPDP setelah mengikuti sosialisasi terkait beasiswa LPDP dari Mata Garuda Bali. Berbekal pengalaman tersebut dan pengamatan selama kurang lebih setahun belakangan, saya dapat menarik simpulan bahwa untuk dapat lolos seleksi beasiswa LPDP dibutuhkan tekad yang kuat dan strategi yang tepat. Untuk itu, mari simak 8 tips berikut:
Tim LPDP telah menyediakan buku panduan yang lengkap berisikan informasi terkait persyaratan yang diperlukan untuk mendaftar beasiswa LPDP. Akan tetapi, tak jarang calon pendaftar yang telah saya beri akses informasi (berupa link untuk melihat persyaratan, timeline, dan buku panduan), malah enggan membuka link tersebut, malas membaca, dan memilih menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya sudah jelas tertera di link tersebut. Selain itu, ada pula yang mengaku sejak lama ingin mendaftar LPDP namun tidak tahu caranya. Padahal, jika saja ia mau mengerahkan sedikit tenaga untuk browsing dan membaca, pasti ia bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Fenomena darurat literasi ini membuat saya miris. Memang, sebagai awardee tentunya saya tidak keberatan meladeni pertanyaan semacam itu, namun tetap saja kesannya kurang efisien. Selain itu, kebiasaan malas membaca dan malas mencari informasi bukanlah hal yang baik untuk dipelihara.
Seleksi beasiswa LPDP menurut saya sangat ketat. Selain itu, ada banyak komponen yang perlu dipersiapkan untuk mendaftar beasiswa LPDP. Jika tekad Anda untuk melanjutkan studi belum kuat, maka secara tidak langsung akan memengaruhi semangat Anda dalam menyiapkan segala hal yang diperlukan untuk mendaftar beasiswa LPDP ini. Saya pernah mendapati beberapa kenalan saya yang demikian. Niat yang masih setengah-setengah membuat mereka cenderung banyak mengeluh, malas mencari informasi, dan menulis esai seadanya. Tentunya ini membuat peluang lolos menjadi lebih kecil.
Catatan: tekad dan niat yang kuat untuk melanjutkan studi bukan berarti harus segera resign dari pekerjaan (jika memang sudah bekerja) tanpa pertimbangan yang matang. Ingat: seleksi beasiswa LPDP secara keseluruhan memakan waktu berbulan-bulan (kurang lebih 1 semester) dan pihak LPDP tidak melarang untuk bekerja ketika masih dalam tahap mengikuti proses seleksi.
Berdasarkan pengamatan saya, detail persyaratan pendaftaran beasiswa LPDP pada setiap tahap sangat mungkin mengalami perubahan. Contohnya, detail persyaratan pada tahap 1 tahun 2021 memiliki perbedaan dengan tahap 2 tahun 2021. Detail tersebut juga memiliki perbedaan dengan kebijakan sebelum pandemi Covid. Untuk itu, sangat penting memastikan informasi yang Anda peroleh memang yang ter-update dan dari sumber yang terpercaya. Pastikan sumbernya memang dari website resmi LPDP (https://lpdp.kemenkeu.go.id/) maupun media sosial resmi LPDP.
Jika mendapatkan info dari awardee LPDP, jangan ragu untuk mengecek kebenarannya lewat buku panduan terbaru dari website LPDP tersebut. Demikian pula ketika menonton video awardee LPDP lewat Youtube, cek background awardee tersebut lolos pada tahap berapa dan tahun berapa. Usahakan cari yang paling dekat, misalnya jika Anda ingin mendaftar pada tahap 1 tahun 2023 ini, maka lebih baik menonton video dari awardee yang lolos pada tahap 2 tahun 2022 untuk meminimalisir kemungkinan perbedaan detail informasi dengan yang ter-update.
Sebenarnya, tidak ada salahnya menonton video dari awardee lainnya demi mendapatkan lebih banyak tips. Hanya saja, jangan lupa tetap jeli mengecek kebenaran informasi yang Anda dapatkan. Ingat bahwa awardee juga manusia. Kami para awardee mungkin tidak selalu 100% update dengan perubahan detail persyaratan pendaftaran dan tentu saja tidak tahu kalau kedepannya akan ada perubahan ataukah tidak. Segala hal yang awardee bagikan lewat media sosial tersebut tentunya memiliki niat baik, sharing pengalaman, tinggal bagaimana calon pendaftar menyaring informasi yang diperoleh agar tepat guna.
Pendaftaran beasiswa LPDP dibuka pada beberapa program. Program beasiswa yang dibuka pada 2023 terdiri dari: Program Umum (Beasiswa Reguler, Beasiswa Perguruan Tinggi Utama Dunia, Beasiswa Parsial), Program Targeted (Beasiswa PNS, TNI, POLRI; Beasiswa Kewirausahaan; Beasiswa Pendidikan Kader Ulama; Beasiswa Dokter Spesialis dan Subspesialis), dan Program Afirmasi (Beasiswa Penyandang Disabilitas, Beasiswa Putra-putri Papua, Beasiswa Daerah Afirmasi, Beasiswa Prasejahtera). Setiap program dan kategori memiliki buku panduan dan list perguruan tinggi yang berbeda. Contohnya buku panduan dan list perguruan tinggi untuk program Umum kategori beasiswa Reguler tentunya berbeda dengan program Afirmasi kategori beasiswa Prasejahtera. Oleh karena itu, ketelitian dalam membaca juga sangat penting. Jangan sampai Anda membaca buku panduan dan list perguruan tinggi yang tidak sesuai dengan program dan kategori yang Anda incar.
Jika Anda belum tahu Anda paling cocok mendaftar di program dan kategori mana, maka luangkan waktu Anda untuk membaca buku panduan dari masing-masing kategori yang ada. Fokuslah pada bagian “persyaratan umum” dan “persyaratan khusus” pada masing-masing buku panduan tersebut agar dapat membandingkan perbedaannya. Sejauh yang saya pahami, pesaing Anda hanyalah mereka yang mendaftar pada program yang sama. Contohnya jika Anda mendaftar program Afirmasi, Anda tidak akan bersaing dengan mereka yang mendaftar program Reguler, begitu seterusnya. Untuk itu, mencari tahu program dan kategori yang paling cocok untuk Anda merupakan strategi yang mutlak dilakukan.
Cek kembali persyaratan sertifikat bahasa Inggris yang diminta. Di bagian lampiran pada buku panduan biasanya terdapat contoh sertifikat yang dimaksud. Pastikan Anda memiliki sertifikat yang asli, lengkap, dan sesuai ketentuan. Jika belum tahu mana tempat/lembaga resmi untuk mengambil tes demi mendapatkan sertifikat TOEFL ITP yang resmi, silakan cek link berikut: https://www.iief.or.id/toefl-itp-test-schedule di sana ada banyak jadwal TOEFL ITP (baik yang online maupun offline) dari lembaga-lembaga resmi di Indonesia dengan harga yang bervariasi.
Saya pernah beberapa kali menjadi mentor dalam penulisan esai bagi calon pendaftar beasiswa LPDP. Sering saya dapati esai yang ditulis malah tidak memuat aspek yang diminta atau aspek yang diminta malah tidak mendominasi dalam esai. Misalkan diminta esai yang mendeskripsikan “komitmen kembali ke Indonesia, rencana pasca studi, dan rencana kontribusi di Indonesia (1500 – 2000 kata)”, maka deskripsikanlah 3 hal tersebut secara detail dalam esai. Boleh saja jika ingin menambahkan hal lain seperti perkenalan diri, akan tetapi jangan sampai tambahan tersebut lebih mendominasi dari 3 hal utama yang diminta. Untuk dapat menuliskan 3 hal tersebut tentunya diperlukan refleksi diri yang mendalam.
Setiap individu itu unik. Percayalah Anda pasti memiliki hal-hal menarik untuk disampaikan dalam esai, yang diperlukan untuk menggalinya yaitu banyak bertanya pada diri sendiri. Ingat-ingat lagi terkait apa yang telah dilalui, apa yang disukai, dan apa yang ingin dilakukan kedepannya. Jangan lupa perhatikan alur pada esai, pastikan setiap paragrafnya koheren agar nyaman dibaca.
Khusus untuk yang belum memiliki LoA saat mendaftar, Anda harus mencantumkan pilihan kampus tujuan dan jurusan di awal dan nantinya tidak bisa mengubah pilihan tersebut. Ada banyak hal yang bisa Anda pertimbangkan, mulai dari kurikulum, kesesuaian ide penelitian dengan kurikulum, kompetensi dosen, dan lain-lain. Saran saya, jangan sampai Anda memilih kampus dan jurusan dengan alasan yang kurang mendalam misalnya karena lokasinya di tempat tertentu yang Anda sukai. Menurut saya akan lebih baik jika Anda mempertimbangkan banyak aspek, terutama kurikulumnya, karena yang akan Anda jalankan nanti adalah perkuliahannya. Cari tahu sebanyak mungkin informasi, entah dari website jurusan maupun kenalan di kampus tersebut. Pastikan Anda nyaman dengan pilihan kampus dan jurusan Anda agar nantinya bisa menjalani kuliah dengan lebih semangat.
Jika saat mendaftar Anda telah memiliki LoA dari kampus dan jurusan impian Anda, cek kembali list perguruan tinggi pada program dan kategori yang Anda incar. Pastikan kampus dan jurusan tersebut memang benar-benar tercantum pada list. Ini penting, karena sejauh yang saya pahami LoA tersebut tidak dapat digunakan untuk mendaftar seleksi beasiswa LPDP jika kampus dan jurusannya tidak tercantum pada list. Hal ini karena kampus dan jurusan yang tidak tercantum pada list berarti tidak bekerjasama dengan LPDP. Selain itu, perhatikan pula syarat minimal intake perkuliahan pada tahap seleksi yang Anda ikuti. Contohnya seleksi beasiswa LPDP tahap 1 tahun 2023 mensyaratkan intake paling cepat bulan Juli 2023. Pastikan juga LoA tersebut telah memenuhi minimal intake pada tahap seleksi yang Anda ikuti atau Anda telah memiliki surat defer yang memenuhi minimal intake tersebut.
Ini hanya tips untuk berjaga-jaga, menghindari seandainya terjadi server down atau semacamnya. Biasanya jika sudah dekat deadline, yang mengakses website pendaftaran akan semakin banyak. Pada suatu kondisi, website tersebut menjadi sulit diakses atau bahkan untuk beberapa saat tidak bisa diakses (saya pernah mengalami ini ketika hendak membuka pengumuman seleksi administrasi). Tentunya tidak menyenangkan jika formulir pendaftaran yang sudah diisi panjang lebar, dicicil berhari-hari dengan susah payah ternyata tidak bisa ter-submit gara-gara hal sepele seperti itu. Oleh karena itu, tidak ada salahnya melakukan antisipasi sejak awal.
Sekian tips dari saya. Semoga bisa membantu rekan-rekan dalam mempersiapkan diri lebih matang untuk mendaftar seleksi beasiswa LPDP.
Saya pernah mendapati beberapa orang yang enggan mencoba mendaftar beasiswa LPDP dengan dalih merasa takut atau tidak layak. Bagi mereka yang memiliki cukup dana untuk melanjutkan studi, tentunya bukan masalah besar. Akan tetapi, bagi yang tidak memiliki cukup dana, tidak sedikit dari mereka malah mengubur mimpinya untuk melanjutkan studi. Memang, melanjutkan studi ke jenjang magister maupun doktor bukan merupakan suatu keharusan. Akan tetapi, menurut saya tidak ada salahnya mencoba mewujudkan mimpi tersebut dengan mendaftar beasiswa LPDP. Layak atau tidaknya biarlah nanti Tuhan dan tim LPDP yang menentukan. Percayalah, terlepas dari hasilnya lolos atau tidak, ada banyak hal yang bisa dipelajari dengan mengikuti seleksi beasiswa LPDP ini.
Bagaimana? Sudah lebih siap mendaftar beasiswa LPDP? Yuk, cek persyaratan lengkapnya pada website berikut: https://lpdp.kemenkeu.go.id/beasiswa/kebijakan-umum/ Selain itu, jangan lupa pantau media sosial LPDP agar tidak ketinggalan info terbaru.
Terima kasih sudah membaca artikel ini sampai akhir. Jika ada yang ingin didiskusikan atau ada hal yang perlu dibahas lebih detail di artikel terpisah, silakan tuliskan di kolom komentar atau bisa hubungi saya melalui telegram dengan username @emik_pitri.
Sumber gambar: https://www.stabilitas.id/menkeu-lewat-beasiswa-lpdp-ada-mimpi-yang-dititipkan/
AUTHOR
Terima kasih banyak untuk tips yang sangat bermanfaat dan mnumbuhkan semangat bagi saya yang sedang berjuang memperoleh Beasiswa LPDP. Semoga bisa saya terapkan dan memperoleh hasil sesuai harapan. Sukses dan sehat selalu author...
© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.