Upaya peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika di kelas IX SMP Negeri 2 Hutabayuraja tidak terlepas dari berbagai faktor yang memengaruhinya. Dalam hal ini, diperlukan guru kreatif yang dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan disukai oleh siswa pada mata pelajaran Matematika di kelas IX SMP Negeri 2 Hutabayuraja. Suasana kelas perlu dirancang sedemikian rupa dengan menerapkan pendekatan dan model pembelajaran yang tepat agar siswa dapat memperoleh kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain sehingga pada gilirannya dapat diperoleh prestasi belajar yang optimal pada mata pelajaran Matematika di kelas IX SMP Negeri 2 Hutabayuraja. Proses pembelajaran baik dalam kurikulum 2013 maupun kurikulum Merdeka menuntut adanya partisipasi aktif dari seluruh siswa pada mata pelajaran Matematika di kelas IX SMP Negeri 2 Hutabayuraja. Sehingga kegiatan belajar berpusat pada siswa sedangkan guru sebagai motivator dan fasilitator agar suasana kelar lebih hidup pada mata pelajaran Matematika di kelas IX SMP Negeri 2 Hutabayuraja.
Proses pembelajaran harus menekankan pada interaksi sosial sebagai sebuah mekanisme untuk mendukung perkembangan kognitif siswa pada mata pelajaran Matematika di kelas IX SMP Negeri 2 Hutabayuraja. Interaksi tersebut dibangun antara guru dengan siswa dan antarsiswa sehingga satu sama lai dapat saling belajar. Salah satu pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan teori belajar interaksi sosial dan budaya bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi nilai kebersamaan adalah pendekatan kolaboratif pada mata pelajaran Matematika di kelas IX SMP Negeri 2 Hutabayuraja.

Gambar 1. Skema Collaborative learning pada mata pelajaran Matematika di kelas IX SMP Negeri 2 Hutabayuraja
Pembelajaran kolaboratif (collaborative learning) merupakan situasi dimana terdapat dua orang atau lebih berusaha untuk belajar sesuatu secara bersama-sama untuk membangun pengetahuannya. Berbeda dengan belajar secara individu, orang yang terlibat dalam collaborative learning memanfaatkan sumber daya dan keterampilan satu sama lain pada mata pelajaran Matematika di kelas IX SMP Negeri 2 Hutabayuraja. Collaborative learning didasarkan pada model dimana pengetahuan dapat dibangun dalam suatu populasi yang siswanya secara aktif berinteraksi dengan berbagi pengalaman dan mengambil peran yang berbeda pada mata pelajaran Matematika di kelas IX SMP Negeri 2 Hutabayuraja (Gambar 1).
Dasar dari collaborative learning adalah teori interaksional yang memandang belajar sebagai suatu proses membangun makna melalui interaksi sosial. Collaborative learning didasarkan pada asumsi mengenai siswa dan proses belajar pada mata pelajaran Matematika di kelas IX SMP Negeri 2 Hutabayuraja seperti:
- Belajar itu aktif dan konstruktif, dimana siswa perlu mengintegrasikan bahan baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya. Siswa membangun makna sesuatu yang baru terkait dengan bahan pelajaran pada mata pelajaran Matematika di kelas IX SMP Negeri 2 Hutabayuraja.
- Belajar itu bergantung konteks, kegiatan pembelajaran menghadapkan siswa pada permasalahan menantang yang terkait dengan konteks yang sudah dikelas siswa terhadap mata pelajaran Matematika di kelas IX SMP Negeri 2 Hutabayuraja. Siswa terlibat langsung dalam penyelesaian permasalahan pada mata pelajaran Matematika di kelas IX SMP Negeri 2 Hutabayuraja.
- Siswa memiliki latar belakang yang beragam seperti latar belakang budaya, sosial-ekonomi, gaya belajar, pengalaman dan aspirasi. Perbedaan tersebut diakui dan diterima dalam kegiatan kerja sama dan diperlukan untuk meningkatkan mutu pencapaian hasil bersama dalam proses belajar pada mata pelajaran Matematika di kelas IX SMP Negeri 2 Hutabayuraja.
- Belajar bersifat sosial sebagai proses interaksi sosial yang didalamnya siswa membangun makna yang diproses dan diterima secara bersama pada mata pelajaran Matematika di kelas IX SMP Negeri 2 Hutabayuraja.
Tujuan collaborative learning pada mata pelajaran Matematika di kelas IX SMP Negeri 2 Hutabayuraja yaitu:
- Memaksimalkan proses kera sama yang berlangsung secara alamiah antarsiswa pada mata pelajaran Matematika di kelas IX SMP Negeri 2 Hutabayuraja.
- Menciptakan lingkungan pembelajaran yang berpusat pada siswa, kontekstual, terintegrasi dan bersuasana kerja sama pada mata pelajaran Matematika di kelas IX SMP Negeri 2 Hutabayuraja.
- Menghargai pentingnya keaslian, kontribusi dan pengalaman siswa dalam kaitannya dengan bahan pelajaran dan proses belajar pada mata pelajaran Matematika di kelas IX SMP Negeri 2 Hutabayuraja.
- Memberi kesempatan kepada siswa menjadi partisipasi aktif dalam proses belajar pada mata pelajaran Matematika di kelas IX SMP Negeri 2 Hutabayuraja.
- Mengembangkan berpikir kritis dan keterampilan dalam pemecahan masalah pada mata pelajaran Matematika di kelas IX SMP Negeri 2 Hutabayuraja.
- Mendorong eksplorasi bahan pelajaran yang melibatkan bermacam-macam sudut pandang pada mata pelajaran Matematika di kelas IX SMP Negeri 2 Hutabayuraja.
- Menghargai pentingnya konteks sosial bagi proses belajar pada mata pelajaran Matematika di kelas IX SMP Negeri 2 Hutabayuraja.
Karakteristik pembelajaran yang menerapkan pendekatan collaborative learning pada mata pelajaran Matematika di kelas IX SMP Negeri 2 Hutabayuraja sebagai berikut:
- Siswa belajar dalam satu kelompok dan memiliki rasa ketergantungan dalam proses belajar dan penyelesaian tugas kelompok yang mengharuskan semua anggota bekerja sama pada mata pelajaran Matematika di kelas IX SMP Negeri 2 Hutabayuraja.
- Interaksi intensif secara tatap muka antaranggota kelompok pada mata pelajaran Matematika di kelas IX SMP Negeri 2 Hutabayuraja.
- Masing-masing siswa bertanggung jawab terhadap tugas yang telah disepakati pada mata pelajaran Matematika di kelas IX SMP Negeri 2 Hutabayuraja.
- Siswa harus belajar dan memiliki keterampilan komunikasi interpersonal pada mata pelajaran Matematika di kelas IX SMP Negeri 2 Hutabayuraja.
Beberapa prinsip pendekatan collaborative learning yang harus diperhatikan oleh seorang guru ketika menerapkan pendekatan collaborative learning pada mata pelajaran Matematika di kelas IX SMP Negeri 2 Hutabayuraja, yaitu:
- Dalam pembelajaran kelompok, keberhasilan suatu penyelesaian tugas sangat bergantung kepada usaha yang dilakukan setiap anggota kelompoknya pada mata pelajaran Matematika di kelas IX SMP Negeri 2 Hutabayuraja.
- Tanggung jawab perseorangan merupakan konsekuensi dari prinsip yang pertama karena keberhasilan kelompok tergantung pada setiap anggotanya sehingga setiap anggota kelompok harus memiliki tanggung jawab sesuai dengan tugasnya pada mata pelajaran Matematika di kelas IX SMP Negeri 2 Hutabayuraja.
- Collaborative learning memberi ruang dan kesempatan yang luas kepada setiap anggota kelompok untuk bertatap muka saling memberikan informasi dan saling belajar pada mata pelajaran Matematika di kelas IX SMP Negeri 2 Hutabayuraja.
- Collaborative learning melatih siswa untuk mampu berpartisipasi aktif dan berkomunikasi karena kemampuan ini sangat penting sebagai bekal siswa dalam kehidupan di masyarakat kelas.
Pelaksanaan collaborative learning pada mata pelajaran Matematika di kelas IX SMP Negeri 2 Hutabayuraja menghadapi beberapa kendala seperti:
- Tidak adanya dukungan dari kepala sekolah dapat menjadi kendala utama. Jika kepala sekolah tidak mendukung atau tidak memberikan sumber daya yang cukup untuk implementasi collaborative learning pada mata pelajaran Matematika di kelas IX SMP Negeri 2 Hutabayuraja.
- Keterbatasan sumber daya seperti buku teks, akses ke teknologi, atau fasilitas fisik yang memadai dapat menjadi hambatan dimana Collaborative learning sering memerlukan peralatan tambahan atau teknologi, dan jika sumber daya tersebut tidak tersedia, itu dapat menghambat pelaksanaannya pada mata pelajaran Matematika di kelas IX SMP Negeri 2 Hutabayuraja
- Perbedaan tingkat keterampilan, minat, dan gaya belajar siswa dapat menjadi kendala. Beberapa siswa mungkin lebih nyaman belajar sendiri atau kurang terlibat dalam kolaborasi. Menciptakan lingkungan yang mendukung semua siswa membutuhkan strategi yang cermat pada mata pelajaran Matematika di kelas IX SMP Negeri 2 Hutabayuraja
- Guru yang tidak terlatih atau tidak memiliki pemahaman yang cukup tentang collaborative learning mungkin kesulitan untuk mengelola dan memfasilitasi kegiatan kelompok dengan efektif. Pelatihan yang memadai diperlukan untuk memastikan guru merasa nyaman dan kompeten dalam menerapkan pendekatan ini pada mata pelajaran Matematika di kelas IX SMP Negeri 2 Hutabayuraja.
- Penilaian kinerja siswa dalam collaborative learning dapat menjadi kompleks. Menentukan cara yang adil dan objektif untuk mengevaluasi kontribusi setiap siswa dalam kelompok dapat menjadi tantangan pada mata pelajaran Matematika di kelas IX SMP Negeri 2 Hutabayuraja
- Beberapa siswa mungkin tidak aktif atau enggan berpartisipasi dalam kegiatan kelompok. Meningkatkan motivasi siswa dan membangun suasana yang mendukung kolaborasi memerlukan perhatian khusus pada mata pelajaran Matematika di kelas IX SMP Negeri 2 Hutabayuraja.
Mengatasi kendala-kendala ini memerlukan komitmen dan kerjasama dari semua pihak terkait, termasuk pihak sekolah, guru, siswa, dan orang tua. Pendekatan kolaboratif perlu dirancang dengan mempertimbangkan konteks spesifik sekolah dan mencari solusi yang sesuai pada mata pelajaran Matematika di kelas IX SMP Negeri 2 Hutabayuraja.
Editor:
Rezekinta Syahputra Sembiring