by INBIO
Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan dalam Communications Biology mengungkap bahwa paparan polusi udara selama kehamilan dapat meningkatkan risiko dan keparahan asma pada anak di masa dewasa. Penelitian ini berfokus pada mekanisme epigenetik yang berperan dalam hubungan antara polusi udara partikulat (PM2.5) dan penyakit saluran napas. Meskipun faktor genetik diketahui memiliki kontribusi terhadap asma, studi ini menunjukkan bahwa dampak epigenetik dari polusi udara bisa lebih signifikan.
Penelitian menggunakan model tikus dengan penyakit saluran napas alergi untuk mengeksplorasi bagaimana polusi udara selama kehamilan memengaruhi respons asma pada keturunannya. Hasilnya menunjukkan bahwa tikus yang lahir dari induk yang terpapar polusi udara mengalami peningkatan keparahan asma serta respons transkriptomik yang tertekan. Dibandingkan dengan kelompok kontrol yang menunjukkan perubahan ekspresi pada 2842 gen di berbagai jalur biologis, kelompok yang terpapar polusi udara mengalami pengurangan 80% dalam jumlah gen yang terekspresi secara berbeda, yang mengindikasikan gangguan signifikan dalam regulasi gen.
Lebih lanjut, analisis metilasi DNA pada genom tikus setelah paparan alergen mengungkap perubahan signifikan dalam metilasi CpG di seluruh genom, terutama di wilayah intronik dan elemen transposabel tertentu. Namun, pada keturunan yang ibunya terpapar polusi udara, jumlah wilayah dengan metilasi yang berbeda jauh lebih sedikit, menunjukkan bahwa mekanisme epigenetik seperti metilasi DNA mungkin berperan dalam menekan respons imun tubuh terhadap asma.
Hasil penelitian ini menegaskan bahwa paparan polusi udara selama perkembangan janin dapat menyebabkan perubahan epigenetik jangka panjang, yang pada akhirnya meningkatkan keparahan asma di masa dewasa. Efek ini kemungkinan terjadi karena perubahan dalam cara gen diatur, bukan hanya karena faktor genetik yang diwariskan. Dengan kata lain, meskipun anak tidak mewarisi mutasi gen tertentu yang terkait dengan asma, paparan polutan selama kehamilan dapat mengubah cara kerja gen yang berperan dalam respons peradangan dan kekebalan tubuh.
Temuan ini memiliki implikasi besar dalam kesehatan masyarakat, terutama bagi ibu hamil yang tinggal di daerah dengan tingkat polusi udara tinggi. Dengan meningkatnya bukti bahwa faktor lingkungan dapat berdampak pada kesehatan jangka panjang melalui mekanisme epigenetik, kebijakan untuk mengurangi polusi udara dan melindungi ibu hamil menjadi semakin penting untuk menekan risiko penyakit pernapasan pada generasi mendatang.
Original Article: https://doi.org/10.1038/s42003-025-07835-0
Ayo publikasikan artikel ilmiahmu di website generasipeneliti.id secara gratis!
Hubungi kami di WhatsApp +62 822-5828-1664 (Afifah)
AUTHOR
© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.