by INBIO

"Connecting The Dots of Sciences"

Trending

Rezekinta Syahputra Sembiring                 
954 1 0
Opini Akademisi December 3 9 Min Read

Pengimplementasian Model Problem Based Learning Pada Materi Simbol Pancasila Dalam Lambang Negera di Kelas I SD Negeri 094125 Boluk




Pengimplementasian Model Problem Based Learning Pada Materi Simbol Pancasila Dalam Lambang Negera di Kelas I SD Negeri 094125 Boluk

Oleh

Roslinta Munte, S.Pd

Problem Based Learning (PBL) merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat menolong peserta didik untuk meningkatkan keterampilan yang dibutuhkan pada pada era globalisasi saat ini. PBL dikembangkan untuk pertama kali oleh Prof. Howard Barrows sekitar tahun 1970-an dalam pembelajaran ilmu medis di McMaster University Canada. Model pembelajaran ini menyajikan suatu masalah yang nyata bagi peserta didik sebagai awal pembelajaran kemudian diselesaikan melalui penyelidikan dan diterapkan dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah. Model PBL bercirikan penggunaan masalah kehidupan nyata sebagai suatu yang harus dipelajari peserta didik. Dengan model Problem Based Learning diharapkan peserta didik mendapatkan lebih banyak kecakapan daripada pengetahuan yang dihafal. Mulai dari kecakapan memecahkan masalah, kecakapan berpikir kritis, kecakapan bekerja dalam kelompok, kecakapan interpersonal dan komunikasi, serta kecakapan pencarian dan pengolahan informasi.

Salah satu pengimplementasian model PBL yaitu pada materi “simbol Pancasila dalam lambang negara” mata pelajaran PPKn melalui tahapan-tahapan identifikasi masalah, eksplorasi penyebab masalah, hingga menetapkan solusi permasalahan yang dihadapi di di kelas I SD Negeri 094125 Boluk. Melalui model ini, guru dapat memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada peserta didik dalam mengembangkan kemampuan berfikir, memecahkan masalah dan keterampilan intelektual dengan menerlibatkan pengalaman nyata atau simulasi peserta didik sehingga pembelajaran PPKn dengan materi simbol Pancasila dalam lambang negara menjadi otonom dan mandiri. Model PBL juga dapat membiasakan peserta didik untuk  mengembangan keterampilan berpikir kritis peserta didik yang sangat berguna bagi kehidupan nyata yang penuh tantangan dalam kehidupan sehari-hari karena peserta didik memiliki pola pikir yang terbuka, reflektif, kritis, belajar aktif, memecahkan masalah, komunikasi, kerja kelompok dan keterampilan interpersonal dengan lebih baik di kelas I SD Negeri 094125 Boluk.

Inovasi pembelajaran PPKn dengan materi simbol Pancasila dalam lambang negara dengan menggunakan metode problem based learning (PBL) dapat memberikan beberapa manfaat di kelas I SD Negeri 094125 Boluk yaitu:

  1. PBL mendorong pembelajaran aktif dengan melibatkan peserta didik dalam kegiatan pemecahan masalah yang berkaitan dengan simbol-simbol Pancasila
  2. PBL mendorong peserta didik untuk berpikir kritis saat mereka menganalisis dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan simbol-simbol Pancasila dalam lambang negara.
  3. PBL menumbuhkan kolaborasi dan komunikasi di antara peserta didik secara efektif sehingga mendorong kerja sama tim dan keterampilan interpersonal.
  4. PBL mendorong peserta didik untuk menerapkan pengetahuan mereka ke dalam situasi kehidupan nyata yang berkaitan dengan simbol-simbol Pancasila pada LKPD
  5. PBL mendorong peserta didik untuk mempertimbangkan berbagai perspektif dan sudut pandang ketika memecahkan masalah tentang simbol-simbol Pancasila.
  6. PBL meningkatkan retensi jangka panjang peserta didik dari pengetahuan dan keterampilan dalam kegiatan pemecahan masalah yang berkaitan dengan simbol-simbol Pancasila.

Meskipun terdapat beberapa manfaat dari inovasi pembelajaran dengan menggunakan problem based learning (PBL) dalam materi simbol-simbol Pancasila dalam lambang negara mata pelajaran PPKn, namun ada juga beberapa tantangan dan masalah yang muncul di kelas I SD Negeri 094125 Boluk yaitu:

  1. Peserta didik kurang terbiasa dengan PBL yang menyebabkan kebingungan awal atau penolakan terhadap metode ini.
  2. PBL memakan waktu daripada metode pengajaran tradisional karena membutuhkan lebih banyak waktu persiapan untuk guru dan lebih banyak waktu bagi peserta didik untuk bekerja secara kolaboratif.
  3. Menerapkan PBL secara efektif dapat menjadi tantangan sehingga memerlukan perencanaan, pengorganisasian, dan koordinasi yang tinggi di antara guru dan peserta didik.
  4. Menilai hasil pembelajaran PBL menjadi rumit karena melibatkan evaluasi tidak hanya perolehan pengetahuan tetapi juga keterampilan pemecahan masalah, kolaborasi, komunikasi, dan pemikiran kritis.
  5. PBL membutuhkan akses ke sumber daya dan materi tertentu seperti teknologi atau peralatan yang tidak tersedia di sekolah.
  6. Penggunaan PBL yang efektif membutuhkan pelatihan khusus untuk guru yang mungkin tidak tersedia atau tidak dapat diakses oleh semua pendidik.

Untuk mengatasi tantangan yang dihadapi dalam penerapan inovasi problem based learning (PBL) pada materi simbol-simbol Pancasila dalam lambang negara mata pelajaran, berikut ini beberapa solusi yang dapat dilakukan di kelas I SD Negeri 094125 Boluk:

  1. Memberikan kesempatan pengembangan profesional yang komprehensif bagi guru untuk membiasakan diri dengan pendekatan PBL serta mendapatkan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menerapkannya secara efektif.
  2. Menetapkan pedoman dan ekspektasi yang jelas bagi guru dan peserta didik terkait implementasi PBL.
  3. Perkenalkan PBL secara bertahap dengan memulai dengan proyek atau kegiatan yang lebih kecil sebelum beralih ke proyek yang lebih kompleks dan ekstensif.
  4. Memberikan dukungan perancah kepada peserta didik selama proses PBL berlangsung. Hal ini dapat mencakup penyediaan sumber daya, pertanyaan-pertanyaan pemandu, dan umpan balik yang berkelanjutan untuk membantu peserta didik menavigasi proses pemecahan masalah dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kolaborasi mereka.
  5. Mendorong kolaborasi di antara para guru di dalam dan di seluruh sekolah untuk berbagi ide, sumber daya, dan pengalaman yang berkaitan dengan PBL dalam pembelajaran kewarganegaraan.
  6. Menerapkan proses penilaian dan refleksi yang berkelanjutan untuk mengevaluasi pembelajaran peserta didik dan efektivitas PBL.

Dengan menerapkan solusi-solusi tersebut, sekolah dapat mengatasi tantangan yang berkaitan dengan penerapan PBL dalam pembelajaran PKn pada materi simbol-simbol Pancasila dalam lambang negara dan menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan menarik bagi peserta didik.


Editor:     Rezekinta Syahputra Sembiring                 

AUTHOR

Bagikan ini ke sosial media anda

(1) Komentar

Image
Phil Stewart 8 January 2024

You're reading this message and I can make millions of people read your message the exact same way!. Costs are much cheaper than regular advertising Hit me up via email or skype for details. P. Stewart Skype: live:.cid.e169e59bb6e6d159 Email: ps4381 Vs@gomail2.xyz

Bagikan   

Berikan Komentarmu

Tentang Generasi Peneliti

GenerasiPeneliti.id merupakan media online yang betujuan menyebarkan berita baik seputar akademik, acara akademik, informasi sains terkini, dan opini para akademisi. Platform media online dikelola secara sukarela (volunteers) oleh para dewan editor dan kontributor (penulis) dari berbagai kalangan akademisi junior hingga senior. Generasipeneliti.id dinaungi oleh Lembaga non-profit Bioinformatics Research Center (BRC-INBIO) http://brc.inbio-indonesia.org dan berkomitmen untuk menjadikan platform media online untuk semua peneliti di Indonesia.


Our Social Media

Hubungi Kami


WhatsApp: +62 895-3874-55100
Email: layanan.generasipeneliti@gmail.com

Kami menerima Kerjasama dengan semua pihak yang terkait dunia akademik atau perguruan tinggi.











Flag Counter

© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.