by INBIO

"Connecting The Dots of Sciences"

Trending

Asa Azraka                 
507 0 0
Acara Akademik June 11 3 Min Read

Sekulerisme; Penyebab Ibu Amoral, Mencabut Fitrah Ibu




Seorang ibu memiliki fitrah kasih sayang, menjadi pelindung utama anak-anaknya. Dia rela melakukan apa saja, mengorbankan apa yang dia punya, bahkan nyawa pun rela dipertaruhkan demi kebaikan buah hati dan menjauhkannya dari hal-hal berbahaya. Begitulah fitrah seorang ibu. 

Dilansir dalam detik.com (9/06/2024), dua orang ibu tega melakukan pencabulan anaknya sendiri. Awalnya, seorang ibu muda berinisial R (22) di Tangerang Selatan, Banten, dilaporkan melecehkan anak kandungnya sendiri yang berusia 4 tahun. Kejadian serupa kembali terjadi. Kali ini, polisi menangkap ibu inisial AK (26), yang tega mencabuli putra kandungnya yang masih berusia 10 tahun di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Kedua ibu bahkan tega merekam tindakan amoral tersebut dan menyebarkannya di akun Instagram dan TikTok miliknya. Meskipun akhirnya menyesali, namun perbuatannya sudah terlanjur tersebar luas di media massa. 

Alasan yang mendasari tindakan asusila ini karena ancaman seorang oknum yang akan menyebar foto sang ibu dalam keadaan tanpa busana dan juga iming-iming uang sebesar Rp 15 juta. 

Hal ini membuat kita merasa miris. Jika seorang ibu tega mencabuli anak kandungnya sendiri demi iming-iming rupiah, bagaimana dia bisa mendidik generasi penerus yang berakhlak mulia?

Kasus semacam ini dan berbagai peristiwa serupa semakin marak terjadi masyarakat karena kurangnya pemahaman mereka tentang arti dan tujuan kehidupan. Akibatnya, mereka memecahkan masalah dengan solusi yang sifatnya sesaat, tidak tuntas sampai ke akar masalah. Padahal yang dibutuhkan sebenarnya adalah solusi tuntas, untuk menyelesaikan masalah sampai ke akar. 

Pemisahan peran agama dari kehidupan atau biasa disebut sekulerisme, adalah akar dari semua permasalahan yang ada saat ini. Pondasi keimanan kaum muslimin terkikis, dan umat Islam terjauhkan dari  menjalankan kehidupan sesuai dengan aturan Allah SWT. Akibatnya, umat hidup semakin liar hidup tanpa aturan ilahi, dengan mengatasnamakan kebebasan individu kehormatan dan harga diri bisa tergadai karena pundi-pundi. Sifat fitrah manusia semakin hilang, semakin jauh dari norma yang menjadikannya tetap sebagai manusia. Uang bisa membeli banyak hal, termasuk mencabut sifat-sifat keibuan.

Peran masyarakat perlu ada untuk mengontrol agar kemaksiatan tidak merajalela. Di samping itu, perlu ada sanksi tegas dari negara atas setiap perilaku menyimpang dan tidak pantas, yang tidak sesuai dengan aturan Islam. Negara harus memberikan penjagaan dan perlindungan kepada seluruh rakyatnya, termasuk generasi penerus. Hanya dengan aturanNya, kehidupan akan mulia, ibu dan generasi akan tetap terjaga dalam fitrahnya.


Editor:     Rezekinta Syahputra Sembiring                 

AUTHOR

Bagikan ini ke sosial media anda

(0) Komentar

Berikan Komentarmu

Tentang Generasi Peneliti

GenerasiPeneliti.id merupakan media online yang betujuan menyebarkan berita baik seputar akademik, acara akademik, informasi sains terkini, dan opini para akademisi. Platform media online dikelola secara sukarela (volunteers) oleh para dewan editor dan kontributor (penulis) dari berbagai kalangan akademisi junior hingga senior. Generasipeneliti.id dinaungi oleh Lembaga non-profit Bioinformatics Research Center (BRC-INBIO) http://brc.inbio-indonesia.org dan berkomitmen untuk menjadikan platform media online untuk semua peneliti di Indonesia.


Our Social Media

Hubungi Kami


WhatsApp: +62 895-3874-55100
Email: layanan.generasipeneliti@gmail.com

Kami menerima Kerjasama dengan semua pihak yang terkait dunia akademik atau perguruan tinggi.











Flag Counter

© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.