by INBIO

"Connecting The Dots of Sciences"

Trending

Dintya Ivantarina                 
460 1 7
Sains dan Teknologi March 26 6 Min Read

Memprediksi Penyakit Rematik (Rheumatoid Arthritis) Melalui Biomarker Rheumatoid Factor




Penyakit rematik atau dikenal dengan istilah medis rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun sistemik yang mempengaruhi jaringan sinovial sehingga menyebabkan kerusakan dan kecacatan pada sendi atau secara awam kita kenali sebagai nyeri sendi. Rematik sering terjadi pada usia lanjut atau di atas usia 60 tahun karena memiliki prevalensi komorbiditas yang lebih tinggi daripada usia muda. Hal ini disebabkan karena sistem kekebalan tubuh manusia berubah seiring bertambahnya usia melalui proses yang dikenal sebagai imunosenesensi.

Sistem kekebalan pada penderita rematik (rheumatoid arthritis) sendiri mengalami percepatan dan penuaan dini. Proses penuaan tersebut tentu saja akan mempengaruhi sistem imun bawaan dan adaptif. Sistem imun bawaan menjadi tidak aktif secara spesifik seiring bertambahnya usia sehingga berkontribusi terhadap peningkatan inflamasi atau peradangan kronis sedangkan sistem imun adaptif menjadi rusak secara fungsional dan mengalami perubahan fenotipik seiring bertambahnya usia yang berkontribusi pada rusaknya toleransi imunologi sehingga mengalami penyakit autoimun.

Penyakit rematik (rheumatoid arthritis) umumnya menyerang persendian dengan mempengaruhi sendi di tangan, pergelangan tangan serta dapat merusak organ ekstra artikular yaitu jantung, ginjal, paru-paru, sistem pencernaan, mata, kulit dan sistem saraf. Oleh sebab itu jika penyakit ini dibiarkan begitu saja tanpa mendapatkan penanganan yang sesuai maka dapat menyebabkan rasa sakit yang berkepanjangan atau kronis, ketidakstabilan (ketidakseimbangan) dan kelainan bentuk bahkan kematian sehingga pada akhirnya akan berpengaruh terhadap kualitas hidup kesehatan seseorang terutama lansia.

Tanda dan gejala rematik (rheumatoid arthritis) yang sering dikeluhkan ketika datang berobat ke tenaga kesehatan atau layanan kesehatan diantaranya mengalami nyeri pada lebih dari satu sendi, kekakuan pada lebih dari satu sendi, nyeri tekan dan bengkak pada lebih dari satu sendi, nyeri pada kedua sisi tubuh (seperti pada kedua tangan atau kedua lutut), penurunan berat badan, demam, kelelahan dan kelemahan yang dapat menganggu aktivitas sehari-hari. Identifikasi dan optimalisasi biomarker sebagai peran prediktif penyakit rematik (rheumatoid arthritis) secara medis sangat membantu memudahkan dalam melakukan skrining deteksi dini dan menegakkan diagnosis.

Salah satu biomarker penyakit rematik (rheumatoid arthritis) yang bisa digunakan adalah rheumatoid factor (RF). Rheumatoid factor (RF) merupakan autoantibodi yang mengikat bagian Fc dari IgG manusia yang terdeteksi dalam serum sebelum onset atau pada tahap awal penyakit rematik (rheumatoid arthritis). Keterlibatan rheumatoid factor (RF) dalam pembentukan kompleks imun dapat menyebabkan fiksasi komplemen lebih lanjut dan perekrutan sel inflamasi seperti makrofag, neutrofil dan limfosit. Hal ini menyebabkan kerusakan jaringan dan memberikan umpan balik positif untuk produksi lebih banyak autoantibodi yang pada akhirnya menyebabkan radang pada sendi. Secara rutin biomarker ini sering digunakan sebagai skrining untuk diagnosis penyakit rematik (rheumatoid arthritis) serta mudah dideteksi pada saat dilakukan pemeriksaan laboratorium.

Salah satu pemeriksaan biomarker rheumatoid factor (RF) dengan menggunakan metode Latex Slide Test untuk mengetahui adanya autoimunitas atau penyakit rematik (rheumatoid arthritis). Metode ini bekerja berdasarkan prinsip bahwa ketika reagen rheumatoid factor (RF) dicampur dengan serum darah maka akan terjadi penggumpalan (aglutinasi) yang menunjukkan kereaktifan terhadap rheumatoid factor (RF). Hasil reaktif menunjukkan bahwa memiliki gejala rheumatoid arthritis sedangkan hasil non reaktif menunjukkan bahwa tidak memiliki gejala rheumatoid arthritis.

Meskipun rheumatoid factor (RF) bukanlah penegak diagnosis satu-satunya pada kasus rheumatoid arthritis karena juga ditemukan pada kondisi patologi termasuk penyakit autoimun dan non-autoimun lainnya namun kasus dengan rheumatoid factor (RF) positif cenderung dapat bermanifestasi menjadi gejala dengan ciri adanya erosi tulang dan prognosis rheumatoid arthritis yang lebih buruk. Melihat hal tersebut maka rheumatoid factor (RF) dapat dijadikan sebagai salah satu prediktor untuk menskrining sejak dini penyakit rematik (rheumatoid arthritis). Adanya biomarker prediktif ini juga sangat penting digunakan dalam manajemen terapeutik sebagai salah satu penentuan upaya pencegahan atau pengobatan yang efektif bagi penderita rheumatoid arthritis.

 

Referensi:

Meri., Afrilia, Wulan Siri. (2019). Rheumatoid Factor (RF) Pada Lanjut Usia. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi, 19(1), 93-99.

https://ejurnal.universitas-bth.ac.id/index.php/P3M_JKBTH/article/view/454/404

 

Sumber gambar: 

https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/2695219/mitos-penyakit-rematik-yang-harus-anda-tahu


AUTHOR

Bagikan ini ke sosial media anda

(1) Komentar

Image
GeorgeLayep 7 March 2024

Hack] Unique A.I. App Makes Us $635/Day https://www.youtube.com/watch?v=z0aiLF3Sz7E

Bagikan   

Berikan Komentarmu

Tentang Generasi Peneliti

GenerasiPeneliti.id merupakan media online yang betujuan menyebarkan berita baik seputar akademik, acara akademik, informasi sains terkini, dan opini para akademisi. Platform media online dikelola secara sukarela (volunteers) oleh para dewan editor dan kontributor (penulis) dari berbagai kalangan akademisi junior hingga senior. Generasipeneliti.id dinaungi oleh Lembaga non-profit Bioinformatics Research Center (BRC-INBIO) http://brc.inbio-indonesia.org dan berkomitmen untuk menjadikan platform media online untuk semua peneliti di Indonesia.


Our Social Media

Hubungi Kami


WhatsApp: +62 895-3874-55100
Email: layanan.generasipeneliti@gmail.com

Kami menerima Kerjasama dengan semua pihak yang terkait dunia akademik atau perguruan tinggi.











Flag Counter

© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.