by INBIO

"Connecting The Dots of Sciences"

Trending

Rezekinta Syahputra Sembiring                 
1134 0 0
Opini Akademisi August 19 9 Min Read

Darurat Kesehatan Global: WHO Umumkan Mpox sebagai Ancaman Serius bagi Dunia




Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mengumumkan bahwa wabah cacar monyet atau lebih dikenal dengan sebutan Empox yang melanda sejumlah wilayah di Afrika telah mencapai status darurat kesehatan masyarakat global. Keputusan tersebut diambil setelah melihat penyebaran yang masif dan dampak fatal yang ditimbulkan oleh penyakit tersebut terutama di Republik Demokratik Kongo di mana lebih dari 450 orang telah kehilangan nyawa dalam tahap awal wabah tersebut. Seiring dengan meluasnya penyebaran ke seluruh Afrika Tengah dan Timur, kekhawatiran global pun meningkat, terutama karena munculnya varian baru yang memiliki tingkat penyebaran cepat dan tingkat kematian yang tinggi.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus menegaskan bahwa potensi penyebaran lebih lanjut di Afrika dan sekitarnya menjadi sangat mengkhawatirkan. Menurutnya, situasi tersebut memerlukan respons internasional yang terkoordinasi agar dapat menghentikan wabah tersebut dan menyelamatkan nyawa manusia sebanyak mungkin. Deklarasi darurat kesehatan masyarakat tersebut diharapkan akan memicu perhatian dunia terhadap bahaya Empok dan mempercepat penelitian serta pengembangan vaksin dan pengobatan yang efektif.

Empox adalah penyakit menular yang ditularkan melalui kontak dekat seperti hubungan seksual, kontak kulit-ke-kulit dan percakapan jarak dekat. Gejala Empox mirip dengan flu dengan tambahan munculnya lesi kulit yang bisa menjadi fatal jika tidak ditangani dengan baik. Meskipun penyakit tersebut memiliki kemiripan dengan penyakit cacar pada umumnya tingkat kematiannya lebih tinggi. Data menunjukkan bahwa dari 100 kasus, sekitar 10% berakhir dengan kematian, terutama jika tidak segera diobati.

Penyebaran Empox dapat dikendalikan melalui vaksinasi meskipun saat ini vaksin yang tersedia biasanya hanya diberikan kepada orang-orang yang berisiko tinggi atau mereka yang pernah melakukan kontak dekat dengan orang yang terinfeksi. Namun, dalam situasi darurat tersebut, distribusi vaksin diharapkan dapat diperluas dan dipercepat untuk mengendalikan penyebaran penyakit ini secara lebih efektif.

Ada dua tipe utama virus Empox yaitu Clade 1 dan Clade 2. Sebelumnya, pada tahun 2022, darurat kesehatan masyarakat global juga pernah diumumkan oleh WHO terkait penyebaran Clade 2 yang relatif lebih ringan. Namun, kali ini, Clade 1 yang jauh lebih mematikan telah menjadi penyebab utama wabah di Afrika, dengan angka kematian mencapai hingga 10% dari mereka yang terinfeksi. Keadaan tersebut membuat para ilmuwan semakin khawatir akan kemungkinan terjadinya peningkatan penyebaran ke wilayah lain di dunia.

Pada wabah-wabah sebelumnya, Empox telah terdeteksi di negara-negara Afrika lainnya, termasuk Burundi, Republik Afrika Tengah, Kenya, dan Rwanda. Penyebaran yang cepat menunjukkan bahwa virus tersebut memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan menyebar dengan cepat di berbagai lingkungan. Hal tersebut semakin memperkuat urgensi untuk melakukan tindakan cepat dan terkoordinasi di tingkat global.

Deklarasi Empox sebagai darurat kesehatan masyarakat global oleh WHO diharapkan dapat mempercepat berbagai upaya penelitian, pendanaan, dan penerapan langkah-langkah kesehatan masyarakat lainnya. Respon yang cepat dan terkoordinasi dari berbagai negara akan menjadi kunci dalam mengendalikan wabah ini dan mencegah penyebarannya ke wilayah-wilayah lain di dunia. Dalam situasi seperti ini, solidaritas global menjadi sangat penting untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh Empox dan melindungi masyarakat dari ancaman yang ditimbulkan oleh penyakit tersebut.

Lebih jauh lagi, deklarasi tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan dan penanganan dini terhadap Empox. Langkah-langkah pencegahan seperti menjaga kebersihan diri, menghindari kontak dekat dengan orang yang terinfeksi, dan mendapatkan vaksinasi jika tersedia, menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan. Selain itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami lebih dalam mengenai karakteristik virus tersebut, termasuk cara penyebarannya, mekanisme infeksinya, serta pengembangan terapi yang lebih efektif.

Para ilmuwan juga menggarisbawahi pentingnya upaya internasional untuk memonitor penyebaran Empox secara real-time. Hal tersebut akan memungkinkan adanya respons cepat terhadap setiap kasus baru yang muncul, serta membantu dalam mengidentifikasi pola penyebaran virus dan populasi yang paling berisiko. Dengan adanya data yang akurat dan up-to-date, upaya pengendalian dan pencegahan bisa dilakukan dengan lebih efektif.

Situasi tersebut juga menjadi pengingat akan pentingnya penguatan sistem kesehatan di negara-negara berkembang, terutama di wilayah-wilayah yang menjadi pusat penyebaran wabah. Sistem kesehatan yang kuat dan tangguh akan memungkinkan adanya deteksi dini, penanganan yang efektif, serta mitigasi dampak yang lebih baik dalam menghadapi wabah-wabah di masa depan.

Di sisi lain, masyarakat global juga perlu memahami bahwa penyebaran penyakit seperti Empok tidak mengenal batas geografis. Dalam era globalisasi ini, pergerakan manusia dan barang yang sangat cepat memungkinkan penyebaran virus dari satu wilayah ke wilayah lain dalam waktu singkat. Oleh karena itu, respons terhadap wabah tersebut harus dilakukan dengan pendekatan global, dengan melibatkan berbagai negara dan organisasi internasional.

Dalam beberapa bulan ke depan, dunia akan menyaksikan bagaimana upaya global untuk mengendalikan penyebaran Empox akan berkembang. Keberhasilan atau kegagalan dalam menangani wabah tersebut akan memberikan pelajaran berharga bagi dunia dalam menghadapi wabah-wabah penyakit menular di masa yang akan datang. Kita perlu mengakui bahwa wabah seperti ini tidak hanya menjadi masalah kesehatan, tetapi juga berdampak pada aspek sosial, ekonomi, dan politik di berbagai negara.

Dukungan masyarakat internasional sangat diperlukan untuk memastikan bahwa wabah Empox ini dapat dikendalikan dan tidak menyebar lebih luas. Setiap individu juga memiliki peran dalam mengurangi risiko penyebaran, mulai dari mengikuti protokol kesehatan hingga mendukung upaya vaksinasi. Solidaritas global dan kolaborasi internasional akan menjadi kunci utama dalam menghadapi tantangan tersebut.

Pada akhirnya, deklarasi darurat kesehatan masyarakat global oleh WHO ini merupakan panggilan untuk bertindak, bukan hanya bagi negara-negara yang terdampak langsung, tetapi juga bagi seluruh dunia. Dunia harus bersatu untuk melawan ancaman Empox dan melindungi kehidupan manusia dari bahaya yang ditimbulkan oleh penyakit ini. Kita semua harus belajar dari pengalaman masa lalu dan bekerja sama untuk memastikan bahwa wabah ini dapat dihentikan sebelum menimbulkan kerusakan lebih lanjut.

Dengan upaya yang terkoordinasi dan dukungan dari seluruh komunitas global, kita dapat mengatasi tantangan ini dan melindungi masyarakat dari ancaman yang ditimbulkan oleh wabah Empox.

Sumber: WHO Umumkan Mpox sebagai Darurat Kesehatan Global


Editor:     Rezekinta Syahputra Sembiring                 

AUTHOR

Bagikan ini ke sosial media anda

(0) Komentar

Berikan Komentarmu

Tentang Generasi Peneliti

GenerasiPeneliti.id merupakan media online yang betujuan menyebarkan berita baik seputar akademik, acara akademik, informasi sains terkini, dan opini para akademisi. Platform media online dikelola secara sukarela (volunteers) oleh para dewan editor dan kontributor (penulis) dari berbagai kalangan akademisi junior hingga senior. Generasipeneliti.id dinaungi oleh Lembaga non-profit Bioinformatics Research Center (BRC-INBIO) http://brc.inbio-indonesia.org dan berkomitmen untuk menjadikan platform media online untuk semua peneliti di Indonesia.


Our Social Media

Hubungi Kami


WhatsApp: +62 895-3874-55100
Email: layanan.generasipeneliti@gmail.com

Kami menerima Kerjasama dengan semua pihak yang terkait dunia akademik atau perguruan tinggi.











Flag Counter

© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.