by INBIO
Penelitian tentang mikroba dan metabolitnya telah berkembang pesat, menunjukkan potensi besar dalam aplikasi medis, pertanian, dan industri. Di tengah masalah global yang dihadapi terkait resistensi antimikroba, pengembangan metabolit baru sebagai agen antibiotik dan antikanker menjadi sangat penting. Tantangan besar yang dihadapi dunia medis dalam mengatasi penyakit yang semakin kebal terhadap pengobatan konvensional membutuhkan solusi inovatif, dan mikroba telah menunjukkan kemampuan luar biasa dalam memproduksi senyawa bioaktif yang dapat menjawab masalah ini. Senyawa-senyawa ini tidak hanya dapat digunakan sebagai pengobatan, tetapi juga membuka peluang besar dalam terapi imunomodulasi dan pengobatan penyakit kronis.
Dalam konteks yang lebih luas, tren global juga menunjukkan minat yang semakin meningkat terhadap solusi berkelanjutan untuk tantangan lingkungan, seperti bioremediasi dan penggunaan metabolit mikroba sebagai biostimulan. Mikroba yang mampu menghasilkan metabolit tertentu dapat digunakan untuk membersihkan polutan dari lingkungan atau membantu meningkatkan kesuburan tanah dalam pertanian. Ini adalah salah satu bentuk solusi ramah lingkungan yang semakin menjadi sorotan di tengah meningkatnya kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem.
Teknologi omik dan bioinformatika mempercepat identifikasi metabolit mikroba, memungkinkan penemuan aplikasi baru dalam energi terbarukan dan pertanian berkelanjutan. Teknologi ini memainkan peran penting dalam mempercepat proses penelitian, memungkinkan peneliti untuk memahami bagaimana mikroba memproduksi senyawa tertentu dan bagaimana senyawa tersebut dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia. Dalam pertanian, misalnya, metabolit mikroba dapat membantu mempercepat pertumbuhan tanaman, meningkatkan ketahanan terhadap hama, atau memperbaiki kualitas tanah secara alami.
Di industri dan kesehatan, mikroba dan metabolitnya semakin dipandang sebagai sumber potensial untuk produksi bahan kimia bernilai tinggi serta bahan baku industri lainnya. Inovasi dalam teknik fermentasi dan bioproses memungkinkan produksi metabolit dengan efisiensi yang lebih tinggi dan biaya yang lebih rendah. Ini membuka peluang besar bagi industri farmasi dan makanan untuk memproduksi obat-obatan atau makanan fungsional yang lebih murah namun tetap berkualitas. Di era modern ini, permintaan pasar untuk produk yang lebih sehat dan alami, seperti makanan fungsional dan probiotik, terus meningkat.
Dalam hal kesehatan manusia, metabolit mikroba memainkan peran penting dalam nutrisi dan pengelolaan kesehatan, termasuk dalam pengelolaan kesehatan usus dan penyakit metabolik. Mikroba yang ada di dalam tubuh manusia, terutama di usus, memproduksi berbagai senyawa yang dapat mempengaruhi kesehatan kita secara langsung. Senyawa ini dapat membantu mencegah penyakit, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, atau bahkan mempengaruhi metabolisme kita. Oleh karena itu, penelitian tentang peran mikroba dalam nutrisi dan kesehatan manusia menjadi salah satu bidang yang sangat penting dan terus berkembang.
Dalam rangka mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan inovasi di bidang ini, Perhimpunan Mikrobiologi Indonesia (PERMI) bekerja sama dengan Departemen Biologi, Universitas Brawijaya, akan menyelenggarakan Simposium Internasional Perhimpunan Mikrobiologi Indonesia (ISISM) ke-14 pada tanggal 3-4 Desember 2024 di Ijen Suite Resort and Convention, Malang. Acara ini mengambil tema "Unlocking the Potential of Microbial Metabolites: From Discovery to Innovation" yang bertujuan untuk menjadi platform bagi para peneliti dan praktisi untuk berbagi pengetahuan terbaru, memperkuat kolaborasi, dan mendorong inovasi berkelanjutan di bidang metabolit mikroba.
Acara ini diharapkan dapat menghadirkan diskusi yang mendalam dan komprehensif tentang berbagai aspek penemuan dan karakterisasi metabolit mikroba. Bidang ini mencakup eksplorasi senyawa bioaktif yang dihasilkan oleh mikroba serta pengembangan aplikasi terapeutik yang dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk kanker dan infeksi bakteri yang kebal terhadap obat. Penelitian di bidang ini sangat krusial, terutama di tengah meningkatnya resistensi terhadap antibiotik yang telah menjadi masalah kesehatan global.
Selain aplikasi medis, inovasi dalam bidang pertanian dengan memanfaatkan metabolit mikroba juga akan menjadi salah satu topik yang dibahas. Metabolit mikroba memiliki potensi besar untuk meningkatkan efisiensi pertanian, baik melalui peningkatan kesuburan tanah, pengendalian hama secara alami, maupun peningkatan hasil panen. Hal ini sejalan dengan upaya global untuk mencapai pertanian berkelanjutan yang dapat memenuhi kebutuhan pangan dunia tanpa merusak lingkungan.
Tidak hanya dalam bidang medis dan pertanian, metabolit mikroba juga memiliki aplikasi luas di sektor industri. Produksi metabolit mikroba yang digunakan sebagai bahan baku industri, seperti dalam pembuatan plastik biodegradable, bahan kimia, hingga bahan tambahan pangan, membuka peluang besar bagi inovasi industri yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Teknologi yang terus berkembang dalam penelitian metabolit mikroba memungkinkan peningkatan efisiensi produksi sehingga biaya dapat ditekan dan produk yang dihasilkan pun lebih ekonomis.
Dalam hal keberlanjutan lingkungan, metabolit mikroba juga memiliki peran penting dalam berbagai inisiatif ramah lingkungan. Salah satu contoh yang menarik adalah bioremediasi, yaitu proses penggunaan mikroba untuk menguraikan polutan berbahaya di lingkungan. Metabolit yang dihasilkan oleh mikroba tertentu dapat membantu memecah senyawa kimia beracun, membersihkan tanah dan air yang terkontaminasi. Ini adalah langkah nyata yang dapat diambil untuk mengatasi tantangan lingkungan yang semakin kompleks di era modern.
Selain itu, simposium ini akan mengulas berbagai kemajuan teknologi dalam penelitian metabolit. Kemajuan teknologi, terutama di bidang omik dan bioinformatika, telah mempermudah peneliti dalam mengidentifikasi dan menganalisis metabolit yang dihasilkan oleh mikroba. Dengan menggunakan pendekatan teknologi ini, para peneliti dapat lebih cepat menemukan aplikasi potensial dari metabolit mikroba untuk berbagai keperluan, termasuk energi terbarukan dan pertanian berkelanjutan.
Peran metabolit mikroba dalam nutrisi dan kesehatan manusia juga akan dibahas dalam simposium ini. Penelitian tentang mikrobiota usus dan dampaknya terhadap kesehatan telah menunjukkan bahwa metabolit yang dihasilkan oleh mikroba dalam usus dapat mempengaruhi berbagai aspek kesehatan, mulai dari pencernaan hingga sistem kekebalan tubuh. Pengembangan makanan fungsional dan probiotik yang memanfaatkan mikroba ini menjadi salah satu tren yang sangat diminati oleh masyarakat yang semakin peduli dengan kesehatan mereka.
Dalam acara ini, sejumlah pembicara utama akan memberikan presentasi tentang perkembangan terbaru di bidang mikrobiologi dan metabolit mikroba. Salah satu pembicara utama adalah Assoc. Prof. Dr. Farhid Hemmatzadeh, DVM, PhD dari University of Adelaide, Australia. Beliau akan membahas tentang potensi penggunaan mikroba dan metabolitnya dalam pengembangan agen terapeutik baru, terutama dalam konteks pengobatan penyakit menular dan kanker.
Pembicara lainnya adalah Prof. Sehanat Prasongsuk, Ph.D dari Chulalongkorn University, Thailand, yang akan membahas aplikasi metabolit mikroba dalam industri bioteknologi, termasuk produksi enzim dan bahan kimia bernilai tinggi. Penelitiannya berfokus pada penggunaan mikroba untuk mengembangkan produk yang lebih ramah lingkungan dan efisien secara ekonomi.
Dr. Ahmad Fathoni dari BRIN, Indonesia, juga akan memberikan pandangannya mengenai bagaimana mikroba dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas pertanian melalui pengembangan biostimulan dan agen pengendalian hayati yang efektif. Penelitian di bidang ini sangat penting bagi Indonesia yang merupakan negara agraris dengan tantangan pertanian yang cukup kompleks.
Prof. Salam Ibrahim dari North Carolina A&T State University, Amerika Serikat, akan berbicara tentang peran mikroba dalam kesehatan manusia, terutama dalam menjaga keseimbangan mikrobiota usus dan dampaknya terhadap kesehatan secara keseluruhan. Beliau adalah ahli dalam bidang mikrobiologi pangan dan kesehatan usus.
Selain itu, Prof. Yutaka Nakashimada dari Hiroshima University, Jepang, akan mempresentasikan penelitian terbarunya mengenai penggunaan mikroba dalam produksi energi terbarukan, termasuk bagaimana mikroba dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan biofuel yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Para pembicara undangan lainnya, seperti Prof. Dr. Sc. Asep Awaludin Prihanto, S.Pi., M.P., Prof. Dr. Evi Susanti, S.Si., M.Si., Prof. Sri Suhartini, STP., M.Env.Mgt.PhD. PGCert, dan Farida Rahayu, S.Si., M.P., Ph.D., akan turut menyumbangkan wawasan mereka di bidang metabolit mikroba yang mencakup berbagai sektor, dari pertanian hingga lingkungan.
Simposium ini diharapkan menjadi ajang penting bagi para peneliti, praktisi, dan akademisi untuk bertukar pikiran dan berbagi hasil penelitian terbaru, sekaligus memperkuat kerja sama yang dapat mendorong inovasi berkelanjutan di berbagai bidang yang berkaitan dengan mikroba dan metabolitnya.
Sumber: The 14th International Symposium on Indonesian Society for Microbiology (ISISM) 2024
AUTHOR
© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.