by INBIO

"Connecting The Dots of Sciences"

Trending

Eni Hidayati                 
925 0 0
Sains dan Teknologi March 20 5 Min Read

Ekologi Tanaman Hortikultura dan Itensifikasi Lahan Pekarangan




  1. Ekologi tanaman hortikultura

Terdapat beberapa hal yang dapat mempengaruhi ekologi suatu tanaman hortikultura, diantaranya yaitu:

    1. Cahaya
      1. Intensitas cahaya

Pada umumnya tanaman dapat menerima atau memberikan respon terhadap intensitas cahaya dengan kisaran antara 1000- 4000 lux.

      1. Kualitas cahaya

Kualitas cahaya juga berpengaruh terhadap ekologi tanaman hortikultura. Tanaman memiliki warna yang bervariasi setiap jenisnya. Tidak semua tanaman dapat menyerap warna yang sama dengan jenis tanaman yang lain. Tanaman akan menyerap cahaya berdasarkan kebutuhan tanaman itu sendiri. Beberapa tanaman menyerap spektrum warna hijau, merah, kuning, ungu, biru, maupun orange. Kualitas cahaya yang dapat berpengaruh dapat dilihat dari gelombang cahaya yang diserap oleh tanaman tersebut.

      1. Fotoperiodisme

Fotoperiodisme merupakan lamanya waktu tanaman terkena cahaya. Fotoperiodisme ini berhubungan erat dengan beberapa hal diantaranya yaitu berhubungan dengan kadar karbohidrat, pembentukan kuncup bunga, dan pembentukan umbi.

    1. Suhu
      1. Jika suhu pada suatu lingkungan berubah, maka respirasi tanaman juga akan berubah menyesuaikan dengan lingkungan tersebut.
      2. Suhu juga berpengaruh terhadap metabolisme tanaman.
      3. Pada umumnya temperatur tanaman berkisar pada suhu 4,5-36C. Jika suhu lingkungan terlalu tinggi, maka dapat merusak enzim pada tanaman.
    2. Udara
      1. Kekurangan kadar oksigen dapat menyebabkan tanaman mati.
      2. Jika kandungan karbon dioksida suatu lingkungan berlebihan maka dapat meracuni tanaman yang berada disekitarnya.
      3. Gas inert dalam nitrogen juga berpengaruh terhadap tanaman. Jika terdapat gas inert dalam suatu ekologi tanaman, maka gas tersebut harus  diubah menjadi nitrat dan ammonium secara alami dengan bantuan Agrobacter dan Clostridium.
    3. Polusi Udara
      1. Jika terdapat ozon yang terlalu banyak dalam suatu ekologi tanaman, maka tanaman akan memberikan sebuah respon yaitu berupa menutupnya stomata pada tanaman dan respirasi tanaman akan meningkat.
      2. Kandungan fluorida juga dapat menyebabkan presipitasi kalsium dalam tanaman.
      3. Belerangoksida dapat berpengaruh terhadap sintesis protein tanaman.
      4. Asap dan hujan asam juga berpengaruh pada tanaman.
    4. Tanah

Terdapat dua aspek yang dapat berpengaruh terhadap tanaman yaitu:

      1. Unsur-unsur esensial tanaman yang berupa makronutrien dan mikronutrien.
      2. Suplai hara melalui simbiosis.
        • Simbiosis akar tanaman dengan cendawan.
        • Simbiosis tanaman dengan bakteri.
    1. Air

Air merupakan salah satu unsur penting makhluk hidup karena sebagian besar komponen dari makhluk hidup tersusun atas air. Air juga berperan penting bagi ekologi tanaman mulai dari suplai air, penyerapan air, cekaman air, hingga berpengaruh terhadap transpirasi tanaman.

    1. Mulsa

Mulsa merupakan bahan organik atau anorganik yang dihamparkan di permukaan lahan pertanian untuk menciptakan kondisi lingkungan tanah dalam mendukung pertumbuhan tanaman. Teknik ini memiliki beberapa keuntungan, diantaranya yaitu:

      1. Dapat mempertahankan kelembaban tanah.
      2. Mengurangi laju erosi.
      3. Menekan pertumbuhan gulma.
  1. Itensifikasi lahan pekarangan

Pekarangan adalah suatu bidang tanah yang berada di sekeliling rumah. Sedangkan ekologi pekarangan merupakan habitat yang sesuai untuk berbagai jenis tanaman yang tumbuh. Adapun manfaat dari ekologi pekarangan yaitu:

    1. Efisiensi penggunaan cahaya.
    2. Penekanan erosi.
    3. Menghalangi sengatan matahari ke tanah.
    4. Tempat konservasi air.

Itensifikasi lahan pekarangan ini umumnya digunakan untuk meningkatkan pendapatan dan gizi keluarga. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk itensifikasi lahan pekarangan, diantaranya yaitu: rasionalisasi, zonasi, persiapan lahan yang baik, persiapan bibit unggul, pemeliharaan dan penanaman, serta pemanenan tepat waktu.

 

Sumber gambar: https://journal.ipb.ac.id/index.php/jli/article/view/17638/ka


AUTHOR

Bagikan ini ke sosial media anda

(0) Komentar

Berikan Komentarmu

Tentang Generasi Peneliti

GenerasiPeneliti.id merupakan media online yang betujuan menyebarkan berita baik seputar akademik, acara akademik, informasi sains terkini, dan opini para akademisi. Platform media online dikelola secara sukarela (volunteers) oleh para dewan editor dan kontributor (penulis) dari berbagai kalangan akademisi junior hingga senior. Generasipeneliti.id dinaungi oleh Lembaga non-profit Bioinformatics Research Center (BRC-INBIO) http://brc.inbio-indonesia.org dan berkomitmen untuk menjadikan platform media online untuk semua peneliti di Indonesia.


Our Social Media

Hubungi Kami


WhatsApp: +62 895-3874-55100
Email: layanan.generasipeneliti@gmail.com

Kami menerima Kerjasama dengan semua pihak yang terkait dunia akademik atau perguruan tinggi.











Flag Counter

© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.