Resistensi antimikroba merupakan kondisi di mana mikroba baik bakteri, jamur, maupun parasit kebal terhadap obat karena terjadinya perubahan pada mikroba tersebut. Kondisi ini menyebabkan angka kematian yang tinggi di dunia dibandingkan kematian akibat HIV/AIDS dan Malaria. Bahkan angka kematiannya diperkirakan mencapai 700ribu orang per tahun, dan diprediksi akan meningkat menjadi 10 juta orang per tahun di seluruh dunia pada tahun 2050.
Menurut Kementerian Kesehatan, penyebab terjadinya resistensi antimikroba antara lain adalah tidak adanya indikasi dalam penggunaan antimikroba, indikasi tidak tepat, pemilihan antimikroba tidak tepat, dan dosis yang tidak tepat. Untuk mencegah terjadinya resistensi antimikroba, dokter memegang peran penting dalam memberikan informasi yang tepat terkait penggunaaan antimikroba kepada pasien.
Sehubungan dengan hal tersebut, Fakultas Kedokteran Universitas Riau turut memperjuangkan penggunaan antimikroba secara bijak dengan menyelenggarakan seminar yang bertajuk : The 4th Riau Medical Scientific & Expo "Tackling the Silent Pandemic: Current Prevention and Management of Antimicrobial Resistance"
CALL FOR PAPER
📆Virtually on November 12, 2022
SKP IDI in progress
📄Submit you abstract before October 12nd, 2022
☑️Secure your seat on early bird registration until September 12nd, 2022
Register here:
https://rime.akademisi.co.id/registration.php
More information:
📞https://wa.me/6281223923513
💻rime.akademisi.co.id
© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.