by INBIO
Jambu biji (Psidium guajava L.) merupakan tanaman tropis yang berasal dari Brasil, yang disebarkan ke Indonesia melalui Thailand. Jambu biji memiliki daging buah berwarna putih atau merah yang kaya akan vitamin A dan C. Senyawa yang diketahui terdapat dalam ekstrak daun jambu biji diantaranya saponin, flavonoid, tanin, terpenoid, alkaloid dan steroid. Beberapa penelitian telah menjelaskan bahwa flavonoid, tanin, alkaloid, minyak astiri dan beberapa komponen tersebut memiliki kemampuan farmakologi sebagai antidiare, antiinflamasi, hipoglikemi, antihipertensi, dan kemampuan farmakologi lainnya
Flavonoid pada daun jambu biji berpotensi sebagai antikanker payudara disebabkan senyawa ini dapat mengaktivasi protein p53 dan gen-gen targetnya sehingga sel kanker payudara T47D tidak mengalami pembelahan tak kendali dan dapat mengendalikan siklus sel dan mengalami kematian sel. Selain flavonoid, senyawa saponin pada daun jambu biji diketahui memiliki potensi antikanker dengan mekanisme kerja melalui menstimulasi kematian sel secara apoptosis dan non-apoptosis. Studi In vitro, In vivo dan In silico mengungkapkan efek antikanker dan estrogenik dari Psidium guavaja L. (jambu biji) yang dibuktikan dengan adanya senyawa meroterpen, guaial, psidial A, psiguadial A, dan psiguadial B.
Guajadial dalam fraksi dari ekstrak daun jambu biji yang diekstraksi dengan diklorometana memiliki aktivitas antipoliferatif terhadap sel kanker dalam penghambatan tumor melalui reseptor estrogen. Reseptor estrogen pada sel kanker payudara bertanggung jawab dalam mengontrol proliferasi, maturasi, metabolisme, diferensiasi, homeostasis, peradangan dan apoptosis pada kanker payudara. Ekstrak daun jambu biji mengandung vitamin E konsentrasi tinggi, flavon (apigenin) atau β-caryophyllene yang menunjukkan aktivitas antiproliferatif signifikan terhadap berbagai bentuk kanker pada manusia.
AUTHOR
© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.