by INBIO
Babandotan (Ageratum conyzoides L.) merupakan tumbuhan invasif bersifat gulma yang berasal dari Amerika, Pasifik Selatan, Karibi, Florida, dan Australia. Keberadaan babandotan digolongkan sebagai gulma karena terintroduksi dan menyebar keluar dari habitat aslinya dan dapat mengancam keanekaragaman hayati, akan tetapi babandotan ini memiliki banyak manfaat bagi dunia pertanian seperti bioherbisida. Keseluruhan tubuh tumbuhan dari babandotan dapat dimanfaatkan karena babandotan memiliki kandungan alelokimia seperti saponin, flavonoid, polifenol, kumarine, eugenol, dan HCN.
Bioherbisida sendiri memiliki arti sebagai herbisida nabati yang merupakan salah satu bentuk pengendalian terhadap gulma dan dikenal lebih ramah lingkungan karena tidak mengandung bahan berbahaya (Anggraini, 2020). Alelokimia dari babandotan yang diaplikasikan ke lahan dapat mengganggu pertumbuhan gulma dengan cara merubah kondisi fisik, kimia, biologi, dan fisikokimia tanah (Polyak et al. 2019). Alelokimia yang sudah berada di dalam tanah dapat mengganggu siklus biogeokimia nutrisi tanah seperti mengurangi unsur hara nitrogen pada tanah dengan cara mengurangi aktifitas dari bakteri Nitrosomonas. Terganggunya suplai nitrogen pada tanah dapat berakibat buruk bagi tanaman karena seperti yang kita ketahui bahwa nitrogen merupakan unsur penting bagi pertumbuhan tanaman karena nitrogen berperan penting sebagai biosintesis klorofil. Suplai nitrogen yang terganggu maka biosintesis klorofil juga berkurang yang mengakibatkan pertumbuhan vegetatif gulma akan menurun dan juga akan berakibat ke pertumbuhan generatif gulma.
Alelokimia juga dapat mengakibatkan mutasi gen yang dapat mengganggu keseimbangan hormon pertumbuhan auksin seperti yang dilaporkan oleh Steenackers et al. (2016). Berdasarkan hasil penelitian Isda (2013) menunjukkan bahwa ekstrak daun babandotan berpengaruh nyata terhadap penurunan perkecambahan dan pertumbuhan serta meningkatkan kerusakan pada anakan gulma P.conjugatum. Gulma memang kita kenal sebagai tanaman yang sangat merugikan di dunia pertanian, akan tetapi dibalik sifat negatifnya itu gulma menyimpan banyak potensi apabila diolah secara tepat, salah satunya ialah memanfaatkan gulma itu sendiri untuk mengurangi laju pertumbuhan gulma lainnya.
AUTHOR
© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.