by INBIO

"Connecting The Dots of Sciences"

Trending

Rezekinta Syahputra Sembiring                 
78 0 0
Acara Akademik January 6 9 Min Read

Peningkatan Guru Besar UGM Menuju Keunggulan Akademik Berkelanjutan




Universitas Gadjah Mada (UGM) memantapkan diri sebagai salah satu universitas riset terkemuka di Indonesia melalui serangkaian upaya strategis yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mutu akademik. Salah satu langkah signifikan adalah menambah jumlah guru besar, yang menjadi indikator utama dalam penguatan standar akademik di tingkat nasional maupun internasional. Saat ini, UGM telah memiliki 523 guru besar, mencakup 15,57% dari total dosen. Pencapaian ini menjadi bukti nyata komitmen UGM dalam membangun budaya akademik yang unggul dan berkelanjutan.

Prof. Suadi, S.Pi., M.Agr.Sc., Ph.D., selaku Direktur Sumber Daya Manusia UGM, menjelaskan bahwa peningkatan jumlah guru besar merupakan bagian dari strategi jangka panjang universitas. Target yang ingin dicapai adalah 17% guru besar pada tahun 2027. Dalam dua tahun terakhir, UGM mencatat kenaikan signifikan, dengan penambahan 101 guru besar pada tahun 2023 dan 41 guru besar pada tahun 2022. Kenaikan ini, menurut Suadi, tidak terlepas dari dukungan sistem administrasi yang lebih baik, serta motivasi yang diberikan kepada para dosen untuk meraih jabatan tertinggi dalam dunia akademik.

Keberhasilan UGM juga tercermin dalam tingkat keberhasilan pengajuan kenaikan jabatan Lektor Kepala dan Guru Besar, dengan tingkat penolakan yang hanya mencapai 12%. Hal ini merupakan hasil evaluasi Kementerian Pendidikan pada akhir tahun 2024. Tingginya tingkat keberhasilan ini mencerminkan keselarasan kebijakan universitas dengan ketentuan pemerintah terkait penilaian angka kredit. Sistem Penilaian Angka Kredit (PAK) yang terintegrasi di UGM memainkan peran penting dalam proses ini, karena mempermudah dosen dalam menilai kesiapan mereka dan memenuhi syarat kenaikan jabatan.

Publikasi di jurnal internasional bereputasi menjadi salah satu syarat utama dalam pengajuan kenaikan jabatan fungsional. Prof. Suadi menegaskan bahwa pemenuhan persyaratan ini tidak hanya menjadi kewajiban, tetapi juga refleksi dari kualitas akademik seorang dosen. Untuk mendukung dosen dalam memenuhi syarat ini, UGM menyediakan berbagai skim riset yang dapat dimanfaatkan. Skim ini dirancang untuk membantu dosen memperoleh data yang relevan dan berkualitas, yang kemudian dapat dipublikasikan. Selain itu, universitas juga melakukan pemetaan dosen berdasarkan jabatan fungsional dan angka kredit yang telah dicapai, sehingga dukungan yang diberikan dapat lebih terarah.

Strategi pemetaan ini tidak hanya membantu universitas dalam memberikan dukungan yang tepat, tetapi juga mempercepat proses kenaikan jabatan dosen. Dengan demikian, UGM mampu meningkatkan kualitas akademik secara keseluruhan. Lebih jauh lagi, penambahan jumlah guru besar diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDG 4: Pendidikan Berkualitas. Dalam konteks ini, guru besar berperan penting dalam kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

Peran para guru besar dalam mendukung SDGs tidak hanya memperkuat posisi UGM dalam akreditasi perguruan tinggi, tetapi juga berkontribusi pada solusi inovatif terhadap permasalahan masyarakat. Guru besar menjadi salah satu indikator utama dalam proses akreditasi, yang mencerminkan kapabilitas akademik dan reputasi institusi. Dengan peningkatan jumlah guru besar, UGM semakin memperkokoh posisinya sebagai universitas kelas dunia. Hal ini juga memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia.

Penambahan 81 guru besar baru pada tahun ini menjadi tonggak penting dalam upaya UGM untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan, riset, dan pengabdian masyarakat. Para guru besar diharapkan menjadi motor penggerak inovasi dan solusi untuk berbagai tantangan yang dihadapi oleh masyarakat. “Kami berharap para guru besar baru dapat memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan kualitas pendidikan serta berperan aktif dalam menjawab tantangan pembangunan berkelanjutan di Indonesia,” ujar Prof. Suadi.

Dengan langkah strategis yang telah ditempuh, UGM optimis bahwa kontribusi para guru besar akan semakin memperkuat posisi universitas dalam kancah global. Lebih dari itu, dedikasi mereka dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi diharapkan mampu menciptakan dampak positif yang luas bagi masyarakat dan bangsa. UGM terus berkomitmen untuk menjadi pusat keunggulan akademik yang tidak hanya berfokus pada pencapaian internal, tetapi juga pada kontribusi nyata terhadap pembangunan Indonesia.

Sumber: UGM Tambah 81 Guru Besar Baru 


Editor:     Rezekinta Syahputra Sembiring                 

AUTHOR

Bagikan ini ke sosial media anda

(0) Komentar

Berikan Komentarmu

Tentang Generasi Peneliti

GenerasiPeneliti.id merupakan media online yang betujuan menyebarkan berita baik seputar akademik, acara akademik, informasi sains terkini, dan opini para akademisi. Platform media online dikelola secara sukarela (volunteers) oleh para dewan editor dan kontributor (penulis) dari berbagai kalangan akademisi junior hingga senior. Generasipeneliti.id dinaungi oleh Lembaga non-profit Bioinformatics Research Center (BRC-INBIO) http://brc.inbio-indonesia.org dan berkomitmen untuk menjadikan platform media online untuk semua peneliti di Indonesia.


Our Social Media

Hubungi Kami


WhatsApp: +62 895-3874-55100
Email: layanan.generasipeneliti@gmail.com

Kami menerima Kerjasama dengan semua pihak yang terkait dunia akademik atau perguruan tinggi.











Flag Counter

© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.