by INBIO
Persaingan di era global saat ini semakin ketat, didukung oleh perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat sehingga menuntut organisasi untuk segera beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis. Apakah suatu organisasi unggul atau tidak dalam persaingan, tergantung pada bagaimana organisasi dapat beradaptasi dengan perubahan dan menghasilkan kinerja yang memenuhi harapan pelanggan. Ada banyak cara yang dapat dilakukan organisasi untuk menciptakan keunggulan bersaing, namun pada dasarnya kunci utama keunggulan bersaing adalah kualitas sumber daya manusia.
Pengelolaan sumber daya manusia yang dilakukan oleh organisasi dapat mempengaruhi tercapai tidaknya tujuan organisasi sehingga sumber daya manusia merupakan aset yang paling berharga yang dimiliki oleh perusahaan karena memiliki peranan penting dalam menentukan nasib perusahaan di masa yang akan datang. Tak ayal, peran organisasi diperlukan untuk membentuk komitmen karyawan, dan organisasi dituntut untuk dapat memberikan dukungan kepada karyawannya
Komitmen organisasi mencerminkan bagaimana karyawan mengenali organisasi dan terkait dengan tujuannya. Ini adalah sikap kerja yang penting karena karyawan yang setia diharapkan menunjukkan kesediaan mereka untuk bekerja lebih banyak untuk memenuhi tujuan perusahaan dan membuat dampak yang lebih signifikan, serta kesediaan untuk tetap bekerja dalam suatu organisasi.
Komitmen kerja karyawan yang tinggi akan menjaga dan meningkatkan komitmen organisasi, serta akan memudahkan koordinasi semua lini mulai dari manajer hingga karyawan. Komitmen organisasi yang diterapkan secara tepat dapat menjaga arah perusahaan agar tetap pada jalurnya dalam mencapai tujuan organisasi. Komitmen organisasi yang kuat juga mencerminkan kondisi internal yang sehat. Beberapa studi menunjukkan bahwa karyawan setingkat supervisor yang sudah memiliki keterikatan yang kuat dengan organisasi tidak memiliki keinginan untuk pindah ke perusahaan lain. Namun, karyawan setingkat staf yang belum memiliki keterikatan yang kuat dengan organisasi masih berkeinginan untuk pindah ke perusahaan lain. Artinya jika komitmen organisasi semakin kuat maka tingkat turnover karyawan akan semakin rendah. Turnover atau sering dikenal dengan tingkat keluar masuknya karyawan yang bekerja dalam organisasi, dapat diturunkan dengan menjaga dan meningkatkan komitmen organisasi serta menumbuhkan pola pikir yang bertanggung jawab, loyal dan dapat diandalkan.
Budaya organisasi atau kultur organisasi adalah suatu falsafah yang didasarkan pada pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi ciri, kebiasaan, dan penggerak yang dibudayakan dalam suatu kelompok dan tercermin dalam sikap, perilaku, gagasan, pendapat, pandangan, dan tindakan yang terwujud dalam pekerjaan. Budaya organisasi dapat dijadikan sebagai pemersatu identitas, citra, pengembangan yang berbeda dengan organisasi lain yang dapat dipelajari dan diwariskan kepada generasi berikutnya, serta sebagai acuan perilaku individu dalam organisasi dalam mencapai tujuan tertentu. Semakin banyak karyawan menerima nilai-nilai inti dan semakin besar komitmen mereka terhadap nilai-nilai tersebut, semakin kuat budayanya. Dengan demikian budaya yang kuat akan berpengaruh signifikan terhadap perilaku karyawannya karena tingkat kebersamaan dan intensitas yang tinggi menciptakan suasana internal berupa kontrol perilaku yang tinggi.
Studi yang dilakukan oleh Ikhsan Amar Jusman (2022), menunjukkan bahwa budaya organisasi memang berpengaruh signifikan terhadap komitmen kerja karyawan. Namun dapat juga diimbangi dengan pendekatan lain seperti pemberian reward kepada karyawan, hal tersebut diharapkan dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan tingkat turnover karena gaji dan reward yang diterima dianggap memadai dibandingkan dengan pekerjaan yang dilakukan; dan diharapkan pemimpin menerapkan model kepemimpinan situasional; hal ini dikarenakan model situasional merupakan model kepemimpinan yang sangat diharapkan oleh pegawai, yang mana pada waktu tertentu menggunakan model kepemimpinan yang tegas, dan pada waktu tertentu dapat menggunakan model kekeluargaaan, namun tetap menggunakan koridor kepemimpinan yang baik. Sehingga kultur organisasi yang diimbangi dengan pemberian reward dan model kepemimpinan dapat memaksimalkan komitmen kerja karyawan secara simultan.
Tulisan ini merupakan adaptasi dari artikel berikut :
https://journal.formosapublisher.org/index.php/mudima/article/view/254
Link Google Scholar Author Artikel :
https://scholar.google.com/citations?hl=id&user=UmzptroAAAAJ
Sumber Gambar : istockphoto.com
AUTHOR
© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.