by INBIO

"Connecting The Dots of Sciences"

Trending

Moh misbakhul munir                 
703 1 0
Opini Akademisi June 23 7 Min Read

PERAN MEDIA DAN BUDAYA DALAM MEMBENTUK KESETARAAN GENDER




Dalam perkembangan sosial kemasyarakatan, manusia terdiri dari laki-laki dan perempuan yang saling bekerja sama demi keberlangsungan kehidupan serta peradaban. Laki-laki membutuhkan perempuan begitupula sebaliknya. Namun, pada keberlangsungan sosial tersebut terjadi ketimpangan serta permasalahan dalam keberlanjutannya. Seringkali perempuan diletakkan subordinat dibawah laki-laki bahkan mendapat diskriminasi atau disebut dengan budaya patriarki. Kendati demikian, muncullah gerakan feminisme yang mencoba memperjuangkan hak-hak perempuan sebagaimana mestinya.

Seringkali perempuan mendapat perlakukan tidak mengenakkan atas laki-laki karena dirasa perempuan adalah seorang yang lemah di bawah laki-laki, serta beberapa oknum memanfaatkan passionnya sebagai ahli agama untuk memberi keputusan bahkan tafsiran Al-Quran dan Al-Hadist dengan men-subordinatkan perempuan karena untuk mengambil keuntungan. Sehingga di awal tulisannya Asghar Ali Engineer mengatakan, ”Demi mengekalkan kekuasaan atas perempuan, masyarakat sering kali mengekang norma-norma adil dan egaliter yang ada dalam al-Qur’an”. (Asghar Ali Enginer, 2000)

Atas hal tersebut, beberapa tokoh pejuang kesetaraan gender menginginkan adanya pemaknaan atau penafsiran ulang atas Nas yang ada. Karena dirasa terlalu mensubordinatkan seorang perempuan, padahal agama adalah salah satu hal yang memperjuangkan segalanya termasuk perempuan. Hingga saat ini, budaya patriarki masih tidak bisa dihilangkan secara tuntas bahkan malah menjadi perbincangan hangat.

Setelah adanya gerakan feminisme, hak-hak perempuan mulai didapatkan. Bahkan pembelaan hak perempuan tertulis pada aturan HAM. Tidak hanya sampai disitu, gerakan pendobrak adanya kesetaraan gender mulai bermunculan bahkan pada titik puncaknya timbullah feminisme radikal yang tidak lagi membutuhkan seorang laki-laki untuk keberlangsungan hidupnya.

Dalam hal ini, peranan media lah yang sangat membantu dalam penyebaran kebangkitan perempuan. Namun, rata-rata semua itu telah berjalan pada kehidupan di kota. Sedangkan kehidupan di desa, peran perempuan hanya sebatas memasak, melayani, dan mengurusi anak. Dalam artian hanya mengandalkan suami untuk melakukan kegiatan karena dirasa apabila perempuan keluar dari rumah jauh tanpa suami telah melanggar adat, serta pada diri perempuan sendiri tidak ada rasa ingin lebih maju setara dengan laki-laki.

Kendati demikian, para perempuan Indonesia patut bersyukur atas perjuangan tokoh perempuan yakni R.A Kartini yang memperjuangkan kesetaraan perempuan dalam hal pendidikan. Karena pendidikanlah yang nantinya akan menentukan kemajuan peradaban yang ada pada suatu bangsa. Oleh karena itu, peranan media dalam membawa kebudayaan kesetaran gender sangatlah diperlukan supaya tidak ada yang terugikan pada kehidupan yang akan datang. Namun, pada intinya saling memahami antara laki-laki dan perempuan, karena di dalam Nas sendiri disebutkan bahwa Allah menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi, dimana di kalimat tersebut tidak dikhususkan antara laki-laki dan perempuan, sehingga mereka memiliki tugas/peran yang setara.


AUTHOR

Bagikan ini ke sosial media anda

(1) Komentar

Image
24 June 2023

Bagikan   

Berikan Komentarmu

Tentang Generasi Peneliti

GenerasiPeneliti.id merupakan media online yang betujuan menyebarkan berita baik seputar akademik, acara akademik, informasi sains terkini, dan opini para akademisi. Platform media online dikelola secara sukarela (volunteers) oleh para dewan editor dan kontributor (penulis) dari berbagai kalangan akademisi junior hingga senior. Generasipeneliti.id dinaungi oleh Lembaga non-profit Bioinformatics Research Center (BRC-INBIO) http://brc.inbio-indonesia.org dan berkomitmen untuk menjadikan platform media online untuk semua peneliti di Indonesia.


Our Social Media

Hubungi Kami


WhatsApp: +62 895-3874-55100
Email: layanan.generasipeneliti@gmail.com

Kami menerima Kerjasama dengan semua pihak yang terkait dunia akademik atau perguruan tinggi.











Flag Counter

© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.