by INBIO

"Connecting The Dots of Sciences"

Trending

Nida Aulia                 
1026 0 1
Fakta February 14 4 Min Read

SELF ESTEEM




Self esteem atau harga diri adalah penilaian dan penghargaan individu yang positif maupun negatif terhadap diri sendiri berdasarkan kemampuan yang dimiliki. Sedangkan harga diri menurut Minchinton adalah penilaian atau perasaan diri sendiri sebagai manusia berdasarkan penerimaan akan diri, tingkah laku, dan keyakinan. Coopersmith menyatakan harga diri adalah penilaian diri yang sangat dipengaruhi oleh sikap, interaksi, penghargaan, dan penerimaan orang lain terhadap individu.

Harga diri terbentuk dalam diri seseorang ketika dia lahir ke dunia dan berinteraksi dengan orang-orang di lingkungan sekitarnya. Melalui interaksi, individu akan memahami tentang kesadaran diri, identitas, dan pemahaman tentang diri. Sehingga terbentuklah penilaian diri terhadap diri sendiri. Ramadhan (2012) menjelaskan beberapa faktor yang membentuk harga diri seseorang yaitu pengalaman hidup yang berkesan, pola asuh orang tua, lingkungan, dan sosial ekonomi.

Maslow menjelaskan bahwa harga diri ada dua jenis:

  1. Self respect (menghargai diri sendiri).

Individu membutuhkan pengetahuan tentang dirinya sendiri bahwa dirinya berharga, mampu melakukan sesuatu, melewati tantangan hidup. Bentuk self respect seperti kebutuhan, kekuatan, penguasaan, kompetensi, prestasi, kepercayaan diri, kemandirian, dan kebebasan.

  1. Respect from others (mendapat penghargaan diri dari orang lain).

Individu membutuhkan pengetahuan bahwa dirinya dikenal baik dan dinilai baik oleh orang lain. Seperti kebutuhan prestise, penghargaan dari orang lain, status, ketenaran, dominasi, menjadi orang penting, kehormatan, diterima dan diapresiasi.

Harga diri sangat penting dalam pembentukan perilaku individu. Dimana akan mempengaruhi proses berpikir, mengambil keputusan, nilai yang dianut serta tujuan yang dimiliki individu. Perasaan terhadap diri sendiri juga akan mempengaruhi individu dalam berhubungan sosial dalam kehidupannya. Selain itu, harga diri sangat mempengaruhi kesehatan mental seseorang. Individu yang memiliki harga diri tinggi akan memandang dirinya sendiri secara positif. Dia mengenali kelebihannya dan menganggap kelebihan lebih penting daripada kelemahannya dan akan mengembangkan potensinya tersebut. Individu dengan harga diri tinggi juga lebih mampu dalam menghadapi pengalaman-pengalaman pahit (seperti kegagalan) dan akan selalu berusaha yang terbaik dalam menjalani hidup. Sebaliknya, individu dengan harga diri rendah cenderung akan memandang dirinya sendiri secara negatif dan akan terus terfokus pada kelemahannya sehingga kurang mampu dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya karena tidak percaya dengan kemampuan yang dimiliki. Individu dengan harga diri yang positif akan menerima dan menghargai diri mereka sendiri. Sedangkan individu dengan harga diri yang negatif akan merasa dirinya tidak berguna dan tidak berharga sehingga selalu menyalahkan diri sendiri.

Pencapaian tujuan yang dilakukan individu akan menentukan harga diri individu tersebut, apakah tinggi atau rendah. Jika sering gagal, individu cenderung akan memiliki harga diri rendah. Harga diri sangat rentan terganggu pada masa remaja dan masa usia lanjut.

Frey dan Carlock mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi harga diri, yaitu:

  1. Interaksi dengan individu lain. Interaksi yang diberikan individu lain akan mempengaruhi harga diri positif atau negatif. Misalnya interaksi antara ibu dan anak. Sang ibu memiliki minat, afeksi, dan kehangatan sehingga akan menumbuhkan harga diri positif pada anak, karena anak merasa diterima dan dicintai.
  2. Sekolah. Apabila individu memiliki persepsi yang baik mengenai sekolah, maka individu tersebut akan memiliki harga diri yang positif. Namun, apabila sekolah dianggap tidak mampu memberikan umpan balik yang positif terhadap individu, maka individu tersebut akan memiliki harga diri yang rendah.
  3. Pola asuh yang mempengaruhi perkembangan harga diri anak.
  4. Keanggotaan kelompok. Individu yang diterima dan dihargai dalam suatu kelompok akan mengembangkan harga diri yang lebih baik daripada individu yang terasingkan dalam kelompok.
  5. Kepercayaan dan nilai yang dianut. Harga diri yang tinggi akan tercapai apabila individu dapat menyeimbangkan antara kepercayaan dan nilai yang dianut dengan kenyataan yang didapatkannya sehari-hari.
  6. Kematangan dan herediter. Individu yang memiliki fisik yang kurang sempurna dapat mengakibatkan harga diri rendah pada individu tersebut.

AUTHOR

Bagikan ini ke sosial media anda

(0) Komentar

Berikan Komentarmu

Tentang Generasi Peneliti

GenerasiPeneliti.id merupakan media online yang betujuan menyebarkan berita baik seputar akademik, acara akademik, informasi sains terkini, dan opini para akademisi. Platform media online dikelola secara sukarela (volunteers) oleh para dewan editor dan kontributor (penulis) dari berbagai kalangan akademisi junior hingga senior. Generasipeneliti.id dinaungi oleh Lembaga non-profit Bioinformatics Research Center (BRC-INBIO) http://brc.inbio-indonesia.org dan berkomitmen untuk menjadikan platform media online untuk semua peneliti di Indonesia.


Our Social Media

Hubungi Kami


WhatsApp: +62 895-3874-55100
Email: layanan.generasipeneliti@gmail.com

Kami menerima Kerjasama dengan semua pihak yang terkait dunia akademik atau perguruan tinggi.











Flag Counter

© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.