by INBIO

"Connecting The Dots of Sciences"

Trending

nur alifah                 
344 0 0
Sains dan Teknologi May 6 9 Min Read

Teknologi Magnet & Jerami Padi Jadi Kunci Panen Stroberi Lebih Banyak Tanpa Air Bersih




Kekurangan air bersih mendorong penggunaan air berkualitas rendah seperti air payau untuk irigasi, namun dampaknya bisa buruk bagi tanah dan hasil panen. Untuk mengatasi hal ini, peneliti melakukan studi selama dua musim tanam berturut-turut untuk melihat pengaruh magnetic water treatment (MWT) dan mulching terhadap pertumbuhan stroberi serta distribusi kelembaban dan salinitas tanah. Penelitian ini membandingkan tiga jenis air irigasi: air keran (W1), air payau biasa (W2), dan air payau yang sudah diberi perlakuan magnetik (W3).

Selain itu, lima jenis kondisi penutup tanah (mulch) diuji: tanpa mulsa (M0), jerami padi 3 ton per hektar (M1), jerami padi 5 ton (M2), plastik putih (M3), dan plastik hitam (M4). Hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan air yang telah diberi perlakuan magnetik dan penutup tanah secara signifikan meningkatkan pertumbuhan tanaman, hasil panen stroberi, serta memperbaiki distribusi kelembaban dan salinitas di dalam tanah.

Secara khusus, air magnetik (W3) meningkatkan hasil panen stroberi sebesar 26,7% dan produktivitas air sebesar 18,6% dibandingkan air payau biasa (W2). Tidak hanya itu, perlakuan ini juga menurunkan kadar garam tanah sebesar 17,8%, mendekati hasil tanah yang menggunakan air bersih (W1). Ini menunjukkan bahwa MWT dapat menjadi solusi praktis dalam menghadapi tantangan irigasi dengan air asin.

Menariknya, peneliti juga menemukan bahwa penggunaan jerami padi sebagai mulsa—terutama pada dosis 5 ton per hektar (M2)—memberikan hasil yang sebanding dengan mulsa plastik hitam (M4). Dengan kata lain, jerami padi bisa menjadi alternatif berkelanjutan dan ramah lingkungan untuk mulsa plastik, tanpa mengorbankan produktivitas.

Kesimpulannya, kombinasi air payau yang telah diberi perlakuan magnetik dan mulsa jerami pada dosis tertentu (W3M2) meningkatkan hasil panen stroberi sebesar 32,6–40,9% dibandingkan kondisi tanpa perlakuan. Pendekatan ini dinilai potensial sebagai solusi ramah lingkungan dan berkelanjutan dalam pertanian, khususnya untuk wilayah dengan keterbatasan air tawar.

Original Article: https://doi.org/10.1038/s41598-025-98802-6

Ayo publikasikan artikel ilmiahmu di website generasipeneliti.id secara gratis!
Hubungi kami di WhatsApp +62 822-5828-1664 (Afifah)


Editor:     Chief Editor                 

AUTHOR

Bagikan ini ke sosial media anda

(0) Komentar

Berikan Komentarmu

Tentang Generasi Peneliti

GenerasiPeneliti.id merupakan media online yang betujuan menyebarkan berita baik seputar akademik, acara akademik, informasi sains terkini, dan opini para akademisi. Platform media online dikelola secara sukarela (volunteers) oleh para dewan editor dan kontributor (penulis) dari berbagai kalangan akademisi junior hingga senior. Generasipeneliti.id dinaungi oleh Lembaga non-profit Bioinformatics Research Center (BRC-INBIO) http://brc.inbio-indonesia.org dan berkomitmen untuk menjadikan platform media online untuk semua peneliti di Indonesia.


Our Social Media

Hubungi Kami


WhatsApp: +62 895-3874-55100
Email: layanan.generasipeneliti@gmail.com

Kami menerima Kerjasama dengan semua pihak yang terkait dunia akademik atau perguruan tinggi.











Flag Counter

© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.