by INBIO

"Connecting The Dots of Sciences"

Trending

Nida Aulia                 
1055 0 0
Fakta February 14 4 Min Read

SKIZOFRENIA PARANOID




Skizofrenia paranoid merupakan salah satu tipe dari gangguan jiwa skizofrenia. Pengidap gangguan ini biasanya tidak dapat mengenali realitas atau tidak memiliki kontak dengan realitas. Gangguan skizofrenia paranoid ditandai dengan adanya halusinasi pendengaran dan delusi yang dapat menyebabkan kegelisahan atau ketakutan. Delusi yang terjadi biasanya dalam bentuk dikejar-kejar oleh seseorang, delusi kebesaran atau keduanya yang berkaitan tentang kecemburuan, keagamaan, atau somatisasi. Delusi ini bisa muncul lebih dari satu. Halusinasi yang terjadi biasanya akan berkaitan dengan delusinya. Gangguan skizofrenia paranoid muncul pada usia sesudah 30 tahun.

Individu yang mengalami gangguan skizofrenia paranoid dapat dilihat dari ciri-ciri berikut:

  1. Asosiasi. Cara berbicaranya melantur, karena tidak ada hubungan satu dengan lainnya. Hal ini terjadi karena penderita mengalami gangguan pikiran dan asosiasi longgar.
  2. Afek. Individu tidak dapat menunjukkan respon terhadap suatu peristiwa (emosi menjadi datar) atau merespon suatu peristiwa secara tidak sesuai.
  3. Ambivalensi. Penderita memiliki perasaan ambivalen terhadap orang lain. Seperti perasaan benci sekaligus cinta terhadap pasangan.
  4. Autisme. Penarikan diri ke dunia fantasi yang tidak terikat oleh prinsip-prinsip logika.

Ciri khas pengidap gangguan skizofrenia paranoid yaitu murung, mudah tersinggung, dan curiga. Sering menunjukkan perilaku kekerasan/ amuk daripada tipe skizofrenia lainnya.

Contoh orang dengan skizofrenia paranoid, jika mengalami delusi/ waham kejar dia meyakini bahwa orang-orang yang ada di sekitarnya ingin menjahatinya. Delusi/ waham kebesaran seperti dia meyakini bahwa dirinya adalah orang pilihan Tuhan dan memiliki kekuatan khusus. Pengidap skizofrenia paranoid juga mengalami halusinasi pendengaran berupa ada suara-suara orang yang menyuruhnya melakukan sesuatu atau terdengar seperti orang-orang yang sedang bercakap-cakap. Berikut gejala-gejala umum pada pengidap gangguan skizofrenia paranoid:

  1. Adanya delusi penganiyaan, kelahiran mulia, misi khusus, perubahan tubuh, atau kecemburuan.
  2. Adanya halusinasi pendengaran berupa suara-suara mengancam, memberi perintah, bersiul, bersenandung, atau tertawa.
  3. Adanya halusinasi penciuman atau perabaan, sensasi tubuh seksual, dan lainnya. Halusinasi penglihatan dapat terjadi, namun jarang dominan.

Terdapat 3 faktor yang menjadi penyebab munculnya gangguan skizofrenia paranoid pada individu:

  1. Faktor genetik. Seorang individu memiliki resiko besar untuk mengembangkan skizofrenia paranoid apabila individu tersebut memiliki saudara kembar identik yang menunjukkan kecenderungan untuk mengembangkan penyakit ini, meskipun dibesarkan ditempat terpisah. Anak dari orang tua yang salah satunya mengidap skizofrenia paranoid memiliki resiko sebesar 7-12 % untuk mengembangkan skizofrenia paranoid di sepanjang hidupnya. Anak yang kedua orang tuanya mengidap skizofrenia paranoid memiliki resiko sebesar 35-46 % untuk mengembangkan skizofrenia paranoid disepanjang hidupnya.
  2. Masalah pranatal dan komplikasi pada proses kelahiran. Seperti terjadinya kerusakan pada otak janin ketika si ibu menderita malnutrisi. Namun, apabila kerusakan otak janin terjadi ketika si ibu terserang flu pada 4 bulan pertama kehamilannya, kemungkinan janin untuk mengidap skizofrenia paranoid 3 kali lipat.
  3. Peristiwa biologis pada masa remaja. Ketika masa remaja, otak terlalu banyak menggugurkan sinapsis, sehingga individu mengalami skizofrenia paranoid.

Peran keluarga sangat penting bagi pengidap gangguan skizofrenia paranoid agar sembuh. Keluarga seharusnya membantu proses pemulihan pasien. Caranya dengan memberikan perhatian dan kesempatan bagi pasien untuk mengutarakan atau menyampaikan isi pikirannya. Mengajak pasien untuk berbaur dengan orang-orang disekitarnya. Memberikan dukungan dan kasih sayang kepada pasien.


AUTHOR

Bagikan ini ke sosial media anda

(0) Komentar

Berikan Komentarmu

Tentang Generasi Peneliti

GenerasiPeneliti.id merupakan media online yang betujuan menyebarkan berita baik seputar akademik, acara akademik, informasi sains terkini, dan opini para akademisi. Platform media online dikelola secara sukarela (volunteers) oleh para dewan editor dan kontributor (penulis) dari berbagai kalangan akademisi junior hingga senior. Generasipeneliti.id dinaungi oleh Lembaga non-profit Bioinformatics Research Center (BRC-INBIO) http://brc.inbio-indonesia.org dan berkomitmen untuk menjadikan platform media online untuk semua peneliti di Indonesia.


Our Social Media

Hubungi Kami


WhatsApp: +62 895-3874-55100
Email: layanan.generasipeneliti@gmail.com

Kami menerima Kerjasama dengan semua pihak yang terkait dunia akademik atau perguruan tinggi.











Flag Counter

© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.