by INBIO

"Connecting The Dots of Sciences"

Trending

nur alifah                 
139 0 0
Sosial dan Bisnis March 13 9 Min Read

Penelitian: Suplemen Multivitamin Bisa Menurunkan Risiko Kematian Akibat Penyakit Metabolik




Metabolic Dysfunction-Associated Steatotic Liver Disease (MASLD) kini menjadi salah satu tantangan besar dalam dunia medis karena prevalensinya yang semakin meningkat secara global. Penyakit hati berlemak yang berhubungan dengan gangguan metabolik ini sering dikaitkan dengan obesitas, diabetes tipe 2, dan sindrom metabolik. Sayangnya, hingga saat ini, belum ada terapi khusus yang efektif untuk mengatasi MASLD, sehingga pencegahan dan pengelolaan risiko komplikasi menjadi strategi utama dalam menanggulangi penyakit ini. Salah satu pendekatan yang sedang banyak diteliti adalah penggunaan multivitamin, yang diyakini memiliki efek dalam mengurangi stres oksidatif dan peradangan—dua faktor utama yang berperan dalam perkembangan MASLD.

Dalam sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan di Scientific Reports, para peneliti menggunakan data dari UK Biobank dengan median tindak lanjut selama 7 tahun untuk meneliti efek konsumsi multivitamin terhadap kesehatan individu dengan MASLD. Studi ini mengamati hubungan antara penggunaan multivitamin dengan berbagai outcome kesehatan, termasuk kematian akibat semua penyebab, kematian akibat penyakit hati, risiko penyakit kardiovaskular, dan penyakit ginjal kronis. Dengan menggunakan metode Inverse Probability of Treatment Weighting (IPTW) untuk menyesuaikan berbagai faktor pembaur, hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi multivitamin dikaitkan dengan penurunan risiko kematian secara keseluruhan pada penderita MASLD.

Lebih lanjut, analisis data menunjukkan bahwa individu dengan MASLD yang rutin mengonsumsi multivitamin mengalami penurunan risiko kematian akibat semua penyebab baik sebelum penyesuaian statistik (HR: 0.88, 95% CI 0.81–0.95, P = 0.034) maupun setelah dilakukan IPTW adjustment (HR: 0.94, 95% CI 0.88–1.00, P = 0.037). Selain itu, konsumsi multivitamin juga secara signifikan berhubungan dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular (HR: 0.72, 95% CI 0.68–0.76, P < 0.001) dan penyakit ginjal kronis (HR: 0.73, 95% CI 0.67–0.81, P < 0.001). Temuan ini menunjukkan bahwa multivitamin mungkin memiliki efek protektif terhadap berbagai komplikasi metabolik, terutama yang berkaitan dengan sistem kardiovaskular dan ginjal.

Namun, meskipun hasil studi ini menunjukkan manfaat multivitamin dalam menurunkan risiko kematian dan penyakit kronis lainnya, penelitian ini juga menemukan bahwa multivitamin tidak memiliki efek yang signifikan dalam menurunkan risiko kematian akibat penyakit hati atau mencegah perkembangan sirosis hati. Ini berarti bahwa meskipun konsumsi multivitamin mungkin membantu meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, khususnya dalam aspek kardiovaskular dan ginjal, perannya dalam pengobatan atau pencegahan MASLD secara langsung masih belum terbukti. Oleh karena itu, para peneliti menekankan perlunya studi lebih lanjut untuk memahami mekanisme yang mendasari manfaat ini serta mengeksplorasi kombinasi terapi lain yang mungkin lebih efektif dalam menangani MASLD secara khusus.

Hasil penelitian ini memberikan wawasan penting mengenai potensi peran multivitamin dalam strategi pencegahan penyakit metabolik. Dengan meningkatnya prevalensi MASLD, penyakit jantung, dan penyakit ginjal kronis di seluruh dunia, penelitian ini menggarisbawahi pentingnya pendekatan holistik dalam menjaga kesehatan. Namun, para ahli tetap mengingatkan bahwa konsumsi multivitamin sebaiknya tidak dijadikan sebagai satu-satunya strategi kesehatan, melainkan dikombinasikan dengan pola makan yang sehat, aktivitas fisik yang cukup, serta pengelolaan faktor risiko lainnya seperti obesitas dan diabetes. Selain itu, meskipun multivitamin tersedia secara luas dan dapat dikonsumsi tanpa resep, individu yang memiliki kondisi kesehatan tertentu tetap disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen guna memastikan manfaatnya sesuai dengan kebutuhan mereka.

Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa multivitamin berpotensi memberikan manfaat yang luas dalam meningkatkan kualitas hidup individu dengan disfungsi metabolik, khususnya dalam menurunkan risiko penyakit jantung dan ginjal. Namun, karena perannya dalam melindungi kesehatan hati masih belum jelas, penelitian lebih lanjut sangat diperlukan untuk mengonfirmasi manfaatnya dalam jangka panjang. Meskipun demikian, hasil studi ini memberikan harapan bahwa strategi suplementasi dapat menjadi bagian dari pendekatan yang lebih besar dalam upaya pencegahan dan pengelolaan penyakit metabolik di masa depan.

 

Original Article: https://doi.org/10.1038/s41598-025-92858-0

Ayo publikasikan artikel ilmiahmu di website generasipeneliti.id secara gratis!
Hubungi kami di WhatsApp +62 822-5828-1664 (Afifah)


Editor:     Chief Editor                 

AUTHOR

Bagikan ini ke sosial media anda

(0) Komentar

Berikan Komentarmu

Tentang Generasi Peneliti

GenerasiPeneliti.id merupakan media online yang betujuan menyebarkan berita baik seputar akademik, acara akademik, informasi sains terkini, dan opini para akademisi. Platform media online dikelola secara sukarela (volunteers) oleh para dewan editor dan kontributor (penulis) dari berbagai kalangan akademisi junior hingga senior. Generasipeneliti.id dinaungi oleh Lembaga non-profit Bioinformatics Research Center (BRC-INBIO) http://brc.inbio-indonesia.org dan berkomitmen untuk menjadikan platform media online untuk semua peneliti di Indonesia.


Our Social Media

Hubungi Kami


WhatsApp: +62 895-3874-55100
Email: layanan.generasipeneliti@gmail.com

Kami menerima Kerjasama dengan semua pihak yang terkait dunia akademik atau perguruan tinggi.











Flag Counter

© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.