by INBIO
Departemen Kesehatan dengan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes No. 003/Menkes/Per/I/2010) menyatakan bahwa pengobatan secara tradisional merupakan salah satu upaya peningkatan kesehatan yang minimal efek samping dan sudah diakui secara nasional bahwa pengobatan secara tradisional adalah salah satu upaya dalam meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia dan saat ini masih sangat banyak dilakukan penelitian terkait tumbuhan alam Indonesia yang mampu meningkatkan kesehatan.
Sebagai upaya untuk menjaga kesehatan masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat daerah Jawa yang sedari dulu kebiasan minum jamu dapat menjadi salah satu cara yang dapat dilakukan, terlebih dengan cara ini telah dimiliki bangsa Indonesia sejak zaman dahulu kala. Pengobatan menggunakan bahan alam yang tumbuh disekitar lingkungan hidup manusia atau pengalaman menggunakan bahan alam merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan pengobatan berbahan dasar alam.
Sehat merupakan keadaan yang seimbang antara fisik dan batin. Kesehatan merupakan kondisi anugerah dari Tuhan yang didapat karena kemampuan peningkatan pekerjaan dengan baik. Sudah sejak lama pengetahuan asli tentang penggunaan jamu untuk pengobatan berbagai macam penyakit dalam masyarakat telah diketahui.
Indonesia melakukan impor bahan baku tradisional yang nilainya mencapai sekitaran 160 juta dolar AS per tahun. Hal ini membuktikan bahwa Indonesia sangat bergantung pada obat dan bahan baku obat tradisional. Kondisi ini merupakan peluang sangat besar bagi pengembangan herbal Indonesia, baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang besar maupun untuk menyuplai kebutuhan bahan herbal dunia. Dengan adanya dukungan terutama bentuk penelitian tentang kelebihan bahan obat asli Indonesia dibandingkan dengan bahan herbal di negara lain, maka nilai ekonomis bahan herbal Indonesia akan meningkat dan tidak perlu bergantung pada pasar komoditas bahan herbal dunia. Bukan hanya itu saja apabila Indonesia dapat menguasai teknologi pengolahan bahan baku menjadi bahan jadi, maka akan meningkatkan nilai tambah sebesar 7 – 15%, tetapi apabila diolah dari bahan baku menjadi sebuah ekstrak maka nilai tambah dapat meningkat, hal ini disebabkan karena ekstrak sudah berfokus pada senyawa metabolit sekunder yang difokuskan dan diinginkan sebagai tujuan pengobatan.
Indonesia khususnya Pulau Jawa merupakan pulau dengan tanah subur dan beriklim tropis serta memiliki beragam jenis tanaman, yang berdasar pengalaman masyarakat Jawa dan dikenal penting dan umum sebagai pengobatan. Tanaman yang digunakan untuk bahan membuat jamu sangatlah beragam.
Pelastarian kebiasaan minum jamu di masyarakat menjadi salah satu langkah strategis yang diperlukan untuk menjaga kesehatan masyarakat. Banyak faktor pendukung ketersediaan informasi bahan jamu dan jamu yang menentukan keberlanjutan kebiasan minum jamu bagi masyarakat. Beberapa faktor yang dikemukakan menjadi masalah tentang kebiasan minum jamu adalah tentang masalah lingkungan kondisi perrtumbuhan tanaman, ekosistem dan persediaan air bersih, bibit unggul dari tanaman, lahan produksi tanaman bahan jamu dan kelengkapannya.
Tanaman Obat Keluarga (TOGA) adalah salah satu program masyarakat yang didukung olehh pemerintah untuk menciptakan inovasi dan mendayagunakan lingkungan hidup. Istilah apotek hidup adalah sejumlah tanaman obat pilihan yang ditanam di halaman rumah atau lingkungan tempat tinggal penduduk, dipergunakan sebagai lumbung obat, taman gizi dan sarana koperasi yang mendukung kebutuhan sehari-hari seperti kunyit, kencur, jahe, serai, jeruk nipis. Tanaman Obat Keluarga (TOGA) menjadi salah satu bentuk upaya penyediaan bahan jamu untuk melestarikan kebiasaan minum jamu di kehidupan masyarakat dan saat ini penggalakan TOGA adalah salah satu upaya pelestarian tanaman obat.
AUTHOR
© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.