by INBIO
Tingginya harga kebutuhan pokok menyebabkan masyarakat harus menggunakan bahan makanan seoptimal mungkin, sebagai contoh penggunaan minyak goreng yang berulang-ulang. Hal ini bukan sesuatu yang baru lagi, sehingga menimbulkan kekhawatiran terhadap tingkat kesehatan masyarakat. Adanya radikal bebas yang dihasilkan dari minyak goreng bekas pakai dapat memicu terjadinya penyakit jantung coroner bahkan sampai kanker. Selama ini pemanfaatan limbah pertanian masih sangat terbatas, misalnya penggunaan kulit pisang (Musa acuminate L.) sebatas sebagai pakan ternak saja. Padahal kulit pisang kaya akan antioksidan betakaroten yang larut lemak, dapat menghambat proses oksidasi, dan menyerap asam lemak rantai pendek hasil oksidasi minyak. Limbah pertanian lain misalnya kulit manggis (Garcinia mangostana L.) dan kulit jengkol (Pithecellobium jiringa) juga diketahui mengandung senyawa antioksidan alami. Kulit buah manggis mengandung xanthone yang meliputi mangostin, mangosterol, mangostinon A dan B, trapezifolixanthone, tovophyllin B, alfa dan beta mangostin, garcinon B, mangostanol, flavonoid epikatekin, dan gartanin. Senyawa xanthone pada kulit manggis merupakan antioksidan tingkat tinggi karena kandungan antioksidannya 66,7 kali wortel dan 8,3 kali jeruk. Selain itu, sifat antioksidannya melebihi vitamin E dan vitamin C. Kulit jengkol mengandung senyawa flavonoid yang dapat bersifat sebagai pereduksi kuat. Selain itu, limbah pertanian seperti ampas tebu dan sabut kelapa sudah digunakan sebagai arang aktif dalam adsorben pada minyak goreng bekas pakai.
Kulit manggis, kulit pisang, kulit jengkol, ampas tebu, dan sabut kelapa yang direndam pada minyak goreng bekas pakai dapat meningkatkan mutu minyak goreng. Salah satunya ditandai dengan penurunan angka peroksida. Angka peroksida menunjukkan derajat oksidasi minyak/lemak. Semakin tinggi angka peroksida maka semakin rusak minyak tersebut. Selain dapat meningkatkan kualitas minyak goreng, pemanfaatan limbah pertanian ini juga dapat mengurangi sampah minyak organik sehingga secara tidak langsung dapat mengatasi masalah lingkungan sekitar. Pemanfaatan limbah pertanian tersebut dapat diterapkan oleh masyarakat. Hal ini berarti tidak memerlukan peralatan dan perlakuan yang rumit dalam mengaplikasikannya. Dengan biaya yang relatif murah, masyarakat dapat menghemat pengeluaran untuk kebutuhan pokok sehari-hari sehingga taraf perekonomiannya meningkat. Secara tidak langsung pemanfaatan limbah pertanian ini dapat menjadi ide solutif atas permasalahan bangsa terutama kelangkaan minyak goreng dan tingginya harga minyak goreng.
Sumber:
Blasi, F., dan Cossignani, L., 2020, An Overview of Natural Extracts with Antioxidant Activity for the Improvement of the Oxidative Stability and Shelf Life of Edible Oils, Processes, 8(956), doi: 10.3390/pr8080956.
Biswal, A., Pooja, Sarathchandra, dan Selvam P., 2021, Current Trends on the Utility of Antioxidant in Cooking Oil: A Review, The Pharma Innovation Journal, 10(3):463-471.
Ling, S.S.C., Chang, S.K., Sia, W.C.M., Yim, H.S., 2015, Antioxidant Effcacy of Unripe Banana (Musa acuminata Colla) Peel Extracts in Sunflower Oil During Accelerated Storage, Acta Sci Pol Technol Aliment, doi: 10.17306/J.AFS.2015.4.34.
AUTHOR
© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.