by INBIO
Kerajinan bambu sangat diminati oleh orang asing di luar negeri. Bambu merupakan sumber daya alam yang banyak ditemukan di Indonesia. Sejak zaman dahulu, bambu dan penggunaan bambu banyak digunakan dalam berbagai kegiatan sehari-hari, penggunaan bambu untuk peralatan memasak, dan berbagai peralatan rumah tangga lainnya. Namun, di era yang semakin modern dan fokus pada teknologi, bambu lebih sering digunakan sebagai produk yang mengedepankan kreasinya. Hal ini dikarenakan penggunaan produk dengan bahan dasar lain seperti plastik masih dominan karena daya tahan bahan dasar produk tersebut. Meski penggunaan bahan berbahan dasar bambu semakin berkurang untuk kegiatan sehari-hari, namun masih ada pasar untuk produk berbahan dasar alam dengan kreasi yang unik.
Kabupaten Sukabumi memiliki kerajinan bambu yang tergolong unik dan berkualitas. Pengrajin bambu cukup banyak, namun terkendala penggunaan alat teknologi tepat guna (TTG), sehingga tidak mampu bersaing dengan daerah lain dari segi kualitas dan kuantitas untuk dapat menembus pasar Asia dan Eropa. Jika dilihat dari kemampuan para perajin di Kabupaten Sukabumi, mereka bisa membuat berbagai jenis kerajinan menggunakan bahan bambu, termasuk membuat anyaman bambu. Fakultas Pariwisata Universitas Pelita Harapan bekerjasama dengan dunia bambu Sukabumi untuk memberikan pengetahuan dan wawasan kepada masyarakat dan pengrajin bambu di Desa Egrang, Cibiru, Desa Cicantayan, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi. Kegiatan ini menyatukan pengetahuan terbaru dan praktik terbaik mengenai penggunaan struktural bambu, termasuk pengenalan, daya tahan dan pelestariannya, nilai desain, persamaan desain untuk elemen bambu. Pelatihan juga meliputi pelatihan tentang desain anyaman bambu yang berpotensi untuk digunakan di hotel dan termasuk strategi pemasaran untuk era digital, sehingga pengrajin anyaman dapat mulai belajar mengakses media sosial untuk memasarkan produk kerajinan anyamannya. Pelatihan pembuatan anyaman ini mengajarkan cara membuat anyaman bambu dengan sentuhan modern yang ditujukan untuk kebutuhan fasilitas hotel.
Meski fokus anyamannya adalah dengan sentuhan modern, namun tidak menghilangkan esensi kearifan lokal yang melekat pada produk anyaman bambu itu sendiri. Diharapkan kegiatan ini dapat membantu memperkenalkan dan mempromosikan kreasi bambu Kabupaten Sukabumi sebagai fasilitas hotel dan kuliner. Manfaat pengabdian kepada masyarakat adalah untuk melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan mendukung program pemerintah dalam pemasaran kreasi bambu, pemasaran produk desain, atau proses pemasaran di industri kreatif. Salah satu daerah penghasil bambu terbesar di provinsi Jawa Barat adalah Kabupaten Sukabumi.
Produk bambu dari Kabupaten Sukabumi merupakan sumber pendapatan yang potensial bagi daerah dan masyarakat sekitar. Hasil anyaman bambu dari kabupaten ini telah diperkenalkan secara nasional melalui UMKM dan upaya ekspor juga terus ditingkatkan. Namun, menurut Agus Ramdhan, sebagai tokoh masyarakat Dunia Bambu Sejahtera (DBS), menunjukkan bahwa kerajinan anyaman bambu yang ada memiliki potensi besar di Kabupaten Sukabumi, namun sumber daya alam dan sumber daya manusianya belum dimanfaatkan secara optimal. Hal ini, menurut dia, bisa dilihat dari pendapatan per kapita pengrajin bambu masih tergolong rendah. Pelatihan menganyam bambu menekankan pada pemahaman kualitas dan kuantitas produk yang fokus pada orientasi konsumen. Pengrajin diharapkan mengetahui tren anyaman bambu yang diterima pasar, khususnya pasar ekspor. Pelaku usaha khususnya pengrajin bambu juga diharapkan mampu menciptakan anyaman yang artistik, kreatif, dan relevan dengan kebutuhan industri.
AUTHOR
© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.