by INBIO
Trauma masa kecil atau childhood maltreatment semakin diakui sebagai faktor risiko utama bagi berbagai masalah kesehatan di masa dewasa. Namun, studi yang secara komprehensif meneliti dampak jangka panjangnya masih terbatas. Studi terbaru ini bertujuan untuk mengisi celah tersebut dengan menganalisis arsitektur genetik dari childhood maltreatment serta pengaruhnya terhadap kesehatan dan kondisi sosial ekonomi di usia dewasa. Dengan menggunakan data dari UK Biobank yang mencakup 129.017 individu, para peneliti melakukan analisis Genome-Wide Association Studies (GWAS) untuk mengidentifikasi lokus genom yang terkait dengan lima subtipe childhood maltreatment. Hasilnya, ditemukan beberapa lokus baru yang berkaitan dengan berbagai bentuk trauma, termasuk pelecehan seksual dan pengabaian emosional.
Penelitian ini juga mengungkap bahwa terdapat korelasi genetik sedang hingga tinggi antara berbagai jenis childhood maltreatment, baik pada laki-laki maupun perempuan. Lebih lanjut, childhood maltreatment memiliki korelasi genetik dengan 10 dari 16 penyakit utama yang memiliki beban kesehatan tinggi. Dengan menggunakan analisis Mendelian Randomization (MR), studi ini menunjukkan bahwa trauma di masa kecil dapat meningkatkan risiko berbagai kondisi kesehatan di masa dewasa, termasuk gangguan pendengaran terkait usia, nyeri punggung bawah, depresi mayor, dan migrain. Selain itu, childhood maltreatment juga berpotensi mengurangi harapan hidup.
Sebelumnya, berbagai studi epidemiologis telah membuktikan bahwa trauma masa kecil berkontribusi terhadap masalah kesehatan mental dan fisik seumur hidup. Namun, studi ini menyoroti bahwa pendekatan konvensional dalam epidemiologi masih memiliki keterbatasan, terutama dalam mengontrol faktor-faktor pembaur. Dengan memanfaatkan metode MR, penelitian ini mampu mengevaluasi dampak penyebab dari childhood maltreatment tanpa harus mengumpulkan data jangka panjang dalam satu sampel yang sama.
Selain itu, penelitian ini juga menegaskan bahwa efek childhood maltreatment tidak hanya berkaitan dengan kesehatan fisik dan mental tetapi juga berdampak pada aspek sosial dan ekonomi. Temuan ini memperkuat bukti bahwa individu dengan pengalaman childhood maltreatment cenderung memiliki tingkat pendidikan yang lebih rendah dan menghadapi tantangan ekonomi yang lebih besar di masa dewasa. Perbedaan gender dalam prevalensi trauma juga menunjukkan kemungkinan adanya perbedaan dampak berdasarkan jenis kelamin, yang memerlukan penelitian lebih lanjut.
Secara keseluruhan, studi ini memberikan wawasan baru mengenai dasar genetik dari childhood maltreatment serta dampaknya yang luas terhadap kesehatan dan kesejahteraan di masa dewasa. Hasilnya menekankan pentingnya strategi pencegahan untuk mengurangi kejadian childhood maltreatment serta memberikan dukungan bagi para korban. Dengan upaya yang tepat, risiko jangka panjang terhadap kesehatan dan kehidupan sosial ekonomi dapat diminimalkan, sehingga menciptakan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Original Article: https://doi.org/10.1038/s41380-025-02928-y
Ayo publikasikan artikel ilmiahmu di website generasipeneliti.id secara gratis!
Hubungi kami di WhatsApp +62 822-5828-1664 (Afifah)
AUTHOR
© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.