Pengetahuan tentang wirausaha, lingkungan keluarga, locus of control telah ditentukan sebagai faktor untuk menguji minat mahasiswa dalam berwirausaha. Kajian ini dilakukan sebagai upaya peningkatan pengembangan bahan ajar mata kuliah kewirausahaan (entrepreneurship). Hal ini sangatlah penting untuk dilakukan karena setiap instansi/universitas memiliki mahasiswa dengan berbagai karakteristik. Bagaimana ketiga faktor tersebut dapat memengaruhi tumbuhnya jiwa wirausaha pada mahasiswa? Selengkapnya mari simak kajian dari hasil penelitian berikut.

Sampai saat ini rasio wirausahawan di Indonesia masih tergolong rendah, yaitu sekitar 3,47%, ketertinggalan ini membutuhkan peningkatan sebesar 10.53% untuk bisa tergolong sebagai negara berkembang. Rendahnya angka presentase ini disebabkan salah satunya oleh kurangnya minat berwirausaha khususnya pada generasi muda. Untuk mencapai rasio wirausahawan seperti layaknya di negara berkembang tentunya bukan suatu upaya yang mudah karena membutuhkan motivasi, dukungan, dan kerjasama yang kuat dari semua pihak yang terlibat.

Generasi muda terutama lulusan perguruan tinggi merupakan agen perubahan (agent of change) yang diharapkan bisa memainkan peran penting sebagai generasi wirausahawan. Oleh sebab itu, sebagai lulusan perguruan tinggi, sebaiknya mahasiswa memiliki kemauan tinggi untuk meningkatkan pengetahuannya terkait dengan kewirausahaan sebagai dasar motivasi untuk memiliki ketertarikan yang kuat terhadap dunia wirausaha.

Terdapat beberapa faktor yang memainkan peran penting dalam proses menumbuhkan minat berwirausaha. Hal ini membuat Ferry Hidayat dan tim untuk  mengkaji dan menguji lebih lanjut terkait pengaruh faktor-faktor seperti pengetahuan tentang wirausaha, lingkungan keluarga, dan locus of control  terhadap minat mahasiswa STMB MULTISMART untuk memulai berwirausaha. Penelitian dilakukan menggunakan kuisioner yang mengimplementasikan metode skala Likert.

Indikator lain yang menjadi fokus kajian yaitu minat dalam kewirausahaan. Hal ini memiliki artian kemauan yang kuat untuk mencapai tujuan dan kebutuhan hidup, keyakinan yang kuat pada kekuatan sendiri, sikap dan tanggung jawab yang jujur, daya tahan fisik, ketekunan mental, keuletan, kerja dan usaha, pemikiran kreatif, dan pemikiran konstruktif.  

Dari hasil kajian dengan mempertimbangkan beberapa faktor tersebut didapatkan hasil bahwa tidak ada pengaruh pengetahuan wirausaha terhadap minat wirausaha, ada pengaruh yang signifikan pada locus of control terhadap minat wirausaha, ada pengaruh signifikan dari lingkungan keluarga terhadap minat wirausaha. Selain itu, pengetahuan wirausaha dan locus of control yang bersumber dari lingkungan keluarga berpengaruh positif terhadap minat wirausaha.

Pendekatan yang lebih realistis untuk mengajarkan materi pada mata kuliah kewirausahaan sangat dibutuhkan terutama dengan mengutamakan praktek, seperti menguji pembuatan produk yang memiliki perbedaan dari produk serupa dan mencoba ide-ide baru. Selain itu, mahasiswa juga perlu dilibatkan dalam kompetisi wirausaha pada skala lokal dan nasional.

Hasil dari penelitian ini dapat menjadi rujukan untuk penelitian selanjutnya serta menjadi acuan bagi para pengajar untuk menerapkan strategi yang tepat dalam mengembangkan bahan ajar mata kuliah Kewirausahaan di institusi masing-masing.

Tulisan ini diadaptasi dari artikel berikut:

Link publikasi : https://ejournal.ipinternasional.com/index.php/ijec/article/view/175/191

Google scholar : https://scholar.google.com/citations?user=QBHl3BYAAAAJ&hl=id&oi=ao