by INBIO
Ruang virtual Zoom, Jumat 22 Desember 2023 - Dalam peringatan Hari Ibu, sebuah kegiatan "Virtual Health and Writing Bootcamp 5.0" yang berlangsung via Zoom meeting, berhasil membuka paradigma dan menginspirasi puluhan peserta tentang masa depan penanganan HIV-AIDS. Acara yang dimulai pukul 19.15 WIB ini, tidak hanya menjadi wadah pembelajaran selama 100 jam tetapi juga forum diskusi ilmiah yang menghadirkan lima pembicara ahli, termasuk Dokter Dito Anurogo, M.Sc., dosen FKIK Unismuh Makassar dan kandidat doktor dari Taipei Medical University, Taiwan.
Dalam presentasinya, Dokter Dito Anurogo memaparkan tentang "Nanoimmunobiotechnomedicine (NiBTM) 5.0" sebagai strategi revolusioner dalam manajemen HIV-AIDS. Pendekatan ini tidak hanya menggabungkan epidemiologi dan biologi molekuler, tetapi juga menekankan pada terobosan nanoteknologi, terapi gen, dan aplikasi kecerdasan buatan.
Menurut Dokter Dito Anurogo, penggunaan nanogel dan nanopartikel dalam pengiriman obat dan vaksin memiliki potensi besar untuk meningkatkan efikasi pengobatan sambil meminimalkan efek samping. Lebih jauh, beliau menyoroti pengembangan terapi gen dengan teknologi CRISPR-Cas dan potensi terapi sel menggunakan sel T Gamma Delta serta transplantasi stem cell sebagai langkah besar menuju pengobatan HIV yang lebih personal dan tepat sasaran.
Penerapan kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin dalam mendiagnosis dan meramalkan perkembangan HIV juga mendapat tempat penting dalam diskusi, di mana Dokter Dito Anurogo menekankan pada potensi mereka untuk merevolusi deteksi dini dan intervensi yang lebih akurat.
Namun, sesi ini juga menyoroti tantangan yang ada. Aksesibilitas, biaya, dan penerimaan sosial terhadap teknologi tinggi menjadi hambatan yang nyata, begitu pula dengan dampak jangka panjang dan implikasi etis dari intervensi tersebut. Dalam konteks global, dimana perbedaan akses perawatan kesehatan menjadi semakin mencolok, paparan ini menjadi sebuah seruan untuk aksi kolektif, kolaborasi internasional, dan kebijakan kesehatan yang inklusif.
Kegiatan ini tidak hanya berakhir sebagai forum akademis, tetapi juga sebagai panggilan untuk semua pihak terkait, dari ilmuwan hingga pembuat kebijakan, untuk bekerja bersama mewujudkan dunia di mana HIV bukan lagi ancaman kesehatan global. Perjalanan masih panjang, namun dengan integrasi ilmu pengetahuan dan teknologi, harapan untuk solusi inovatif dalam perang melawan HIV-AIDS semakin nyata. Ini bukan sekadar diskusi ilmiah, tetapi langkah maju yang penting dalam perang melawan salah satu ancaman kesehatan terbesar di era modern. (Liputan kegiatan oleh: Della Blatama, alumnus Program Magister Fakultas Biologi UGM Yogyakarta, penerima beasiswa Panasonic Scholarship 2022 dan lolos Beasiswa LPDP 2023).
(Sumber gambar : Hasil tangkapan layar Dokter Dito Anurogo sebagai narasumber yang dimoderatori oleh Novi Irmania )
AUTHOR
© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.