by INBIO
- Bagaimana cara kerja alat portable berbasis DNA bisa membantu untuk memonitor perdagangan ilegal spesies elasmobranch yang terancam punah?
- Seberapa akurat model deep-learning digunakan untuk mengidentifikasi spesies?
- Bagaimana potensi metode ini untuk memantau perdagangan elasmobranch di seluruh dunia?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, mari kita simak penjelasan berikut.
Hiu dan pari (dikenal dengan istilah elasmobranch) merupakan spesies langka yang membutuhkan upaya konservasi khusus. Spesies ini semakin tahun semakin punah karena adanya perdagangan illegal. Upaya pembatasan perdagangan untuk spesies elasmobranch bertujuan untuk mengurasi eksploitasi dan menekan penurunan populasi. Namun, pemantauan perdagangan menjadi tantangan tersendiri karena beragamnya produk perdagangan serta kompleks nya rute impor/ekspor di dunia.
Sebuah alat canggih berbasis DNA yaitu FASTFISHID telah dikembangkan dan dilakukan kajian lebih lanjut oleh Andhika Prasetyo dan tim yang melibatkan dari berbagai institusi baik di dalam maupun luar negeri. FASTFISHID dimanfaatkan untuk membantu pemantauan secara in-situ untuk mengidentifikasi spesies elasmobranch secara cepat dan efisien dalam operasi perdagangan. Beberapa fitur utama dari alat ini seperti:
Andhika Prasetyo dan tim melakukan koleksi sampel di pulau Jawa, Indonesia. Kemudian, melakukan pengujian terhadap 28 spesies elasmobranch, dilanjutkan dengan membangun model deep-learning untuk mengklasifikasikan spesies berdasarkan penanda fluorescence fingerprints. Dengan menggunakan FASTFISHID, didapatkan akurasi model sebesar 79.41%.
Alat diagnostik in-situ yang inovatif ini memiliki potensi yang bisa dikembangkan lebih lanjut untuk membantu otoritas lokal dalam memantau dan mengatur operasi perdagangan, menangani perdagangan gelap/illegal terhadap spesies yang terancam punah, sehingga FASTFISHID berpotensi sebagai alat untuk membantu upaya konservasi dan perlindungan spesies elasmobranch di jangka panjang.
Artikel ini diadaptasi dari artikel ilmiah yang berjudul “Universal closed-tube barcoding for monitoring the shark and ray trade in megadiverse conservation hotspots”.
Link artikel bisa diakses pada https://doi.org/10.1016/j.isci.2023.107065
AUTHOR
© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.