by INBIO

"Connecting The Dots of Sciences"

Trending

Oktaviana                 
695 0 0
Opini Akademisi February 26 7 Min Read

OMBROPHOBIA




Ketika hujan turun akan menimbulkan bau yang khas ketika menyentuh permukaan tanah. Umumnya seseorang menyukai hujan karena suara rintikan dan suasana dingin yang membuat nyaman. Namun, bagi sebagian orang yang mengalami ombrophobia hal tersebut tidaklah berlaku. Orang yang mengalami ombrophobia akan cenderung merasa cemas ketika saat hujan turun. Mengapa demikian? Simak penjelasan lebih lanjut mengenai ombrophobia sebagai berikut.

Apa Itu Ombrophobia?

Ombrophobia merupakan kondisi di mana seseorang mengalami ketakutan atau kecemasan  saat hujan turun. Orang yang mengalami ombrophobia akan merasa tidak nyaman saat datangnya hujan dan kondisi tersebut akan semakin sulit ketika musim hujan tiba. Istilah ombrophobia berasal dari bahasa Yunani, yaitu “ombros” yang berarti badai hujan dan “phobos” yang berarti ketakutan atau kebencian. Menurut psikologi jika kecemasan yang muncul ketika hujan turun terjadi hanya sekali, yaitu saat hujan badai atau petir maka tidak disebut sebagai pobia hujan, namun jika muncul terus-menerus bisa disebut sebagai ombrophobia. 

Penyebab Ombrophobia

Hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebab utama ombrophobia. Salah satu penyebab seseorang mengalami ombrophobia adalah adanya insiden traumatis yang terkait dengan hujan, misalnya mengalami cedera akibat hujan, dan mengalami kecelakaan akibat hujan. Peristiwa menyedihkan, seperti kehilangan orang yang disayangi akibat hujan besar juga dapat memicu ombrophobia. Ditambah lagi dengan kemunculan hewan-hewan berbahaya di musim hujan pun dapat meningkatkan risiko seseorang merasa takut berlebihan terhadap hujan. 

Gejala Ombrophobia 

Beberapa gejala yang muncul pada ombrophobia seperti:

  • Gemetar
  • Cemas dan panik
  • Menangis dan histeris
  • Bersembunyi
  • Pusing
  • Mulut kering
  • Mual, muntah, atau diare
  • Berkeringat banyak
  • Sesak napas

Gejala pada anak-anak biasanya lebih tidak terkendali dibandingkan pada orang dewasa seperti berteriak, dan menangis terus-menerus. Sedangkan pada orang dewasa, gejala ombrophobia lebih kepada pertarungan psikis antara dirinya dengan ketakutannya, seperti detak jantung yang cepat atau bahkan sampai melarikan diri untuk bersembunyi dari hujan. 

Lalu apakah ombrophobia bisa diatasi?

Keterlibatan orang-orang terdekat untuk membantu menghilangkan kecemasan ini sedikit demi sedikit menjadi peranan yang penting. Jika sudah berdampak pada fisik sehingga menganggu kegiatan sehari-hari maka perlu dilakukan terapi untuk mengatasi ombrophobia. Dalam psikologi biasanya psikolog biasanya akan memberikan terapi eksposur dan cognitive behavioral therapy untuk mengubah sudut pandang dan mengendalikan pikiran pasiennya. Perawatan yang mungkin dilakukan untuk mengatasi ombrophobia termasuk:

  1. Hipnoterapi
  2. Terapi CBT
  3. Terapi Desensitisasi
  4. Mengonsumsi obat-obatan tertentu

AUTHOR

Bagikan ini ke sosial media anda

(0) Komentar

Berikan Komentarmu

Tentang Generasi Peneliti

GenerasiPeneliti.id merupakan media online yang betujuan menyebarkan berita baik seputar akademik, acara akademik, informasi sains terkini, dan opini para akademisi. Platform media online dikelola secara sukarela (volunteers) oleh para dewan editor dan kontributor (penulis) dari berbagai kalangan akademisi junior hingga senior. Generasipeneliti.id dinaungi oleh Lembaga non-profit Bioinformatics Research Center (BRC-INBIO) http://brc.inbio-indonesia.org dan berkomitmen untuk menjadikan platform media online untuk semua peneliti di Indonesia.


Our Social Media

Hubungi Kami


WhatsApp: +62 895-3874-55100
Email: layanan.generasipeneliti@gmail.com

Kami menerima Kerjasama dengan semua pihak yang terkait dunia akademik atau perguruan tinggi.











Flag Counter

© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.