by INBIO
Fasilitas sistem informasi akademik merupakan kebutuhan penting di lembaga akademik, salah satunya universitas. Sistem informasi akademik yang berkualitas dan akses pelayanan yang memuaskan pun menjadi tuntutan yang tidak bisa dihindari. Namun, kemampuan jaringan untuk tetap stabil pada berbagai kondisi menjadi tantangan tersendiri. Contoh umum akibat ketidakstabilan jaringan yaitu server down.
Seringkali kita mengakses suatu website, namun, kita mendapati bahwa server sedang down. Ternyata, penyebabnya adalah adanya gangguan pada sistem jaringan. Hal tersebut bisa terjadi karena main server/server utama mengalami down dan tidak ada backup server/server cadangan yang menggantikan peran main server.
Metode clustering, merupakan salah satu teknik yang digunakan oleh ahli informatics untuk mengatasi server down. Metode clustering yang digunakan yaitu failover clustering server salah satunya. Dengan menggunakan metode ini, ketika main server mengalami down maka secara otomatis sistem akan membackup data dari main server ke backup server untuk meminimalisir terjadinya kegagalan akses oleh pengguna/users.
Website membutuhkan availabilitas kinerja yang tinggi. Oleh sebeb itu, fungsi utama failover clustering server berperan untuk memenuhi kebutuhan high availability server dan membantu mempertahankan akses klien/users ke sumber server. Konaep ini merupakan pilihan terbaik untuk diimplementasikan ketika server sedang down atau mengalami kerusakan. Failover system merupakan salah satu cara untuk mengatasi ketidakstabilan jaringan saat kondisi atau cuaca buruk terjadi secara tiba-tiba. Solusi ini bisa diwujudkan dengan membuat repositori server yang dikombinasikan dengan HA availabilty, update speed, dan proses teknologi instalasi.
Metode failover clustering server telah diaplikasikan oleh Rizki Dewantara dalam penelitiannya, di mana Sistem Informasi Akademik di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta merupakan lokasi pengujian tes failover clustering server. Failover computer cluster method diaplikasikan ke dua server: primary server (main server) dan secondary server (backup server), sedangkan network yang digunakan yaitu:
- Network 1: 192.168.1.2 (main server)
- Network 2: 192.168.1.3 (server backup)
Software yang digunakan untuk membuat failover cluster virtualization:
1. Operating system: Ubuntu 16.04 LTS
2. Web server: Apache web server
3. Backup and recovery: Distributed Replicated Block Device (DRBD) and Heatbeat
4. Pacemaker
5. Load testing: Siege and netTools
Setelah semua perlengkapan terkumpul, langkah selanjutnya bisa dilakukan proses instalasi dan konfigurasi sistem failover clustering server dengan tahapan sebagai berikut:
Instalasi Ubuntu 16.04 LTS Operating System pada dua komputer (Ubuntu digunakan sebagai OS karena mudah didapatkan dan digunakan)
Instalasi Web server: Apache web server dan MySQL
Instalasi Backup and recovery, Distributed Replicated Block Device (DRBD) and Heartbeat
Instalasi Pacemaker untuk menghubungkan 2 Ethernet komputer sehingga bisa saling terkoneksi dan dapat bertukar informasi untuk berbagi informasi
Selanjutnya, dilakukan Analisis Availabilitas:
Tes availabilitas tidak dilakukan sebelum maupun sesudah sistem mengalami kegagalan (system failure), tapi tes ini dilakukan untuk mengamati apakah server bisa beroperasi dengan baik ketika virtual server sedang mengalami kegagalan. Pada tahap ini, percobaan dilakukan 10 kali dengan masing-masing 5 menit percobaan pada main server UIN Sunan Kalijaga.
Tes ini dilakukan untuk menguji initial server sebelum dan sesudah diaplikasikan dengan high availability. Jika sistem pada server utama gagal, maka secara otomatis backup server akan membackup main server ke backup server untuk meminimalisir kesalahan data yang diakses oleh users.
Penelitian ini dikatakan berhasil, karena efektifitas sistem jaringan yang dilengkapi dengan failover clustering method jauh lebih baik dibandingkan ketika jaringan server tidak dilengkapi dengan failover clustering method.
Sumber:
http://ejournal.uin-suka.ac.id/saintek/ijid/article/view/06205
https://scholar.google.com/citations?user=Extvh0gAAAAJ&hl=id
AUTHOR
© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.