by INBIO
Amerika menjadi negara yang memiliki banyak pengaruh di era modern saat ini. Karena negaranya yang maju serta dominasi politik. Amerika merupakan negara terbuka yang menerima imigran dari negara mana saja. Selain itu Amerika juga memiliki beberapa institusi pendidikan yang diminati, tidak heran jika banyak orang yang belajar TOEFL di Kampung Inggris untuk melanjutkan pendidikan di kampus-kampus bergengsi di Amerika.
Jika kita berbicara mengenai Islam dan Amerika, mungkin yang terbesit di kepala kita adalah Islamophobia. Hal ini dikarenakan oleh kejadian-kejadian traumatis yang menyeret nama agama Islam dalam kejadian tersebut. Akan tetapi di Amerika pun terdapat agama Islam dan masuknya pun bukan secara kebetulan, artikel ini akan membahas mengenai sejarah Islam di Amerika.
Sejarah Masuknya Islam di Amerika
Pra Colombus
Sesungguhnya Islam sudah sejak lama telah masuk di tanah Amerika, jauh sebelum Cristoper Colombus menemukan benua tersebut. Ada beberapa tulisan yang umumnya bersumber dari sejarawan Islam terkemuka, seperti Al Mas’udi (871-957 M) dalam bukunya muruj al-Dzahab wa Ma’adin al-Jawhar yang menyebut bahwa pada masa kekhalifahan Abdullah bin Muhammad (888-912 M) di Anadalusia, ada seorang pemuda muslim bernama Khasykhasy bin Said bin Aswad asal Cordova, memimpin pelayaran dari Delba (palos) pada tahun 889 menyebrangi Samudera Atlantik hingga mencapai daratan yang belum dikenal dan kemudian pulang kembali dengan membawa harta benda yang menakjubkan. Dalam pendaratannya itu ia sempat kontak dengan penduduk setempat. Dalam peta yang dibuat oleh Al-Mas’udi di daratan yang tidak dikenal itu adalah Amerika.
Selain itu ada juga pelayaran lain yang dilakukan oleh Ibnu Farrukh dari Granada pada bulan Februari 999 pada masa pemerintahan Hisyam III (976-1009). Ibnu Farrukh berlayar dari Cadesh menyeberangi Atlantik dan mendarat di Gando kepulauan Canary.
Ada dugaan kuat bahwa Colombus dipandu oleh pembantu-pembantunya yaitu orang-orang muslim dari Andalusia atau Maroko, yang pada masa sebelum itu Andalusia dan Maroko adalah dua wilayah dalam satu kerajaan Dinasti Muwahiddin. Hal itu disebutkan oleh Mukti Ali.
Ada beberapa dokumen yang ditemukan di Brazil dan Amerika serikat yang menunjukan bahwa sejumlah suku Mandika muslim adalah orang-orang yang mula-mula datang ke Amerika. Namun terlepas dari fakta sejarah keberadaan orang-orang muslim di Amerika sebelum negeri itu sendiri lahir, yang perlu diketahui adalah bagaimana Islam datang dan berkembang di Amerika.
Sebagian akademisi kini berpendapat bahwa sekitar dua abad sebelum perjalanan Colombus ke Amerika pada tahun 1492, orang-orang muslim telah berlayar dari Spanyol dan sebagian pesisir barat laut Afrika ke Amerika Selatan dan Amerika Utara. Para penjelajah muslim Afrika konon telah menembus sebagian besar wilayah Amerika Selatan dan Utara, bergaul dan sebagian menikah dengan penduduk asli Amerika.
Pasca Colombus
Tahun 1492 memiliki arti bersejarah tak hanya karena perjalanan Colombus, melainkan karena tahun tersebut juga menandakan berakhirnya secara resmi kehadiran Islam di semenanjung Iberia, yang kini dikenal sebagai Spanyol dan Portugal. Setelah menikmati pemerintahan yang gemilang pada abad ke 9 dan ke 10 di Kordoba, menguasai kabilah-kabilah di Afrika Utara pada abad-abad berikutnya, kaum muslim melihat kejayaan mereka semakin merosot. Pada tahun 1474 pasangan suami-istri Fernando dari Aragon dan Isabella dari Seville berhasil menyatukan dua kerajaan yang terpisah. Mereka dikenal sebagai “raja dan ratu Katolik” berkat jasa-jasa mereka menyatukan kembali seluruh Spanyol di bawah agama Kristiani. Mereka merampas wilayah kekuasaan muslim terakhir di Granada pada tahun 1492. Semenjak berakhirnya abad ke 15, orang-orang muslim dipaksa memilih satu di antara pilihan-pilihan yang tidak menguntungkan, yaitu pindah ke agama Nasrani, migrasi, atau hukuman mati. Sebagian memilih pilihan yang pertama dengan tetap mempertahankan agama awal mereka secara diam-diam dan sering melakukan pertemuan secara rahasia. Sebagian lagi berusaha memberontak dan pada akhirnya menyebabkan mereka diusir dari negeri tersebut.
Pada akhirnya sebagian dari orang-orang muslim tersebut dipaksa pergi dan berhasil menuju kepulauan Karibia, dan bahkan sebagian lagi berhasil mencapai bagian selatan Amerika. Para akademisi masih terus berupaya membuktikan teori ini.
AUTHOR
© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.