by INBIO

"Connecting The Dots of Sciences"

Trending

Nurussilmi AF                 
70 0 1
Opini Akademisi September 24 3 Min Read

Pasangan Tak Lagi Sehati




Dalam kehidupan berumah tangga, ada roller coaster yang harus dilalui bersama. Membutuhkan kekompakan dari keduanya, saling mendukung dan bergandengan tangan untuk melalui. 

Tapi ternyata, ada rumah tangga yang terasa hambar, tapi tak juga berpikir untuk berpisah. 

Bertahan untuk anak.

Bertahan demi orang tua.

Bertahan untuk nama baik.

Tapi menjalani hari demi hari hanya untuk saling menyakiti. 

Rumah tangga tak akan luput dari ujian, perbedaan pendapat antar pasangan adalah hal biasa. Tapi selama bisa dikomunikasikan dengan sehat, akan selalu ada penyelesaian bersama, dan menjadi keluarga sakinah. 

Jangan sampai serumah tapi hati tercerai berai. Pasangan yang tak lagi sehati itu, ada hanya untuk saling menyakiti. Ciri-ciri pasangan tak sehati adalah;

1. Tetap bersama tapi enggan mendekat, berbicara pun hanya seperlunya.

2. Diluar terlihat manis dan harmonis, tapi dalamnya sama-sama memiliki luka yang tak berdarah.

3. Tak ada lagi kehangatan dan canda tawa. Jika pun ada, itu dengan anak atau orang lainnya. 

4. Tidak ada lagi pembahasan tentang masa depan, semua mengalir seperti air, mengikuti alur berpikirnya masing-masing.

5. Hal kecil bisa menjadi masalah besar, emosi mudah terpancing.

6. Bersikap waspada saat berada dekat dengan pasangan.

7. Lebih nyaman bersama dengan teman dibanding dengan pasangan.

8. Menjadi sangat sibuk dan tak bisa dengan mudah dihubungi. Chat tak lagi berbalas, ataupun jika berbalas, sangat slow respon.

9. Mulai membandingkan.

10. Bisa satu diantara dua, cemburu berlebihan, atau malah hilang rasa cemburu, mati rasa. 

Jelas ini rumah tangga yang tak lagi sehat, harus segera ada penyelesaian. Keduanya harus ada kesadaran, saling mengalah, dan mulai belajar mendengarkan. Ego ketemu ego, yang menang hanyalah setan. 

Kembalilah ingat, saat awal memulai bingkai pernikahan. 

Para suami, bukankah kalian yang memintanya untuk mendampingi hidupmu? Berjanji untuk membahagiakannya dan takkan membuatnya bersedih. Menggantikan tugas ayah, menjadi orang yang bertanggung jawab dan melindungi. Ingatkan lagi alasan engkau memilihnya dan mencintainya, lalu nyalakan api cinta itu kembali ke relung hati. 

Para istri, bukankah kalian dulu menerimanya dengan sepenuh cinta? Berjanji akan mematuhi dan menyenangkan dirinya, mengikuti dalam duka dan tawanya. Lalu, atas alasan apa sekarang kau tumbuhkan sikap egois dan tak mau mengalah? 

Semoga semua yang berada di fase ini, bisa melewati. 


Editor:     Rezekinta Syahputra Sembiring                 

AUTHOR

Bagikan ini ke sosial media anda

(0) Komentar

Berikan Komentarmu

Tentang Generasi Peneliti

GenerasiPeneliti.id merupakan media online yang betujuan menyebarkan berita baik seputar akademik, acara akademik, informasi sains terkini, dan opini para akademisi. Platform media online dikelola secara sukarela (volunteers) oleh para dewan editor dan kontributor (penulis) dari berbagai kalangan akademisi junior hingga senior. Generasipeneliti.id dinaungi oleh Lembaga non-profit Bioinformatics Research Center (BRC-INBIO) http://brc.inbio-indonesia.org dan berkomitmen untuk menjadikan platform media online untuk semua peneliti di Indonesia.


Our Social Media

Hubungi Kami


WhatsApp: +62 895-3874-55100
Email: layanan.generasipeneliti@gmail.com

Kami menerima Kerjasama dengan semua pihak yang terkait dunia akademik atau perguruan tinggi.











Flag Counter

© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.