by INBIO

"Connecting The Dots of Sciences"

Trending

Rezekinta Syahputra Sembiring                 
419 0 0
Sains dan Teknologi September 17 9 Min Read

Portal SatuDNA: Terobosan Menkes dalam Membangun Bank Data Genomik untuk Masa Depan Kesehatan Indonesia




Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meresmikan peluncuran portal SatuDNA sebagai langkah kelanjutan dari program Biomedical and Genome Science Initiative (BGSi), yang kini telah memasuki tahun kedua sejak dimulai. Langkah ini dianggap sebagai wujud komitmen pemerintah Indonesia dalam mempercepat implementasi teknologi genomik di sektor kesehatan, yang diyakini akan membawa banyak manfaat di masa mendatang. Pada acara bertajuk “Future Directions in Genomics: Setting the Agenda for the Next Decade” yang diadakan di Jakarta pada Kamis, 12 September 2024, Menkes Budi mengungkapkan visi besarnya mengenai pentingnya teknologi genomik sebagai basis pengembangan data kesehatan Indonesia. Ia menekankan bahwa ke depannya, Indonesia akan memiliki data demografi, klinis, dan genomik dari seluruh populasi sebanyak 280 juta penduduk, yang akan membuka peluang besar dalam pengembangan analisis big data.

Selama dua tahun program BGSi berjalan, capaian yang berhasil diraih cukup signifikan. Menkes Budi menyebutkan bahwa hingga saat ini, sebanyak 9.000 data klinis telah berhasil dikumpulkan, dengan sekitar 6.000 data yang sudah melalui tahap penghitungan genome sequence. Dari jumlah tersebut, sekitar 4.500 data telah dianalisis secara menyeluruh. Menurut Budi, target pengumpulan data genomik yang telah ditetapkan sangat ambisius namun realistis. Ia menargetkan bahwa pada akhir tahun 2024, data genomik yang terkumpul bisa mencapai 10.000, dan dalam jangka waktu lima tahun ke depan, jumlah tersebut diproyeksikan akan bertambah hingga mencapai 100.000 data genomik.

Budi menegaskan bahwa informasi genomik yang terkandung dalam setiap individu akan sangat berguna dalam upaya meningkatkan akurasi diagnosis dan efektivitas pengobatan. Dengan teknologi ini, di masa depan, dokter tidak hanya bisa melakukan pemeriksaan secara lebih mendalam, tetapi juga akan mampu memberikan pengobatan yang lebih tepat dan personal. Informasi hasil genome sequencing akan membantu tenaga medis untuk tidak hanya memeriksa dan menemukan sumber penyakit, tetapi juga memilih metode pengobatan yang paling tepat bagi pasien. Proses ini, yang dalam istilah medis dikenal sebagai diagnostik dan terapeutik, diharapkan bisa meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia.

Tentu saja, implementasi teknologi genomik tidak akan bisa berjalan tanpa adanya infrastruktur yang memadai. Budi menjelaskan bahwa ada tiga infrastruktur penting yang menjadi tulang punggung bagi platform teknologi genomik di Indonesia. Yang pertama adalah bio bank, yaitu fasilitas yang berfungsi sebagai tempat pengumpulan dan penyimpanan sampel genom. Infrastruktur kedua adalah bio sequence capacity, yang mengacu pada kemampuan untuk menghitung dan mengolah data genomik dalam skala besar. Sedangkan infrastruktur ketiga adalah bioinformatic, yang berkaitan dengan analisis data genomik untuk mengidentifikasi pola dan informasi penting dari data yang telah dikumpulkan. Namun, Menkes menambahkan bahwa infrastruktur fisik saja tidak cukup. Keberhasilan implementasi teknologi genomik ini juga sangat bergantung pada sumber daya manusia, terutama para peneliti yang terlibat dalam program ini.

Program BGSi, yang dijalankan oleh 10 rumah sakit vertikal di seluruh Indonesia, memiliki fokus pada sepuluh penyakit utama yang menjadi beban kesehatan masyarakat. Rumah sakit ini mengarahkan penelitian mereka pada berbagai penyakit seperti kanker, penyakit metabolik, infeksi, penyakit neurodegeneratif, kardiovaskular, kesehatan usia lanjut, serta beberapa penyakit lainnya seperti kesehatan mental, kecantikan dan kebugaran, kesehatan ibu dan anak, hingga penyakit langka. Dengan fokus penelitian yang komprehensif ini, diharapkan data yang terkumpul dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan mendalam tentang berbagai penyakit yang ada di Indonesia, serta bagaimana genomik dapat membantu dalam mengatasi tantangan-tantangan kesehatan tersebut.

Dalam konteks farmakogenomik, Direktur Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan Rizka Andalucia menekankan bahwa data genomik tidak hanya berguna untuk keperluan penelitian, tetapi juga memiliki aplikasi praktis yang dapat langsung dirasakan oleh masyarakat. Salah satu manfaat utama data genomik adalah membantu dalam menentukan jenis obat yang paling sesuai untuk individu tertentu. Hal ini sangat penting mengingat bahwa tidak semua obat yang ada di pasaran cocok untuk setiap orang. Ada individu yang memiliki resistensi terhadap obat tertentu, yang membuat pengobatan menjadi kurang efektif atau bahkan tidak memberikan hasil sama sekali. Dengan bantuan data genomik, dokter dapat meresepkan obat yang lebih presisi, yang artinya obat tersebut dipilih berdasarkan kesesuaian genetik individu.

Dalam kaitannya dengan platform SatuDNA, Rizka menjelaskan bahwa layanan farmakogenomik yang ditawarkan memungkinkan masyarakat untuk mengetahui kecocokan obat dengan DNA mereka. Ini adalah langkah besar dalam personalisasi pengobatan, di mana setiap individu akan mendapatkan pengobatan yang lebih spesifik dan sesuai dengan kondisi genetik mereka. Lebih lanjut, Rizka menambahkan bahwa masyarakat dapat mengakses layanan ini secara gratis melalui aplikasi SatuDNA, yang merupakan bagian dari platform SATUSEHAT Mobile. Aplikasi ini memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan informasi tentang kecocokan obat yang mereka konsumsi, berdasarkan hasil analisis genomik.

Masyarakat yang tertarik untuk menjadi partisipan dalam program SatuDNA dapat dengan mudah mendaftar melalui SATUSEHAT Mobile. Proses pendaftaran dilakukan secara online, di mana calon partisipan harus mengisi beberapa informasi penting, seperti identitas pribadi dan menjawab pertanyaan diagnostik umum. Setelah itu, mereka dapat memilih jenis skrining penyakit yang ingin dilakukan dan mengunggah dokumen pendukung yang relevan. Data yang diunggah kemudian akan diverifikasi oleh tim untuk memastikan bahwa calon partisipan memenuhi kriteria rekrutmen program BGSi. Jika sesuai, partisipan dapat menjadwalkan waktu dan lokasi pengambilan sampel darah untuk dilakukan analisis genetik di salah satu rumah sakit yang menjadi bagian dari jejaring Hub BGSi.

Setelah proses pengambilan sampel dan analisis selesai dilakukan, hasilnya akan tersedia secara digital dan dapat diakses langsung oleh partisipan melalui SATUSEHAT Mobile. Dengan demikian, proses ini memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi genetik mereka, yang bisa sangat berguna tidak hanya dalam hal pengobatan, tetapi juga untuk pencegahan berbagai penyakit di masa depan. Partisipasi dalam program ini juga terbuka untuk semua kalangan, baik mereka yang sedang mengalami kondisi kesehatan tertentu maupun individu yang dalam kondisi sehat dan hanya ingin mengetahui informasi tentang DNA mereka.

Dengan peluncuran portal SatuDNA ini, Menkes berharap bahwa program ini dapat menjadi tonggak penting dalam perjalanan Indonesia menuju era baru dalam kesehatan berbasis teknologi. Ke depannya, data genomik tidak hanya akan bermanfaat dalam skala individu, tetapi juga bisa menjadi modal penting bagi negara dalam mengembangkan kebijakan kesehatan yang lebih tepat sasaran. Teknologi genomik memungkinkan Indonesia untuk beradaptasi dengan tren global dalam kesehatan, di mana data besar dan analisis yang presisi menjadi kunci dalam menciptakan sistem kesehatan yang lebih baik dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Program BGSi ini merupakan cerminan dari visi pemerintah yang berpandangan jauh ke depan, di mana kesehatan masyarakat bukan hanya tentang pengobatan, tetapi juga tentang pencegahan dan upaya untuk meningkatkan kualitas hidup seluruh penduduk Indonesia.

Sumber: Menkes Luncurkan Portal SatuDNA, Bank Data Kesehatan Berbasis Genomik


Editor:     Rezekinta Syahputra Sembiring                 

AUTHOR

Bagikan ini ke sosial media anda

(0) Komentar

Berikan Komentarmu

Tentang Generasi Peneliti

GenerasiPeneliti.id merupakan media online yang betujuan menyebarkan berita baik seputar akademik, acara akademik, informasi sains terkini, dan opini para akademisi. Platform media online dikelola secara sukarela (volunteers) oleh para dewan editor dan kontributor (penulis) dari berbagai kalangan akademisi junior hingga senior. Generasipeneliti.id dinaungi oleh Lembaga non-profit Bioinformatics Research Center (BRC-INBIO) http://brc.inbio-indonesia.org dan berkomitmen untuk menjadikan platform media online untuk semua peneliti di Indonesia.


Our Social Media

Hubungi Kami


WhatsApp: +62 895-3874-55100
Email: layanan.generasipeneliti@gmail.com

Kami menerima Kerjasama dengan semua pihak yang terkait dunia akademik atau perguruan tinggi.











Flag Counter

© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.