by INBIO

"Connecting The Dots of Sciences"

Trending

Nida Aulia                 
5125 2 1
Sains dan Teknologi April 7 5 Min Read

Kesurupan dalam Pandangan Psikologi




Konsep Kesurupan menurut Kajian Psikologi

Dalam kajian ilmu psikologi kesurupan termasuk pada gangguan jiwa ringan (dissociative trance disorder) atau trans disasosiatif. Menurut Prof. Dr.Dadang Hawari psikiater UI, bahwa kesurupan atau possesion adalah reaksi kejiwaan yang dinamakan reaksi Desosiasi yaitu reaksi yang mengakibatkan hilangnya kemampuan seseorang untuk menyadari realitas di sekitarnya itu, yang disebabkan adanya tekanan fisik maupun mental. Tekanan yang dimaksudkan disini dapat berupa  konflik batin atau konflik yang terjadi dalam diri individu tersebut, konflik tersebut lebih banyak ditekan ke alam bawah sadar, tidak diselesaikan dan dikelola dengan baik, dan akhirnya akan menjadi tumpukan sampah emosi negatif yang menumpuk di alam bawah sadar seseorang. Salah satu bentuk kompensasi dari menumpuknya tekanan atau sampah emosi ini adalah dalam bentuk mimpi buruk, mengigau, dan dalam bentuk dissociative trance disorder atau gangguan kesurupan.

Gangguan disosiasi itu terjadi menurut teori Sigmund Freud dikarenakan adanya konflik-konflik yang tidak terselesaikan yang masuk ke alam bawah sadar dan dipendam, ketika ada pemicu maka konflik-konflik tersebut keluar ke permukaan melalui perilaku-perilaku yang bisa kita amati yang disebut kesurupan.

Dalam pandangan ilmiah mengenai kesurupan terutama berasal dari kalangan psikiatri dan psikologi klinis. Ada beberapa istilah dalam tulisan-tulisan berkaitan dengan kesehatan mental untuk menunjuk fenomena kesurupan dalam buku PPDGJ III yaitu dissociative trance disorder, possession syndrome atau possession hysterical atau possession disorderdissorder, dissociative identity disorder, dan gangguan trans dan kesurupan.

Kesurupan tidak hanya terjadi secara individu akan tetapi dapat terjadi secara massal. Menurut pandangan psikolog, kesurupan massal itu terjadi karena permasalahan psikologis yang dipendam sehingga mengalami tekanan dan tidak bisa di kontrol sehingga terjadi karena luapan emosional yang kuat dan dapat mempengaruhi orang-orang yang ada di sekitar. Saat mereka melihat dan merasakan luapan emosional yang kuat dari teman mereka dalam kondisi “kesurupan”, pada dasarnya mengarahkan mereka untuk masuk ke alam bawah sadar, tanpa tidak disadari dia meniru perilaku tersebut (modelling).

Proses terjadinya Kesurupan menurut Kajian Psikologi

Menurut Andri Hakim proses terjadinya kesurupan atau perubahan level kesadaran secara spontan terdiri dari tiga bentuk, yaitu:

  1. Induksi secara Visual (Penglihatan), merupakan proses terjadinya kesurupan yang dipicu oleh gambaran, pemandangan, dan lingkungan yang negatif disekitarnya, contoh: kesurupan massal.
  2. Induksi secara Audio (Pendengaran), merupakan proses terjadinya kesurupan yang dipicu oleh suara, atau bunyi-bunyian, teriakan histeria yang mensugesti meluapnya emosi negatif seseorang. Kondisi ini juga dapat memicu terjadinya kesurupan secara massal. Ketika ada seseorang yang memiliki tipe yang sama, mendengar teriakan histeria dari seseorang, atau mendengar sesorang marah-marah, maka secara spontan akan diikuti oleh orang yang memiliki tipe yang sama.
  3. Induksi secara Kinestetik (perasaan) merupakan proses terjadinya kesurupan yang dipicu oleh curahan emosi-emosi negatif yang terpendam dalam diri seseorang yang diekspresikan dalam bentuk teriakan-teriakan histeria. Kondisi ini menimbulkan perasaan kasihan, empati terhadap teman yang kesurupan dengan mengikuti perilaku kesurupan yang ditampilkan.

Faktor yang Menyebabkan terjadinya Gangguan Kesurupan

Kesurupan disebabkan oleh faktor-faktor berikut:

  1. Predisposisi pembawaan berupa sistem syaraf yang lemah, sensitif.
  2. Tekanan-tekanan mental (stres) yang disebabkan oleh kesusahan, kekecewaan, shocks dan pengalaman-pengalaman pahit yang menjadi trauma.
  3. Disiplin dan kebiasaan hidup yang salah. Hal ini mengakibatkan kontrol pribadi yang kurang baik, atau memunculkan integrasi kepribadian yang sangat rapuh.
  4. Mempergunakan defence mechanism yang negative atau keliru dan maladjustment, sehingga menimbulkan semakin banyak kesulitan.
  5. Kondisi fisik atau organis yang tidak menguntungkan; misalnya sakit, lemah, lelah, fungsi-fungsi organik yang lemah, gangguan pikiran dan badan.

Relevan dengan pedapat di atas, gangguan kesurupan dapat disebabkan oleh kondisi hubungan keluarga yang kurang harmonis, didikan orang tua yang terlalu keras, tidak dapat mengekspresikan dan mengungkapakn permasalahanya, tekanan dan stressor yang yang ditekan ke alam bawah sadar, selain itu kondisi suasana ruangan yang pengap, sirkulasi udara terbatas, pencahayaan gelap, pemilihan cat tembok yang gelap, ruangan yang kotor,lantai ruangan yang lembab, serta meja atau kursi yang kotor.

Cara Mengatasi Kesurupan menurut Perspektif Psikologi

Selanjutnya menurut Andri Hakim kesurupan dpat dicegah  dan diatasi dengan cara.

  1. Meminimalisisr penyebab dari kesurupan misalnya, mengadakan perbaikan terhadap sisitem pembelajaran yang terkadang menjadi pemicu stres atau tekanan bagi pelajar.
  2. Menciptakan lingkungan akademik yang humanis dan menyenangkan.
  3. Menciptakan kondisi ruangan fisik yang nyaman, dengan cara mengatur pencahayaan, memilih warna yang cerah dan lembut, serta meningkatkan kebersihan.
  4. Selanjutnya untuk meningkatkan kondsi psikologis individu yang mengalami kesurupan dapat dilakukkan dengan cara melakukkan hipnoteraphy, dengan cara menterapi individu yang sering mengalami kesurupan dengan melatih kemampuanya lebih terbuka dengan masalah, tekanan atau beban maslah yang dialami, tidak terlalu sensitif, mensugesti untuk dapat lebih tenang, mengurangi kecemasan, serta memberikan penguatan agar individu yang mengalami gangguan kesurupan untuk lebih percaya bahwa ia mampu menyelesaikan masalah atau beban yang dialami, dan memaafkan kondisi masa lalu.

AUTHOR

Bagikan ini ke sosial media anda

(2) Komentar

Image
9 April 2022

suka banget baca² artikel kaya gini... semenjak ngikutin di tele jadi lebih rajin buat baca artikel. Semoga bisa terus update artikel² lainnya ya...

Bagikan   

Image
1 April 2025

Bagikan   

Berikan Komentarmu

Tentang Generasi Peneliti

GenerasiPeneliti.id merupakan media online yang betujuan menyebarkan berita baik seputar akademik, acara akademik, informasi sains terkini, dan opini para akademisi. Platform media online dikelola secara sukarela (volunteers) oleh para dewan editor dan kontributor (penulis) dari berbagai kalangan akademisi junior hingga senior. Generasipeneliti.id dinaungi oleh Lembaga non-profit Bioinformatics Research Center (BRC-INBIO) http://brc.inbio-indonesia.org dan berkomitmen untuk menjadikan platform media online untuk semua peneliti di Indonesia.


Our Social Media

Hubungi Kami


WhatsApp: +62 895-3874-55100
Email: layanan.generasipeneliti@gmail.com

Kami menerima Kerjasama dengan semua pihak yang terkait dunia akademik atau perguruan tinggi.











Flag Counter

© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.