by INBIO
Beberapa waktu lalu dunia maya kita dihebohkan dengan peristiwa perselisihan antar saudara kembar yang berprofesi sebagai influencer. Banyak juga netizen yang terheran-heran, mengapa saudara kandung bahkan saudara kembar bisa saling bertengkar hingga tersebar ke ranah publik?
Jangan salah, sibling rivalry atau persaingan antar saudara kandung faktanya memang sering terjadi dalam kehidupan kita. Persaingan ini bisa terjadi pada saudara kandung yang sama ataupun berbeda jenis kelamin. Ada beberapa faktor yang bisa menjadi pencetus persaingan ini, antara lain adalah adanya keinginan yang sama untuk mendapatkan sesuatu seperti perhatian ibu, pujian orang tua, mainan baru dan lain sebagainya. Persaingan ini juga sering diwarnai oleh rasa iri dan cemburu.
Sibling rivalry berperan dalam tahap perkembangan sosial dan emosional seorang anak. Frekuensi dan tingkat keparahan dalam persaingan tersebut tergantung pada beberapa hal yaitu perbedaan atau jarak usia anak, kepribadian dan usia anak, serta bagaimana orang tua menyikapi persaingan tersebut. Biasanya sang adik akan lebih kompetitif dibandingkan kakaknya namun sifat kompetitifnya akan berkurang seiring dengan pertambahan usianya. Umumnya saudara kandung yang jarak usianya dekat lebih sering berselisih.
Sebagai orang tua ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menghadapi peristiwa sibling rivalry tersebut, berikut tipsnya :
Sibling rivalry yang berlebihan yaitu yang menimbulkan perilaku agresif seperti berteriak terus-menerus, melempar barang, menyakiti secara fisik, atau menghina secara berlebihan sebaiknya segera ditangani dengan meminta pertolongan kepada profesional atau dokter ahli. Karena jika tidak ditangani dengan baik maka hal tersebut dapat meningkatkan resiko depresi, kecemasan, dan kemarahan pada anak saat mereka dewasa.
Sumber : idai.or.id ; parent.binus.ac.id
Sumber gambar : google image
AUTHOR
© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.