by INBIO

"Connecting The Dots of Sciences"

Trending

Rezekinta Syahputra Sembiring                 
200 0 0
Sains dan Teknologi December 5 9 Min Read

Transformasi Kulit Domba Garut Menjadi Obat Hipertensi Masa Depan




Indonesia sering kali menyimpan harta karun tersembunyi dalam kekayaan alamnya, dan kulit domba Garut menjadi salah satu buktinya. Di balik lapisan sederhana kulit domba, tersimpan potensi besar yang dapat membantu mengatasi masalah kesehatan global, yakni hipertensi. Penemuan ini diungkapkan melalui penelitian mendalam yang dipelopori oleh Universitas Gadjah Mada yang diketuai oleh Prof. Ir. Yuny Erwanto, S.Pt., M.P., Ph.D., IPM. Penelitian tersebut dilakukan bekerja sama dengan para peneliti internasional dari IATA Spanyol, Prof Fidel Toldra. Para ilmuwan menemukan bahwa kolagen dalam kulit domba Garut dapat diolah menjadi senyawa bioaktif yang berfungsi mencegah tekanan darah tinggi secara alami.

Selama ini, kulit domba umumnya dimanfaatkan dalam industri kerajinan atau bahkan sering kali hanya dibuang sebagai limbah. Namun, penelitian ini mengubah paradigma tersebut. Dengan teknologi mutakhir, kolagen yang diambil dari kulit domba diolah menjadi oligopeptida, sebuah senyawa yang memiliki kemampuan unik untuk menghambat enzim pengonversi angiotensin (ACE). Enzim ini adalah salah satu penyebab utama tekanan darah tinggi karena memicu penyempitan pembuluh darah. Dengan menekan aktivitas ACE, aliran darah menjadi lebih lancar, membantu menjaga tekanan darah tetap stabil.

Inovasi ini tidak hanya menjanjikan solusi kesehatan yang lebih alami dan minim efek samping, tetapi juga memberikan peluang besar bagi pengembangan industri peternakan lokal. Domba Garut, yang selama ini menjadi ikon kebanggaan daerah, kini mendapatkan nilai tambah yang jauh lebih besar. Para peternak pun berpeluang untuk meningkatkan pendapatan mereka dengan memanfaatkan bagian tubuh domba yang sebelumnya dianggap kurang bernilai.

Selain dampak ekonomi, manfaat kesehatan dari oligopeptida ini juga tak dapat diabaikan. Hipertensi adalah masalah kesehatan global yang memengaruhi jutaan orang. Dengan tingginya angka kasus dan rendahnya kesadaran akan penyakit ini, solusi berbasis bahan alami seperti oligopeptida dapat menjadi alternatif yang menjanjikan. Penelitian menunjukkan bahwa senyawa ini tidak hanya efektif dalam menghambat ACE tetapi juga aman dan mudah diserap oleh tubuh manusia, memberikan hasil yang nyata bagi penggunanya.

Namun, di balik optimisme ini, terdapat tantangan yang harus dihadapi. Untuk dapat menghadirkan manfaat ini secara luas, diperlukan upaya lebih dalam pengembangan teknologi produksi, distribusi, hingga regulasi yang mendukung. Uji klinis lanjutan menjadi langkah penting untuk memastikan efektivitas dan keamanannya pada manusia. Pemerintah dan sektor swasta juga memegang peran vital dalam mempercepat proses ini, baik melalui pendanaan, dukungan penelitian, maupun kebijakan yang mendorong inovasi berbasis lokal.

Penemuan ini juga memiliki implikasi yang lebih luas dalam pengelolaan sumber daya berkelanjutan. Dengan memanfaatkan kulit domba yang sering kali terabaikan, kita tidak hanya mengurangi limbah tetapi juga menciptakan nilai baru yang berdampak langsung pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Hal ini mencerminkan pendekatan holistik yang mengintegrasikan manfaat ekonomi, kesehatan, dan lingkungan dalam satu solusi.

Dalam skala global, inovasi ini menempatkan Indonesia sebagai salah satu pemain penting dalam pengembangan produk kesehatan berbasis alami. Dunia kini semakin terbuka terhadap solusi berbasis bahan lokal yang tidak hanya efektif tetapi juga berkelanjutan. Dengan potensi besar yang dimiliki, kolagen dari kulit domba Garut dapat menjadi langkah awal menuju pengakuan internasional atas kemampuan Indonesia dalam memberikan kontribusi nyata bagi kesehatan dunia.

Dengan keunikan domba Garut, penelitian ini memberikan landasan untuk eksplorasi yang lebih luas dalam dunia kesehatan. Kulit domba yang sebelumnya tidak terlalu diperhatikan kini menjadi simbol inovasi dan keberhasilan pengembangan teknologi bioaktif di Indonesia. Sebagai material yang fleksibel, kolagen dari kulit ini ternyata memiliki kemampuan untuk dimodifikasi secara kimia menjadi senyawa kompleks yang bermanfaat.

Proses pengolahannya melibatkan teknik hidrolisis enzimatik, di mana kolagen dipecah menjadi peptida-peptida kecil dengan aktivitas biologis spesifik. Setiap tahap pengolahan dirancang untuk memastikan integritas bahan tetap terjaga, sehingga senyawa yang dihasilkan mampu memberikan efek positif secara maksimal. Pemilihan metode ini juga menunjukkan perhatian terhadap efisiensi, keberlanjutan, dan pemanfaatan teknologi modern untuk kebutuhan masa depan.

Hasil penelitian ini tidak hanya relevan untuk pencegahan hipertensi, tetapi juga berpotensi dikembangkan menjadi produk lain di bidang farmasi. Kemampuannya untuk menstabilkan metabolisme tubuh membuka peluang aplikasi lebih luas, seperti dalam pengelolaan gangguan kardiovaskular lainnya. Dengan inovasi berkelanjutan, temuan ini dapat diintegrasikan ke dalam berbagai solusi kesehatan berbasis bahan alami, memberikan alternatif bagi mereka yang membutuhkan perawatan yang lebih aman dan ramah tubuh.

Kemajuan ini memberikan tantangan baru bagi dunia penelitian. Fokus kini tidak hanya pada penemuan manfaat biologis, tetapi juga pada peningkatan aksesibilitas produk akhir. Dengan potensi besar untuk dikomersialisasikan, kolagen dari kulit domba Garut membutuhkan dukungan industri yang kuat untuk menjadikannya produk yang kompetitif di pasar global. Inisiatif untuk membangun fasilitas produksi lokal yang efisien akan menjadi langkah penting dalam mewujudkan hal ini.

Selain itu, keterlibatan masyarakat dalam proses pengembangan produk dapat menjadi kunci keberhasilan. Dengan melibatkan peternak dalam rantai produksi, tidak hanya kualitas bahan baku yang terjamin, tetapi juga tercipta dampak sosial yang signifikan. Meningkatnya pendapatan peternak dan peluang kerja baru di sektor pengolahan akan memperkuat ekonomi lokal sekaligus mempercepat pengakuan Indonesia sebagai pemimpin dalam inovasi kesehatan berbasis sumber daya alam.

Inovasi ini mengajarkan bahwa sumber daya yang tampak sederhana sering kali menyimpan peluang besar ketika ditangani dengan pendekatan yang tepat. Dengan terus melangkah maju, kita dapat menjadikan temuan ini sebagai inspirasi untuk eksplorasi sumber daya lainnya, membuka cakrawala baru dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Masa depan kesehatan global bisa jadi akan banyak berutang pada penemuan-penemuan sederhana namun revolusioner seperti ini.

Sumber: Kolagen dari Kulit Domba Garut Berpotensi Cegah Hipertensi


Editor:     Rezekinta Syahputra Sembiring                 

AUTHOR

Bagikan ini ke sosial media anda

(0) Komentar

Berikan Komentarmu

Tentang Generasi Peneliti

GenerasiPeneliti.id merupakan media online yang betujuan menyebarkan berita baik seputar akademik, acara akademik, informasi sains terkini, dan opini para akademisi. Platform media online dikelola secara sukarela (volunteers) oleh para dewan editor dan kontributor (penulis) dari berbagai kalangan akademisi junior hingga senior. Generasipeneliti.id dinaungi oleh Lembaga non-profit Bioinformatics Research Center (BRC-INBIO) http://brc.inbio-indonesia.org dan berkomitmen untuk menjadikan platform media online untuk semua peneliti di Indonesia.


Our Social Media

Hubungi Kami


WhatsApp: +62 895-3874-55100
Email: layanan.generasipeneliti@gmail.com

Kami menerima Kerjasama dengan semua pihak yang terkait dunia akademik atau perguruan tinggi.











Flag Counter

© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.