Trending

ibnunu                 
4334 0 0
Opini Akademisi August 6 5 Min Read

Pengaruh Iman Dalam Kehidupan Manusia




Secara bahasa kata iman berarti membenarkan (tashdiq), sementara menurut istilah adalah “mengucapkan dengan lisan, membenarkan dalam hati dan mengamalkan dalam perbuatannya”. Adapun iman menurut pengertian istilah yang sesungguhnya ialah kepercayaan yang meresap ke dalam hati, dengan penuh keyakinan, tidak bercampur syak dan ragu, serta memberi pengaruh bagi pandangan hidup, tingkah laku dan perbuatan sehari- hari.

Kata iman di dalam Al-Qur’an digunakan untuk arti yang bermacam- macam. Ar- Raghib Al- Ashfahani, ahli kamus Al-Qur’an mengatakan bahwa kata iman di dalam Al-Qur’an terkadang digunakan untuk arti iman yang hanya sebatas di bibir saja padahal hati dan perbuatanya tidak beriman, terkadang arti kata iman digunakan hanya terbatas pada perbuatan saja, sedangkan hati dan ucapannya tidak beriman dan ketiga kata iman terkadang digunakan untuk arti iman yang diyakini dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dalam perbuatan sehari- hari.

1. Iman Melenyapkan Kepercayaan pada Kekuasaan Benda.

Orang yang beriman hanya percaya pada kekuatan dan kekuasaan Allah. Kalau Allah hendak memberikan pertolongan, maka tidak ada satu kekuatanpun yang dapat mencegahnya. Kepercayaan dan keyakinan demikian menghilangkan sifat mendewakan manusia yang kebetulan sedang memegang kekuasaan, menghilangkan kepercayaan pada kesaktian benda-benda keramat, mengikis kepercayaan pada khurafat, takhayul, jampi-jampi dan sebagainya. Pegangan orang yang beriman adalah surat Al-Fatihah ayat 1-7.

2. Iman Menanamkan Semangat Berani Menghadap Maut.

Takut menghadapi maut menyebabkan manusia menjadi pengecut. Banyak di antara manusia yang tidak berani mengemukakan kebenaran, karena takut menghadapi resiko. Orang yang beriman yakin sepenuhnya bahwa kematian di tangan Allah. firman Allah dalam QS. An-Nisa 4:78.

3. Iman Menanamkan Sikap “self help” dalam Kehidupan.

Banyak orang yang melepaskan pendiriannya karena kepentingan penghidupannya. Terkadang manusia tidak segan-segan melepaskan prinsip, menjual kehormatan dan bermuka dua, menjilat dan memperbudak diri untuk kepentingan materi. Pegangan orang beriman dalam hal ini ialah firman Allah dalam QS. Hud 11:6.

4. Iman Memberikan Ketenteraman Jiwa.

Acapkali manusia dilanda resah dan dukacita, serta digoncang oleh keraguan dan kebimbangan. Orang yang beriman mempunyai keseimbangan, hatinya tenteram (mutmainnah), dan jiwanya tenang (sakinah), seperti dijelaskan dalam firman Allah surat Ar-Ra’d 13:28.

5. Iman Mewujudkan Kehidupan yang Baik (Hayatan Tayyibah).

Kehidupan manusia yang baik adalah kehidupan orang yang selalu menekankan kepada kebaikan dan mengerjakan perbuatan yang baik. Hal ini dijelaskan Allah dalam firman-Nya QS. An-Nahl 16:97.

6. Iman Melahirkan Sikap Ikhlas dan Konsekuen.

Iman memberi pengaruh pada seseorang untuk selalu berbuat dengan ikhlas, tanpa pamrih, kecuali keridhaan Allah. Orang yang beriman senantiasa konsekuen dengan apa yang telah diikrarkannya, baik dengan lidahnya maupun dengan hatinya. Ia senantiasa berpedoman pada firman Allah dalam QS. Al-An’am 6:162.

7. Iman Memberi Keberuntungan

Orang yang beriman selalu berjalan pada arah yang benar, karena Allah membimbing dan mengarahkan pada tujuan hidup yang hakiki. Dengan demikian orang yang beriman adalah orang yang beruntung dalam hidupnya.

8. Iman Mencegah Penyakit

Akhlak, tingkah laku, perbuatan fisik seorang mukmin, atau fungsi biologis tubuh manusia mukmin dipengaruhi oleh iman. Hal itu karena semua gerak dan perbuatan manusia mukmin, baik yang dipengaruhi oleh kemauan, seperti makan, minum, berdiri, melihat, dan berpikir, maupun yang tidak dipengaruhi oleh kemauan, seperti gerak jantung, proses pencernaan, dan pembuatan darah, tidak lebih dari serangkaian proses atau reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh. Organ-organ tubuh yang melaksanakan proses biokimia ini bekerja di bawah perintah hormon. Kerja bermacam-macam hormon diatur oleh hormon yang diproduksi oleh kelenjar hipofisa yang terletak di samping bawah otak. Pengaruh dan keberhasilan kelenjar hipofisa ditentukan oleh gen (pembawa sifat) yang dibawa manusia semenjak ia masih berbentuk zigot dalam rahim ibu. Dalam hal ini iman mampu mengatur hormon dan selanjutnya membentuk gerak, tingkah laku, dan akhlak manusia.

Jika karena terpengaruh tanggapan, baik indera maupun akal, terjadi perubahan fisiologis tubuh (keseimbangan terganggu), seperti takut, marah, putus asa, dan lemah, maka keadaan ini dapat dinormalisir kembali oleh iman. Oleh karena itu, orang-orang yang dikontrol oleh iman tidak akan mudah terkena penyakit.

Sebaliknya, jika seseorang jauh dari prinsip-prinsip iman, tidak mengacuhkan asas moral dan akhlak, merobek-robek nilai kemanusiaan dalam setiap perbuatannya, tidak pernah ingat Allah, maka orang yang seperti ini hidupnya akan diikuti oleh kepanikan dan ketakutan. Hal itu akan menyebabkan tingginya produksi adrenalin dan persenyawaan lainnya. Selanjutnya akan menimbulkan pengaruh yang negatif terhadap biologi tubuh serta lapisan otak bagian atas. Hilangnya keseimbangan hormon dan kimiawi akan mengakibatkan terganggunya kelancaran proses metabolisme zat dalam tubuh manusia. Pada waktu itu timbul lah gejala penyakit, rasa sedih, dan ketegangan psikologis, serta hidupnya selalu dibayangi oleh kematian. Sedangkan Allah adalah Maha Pemurah dalam pengampunan. Maka iman pada Yang Maha Kuasa adalah obat dari segala obat.

Demikianlah pengaruh dan manfaat iman pada kehidupan manusia, iman bukan hanya sekedar kepercayaan yang berada dalam hati, melainkan juga menjadi kekuatan yang mendorong dan membentuk sikap dan perilaku manusia dalam aspek kehidupan.

Manfaat Iman Bagi Kehidupan

1. Iman dapat menimbulkan ketenangan jiwa

2. Iman menumbuhkan rasa kasih sayang kepada sesama dan akan meningkatkan tali persaudaraan.

3. Iman akan membebaskan jiwa manusia dari kekuasaan orang lain.

4. Iman yang hakiki itu dapat menimbulkan jiwa keberanian dan ingin terus maju karena membela kebenaran.

5. Iman yang disertai dengan amal shaleh dapat menjadi kunci dibukakannya kehidupan yang baik, adil dan makmur.

6. Orang yang beriman akan diberikan kekuasaan dengan mengangkatnya sebagai khalifah di muka bumi.

7. Orang yang beriman akan mendapat pertolongan dari Allah.

8. Iman akan membawa terbukanya keberkahan di langit dan bumi.

Sifat-sifat Orang yang Beriman 

1. Teguh pendirian / tidak mudah terpengaruh dalam keadaan apapun dan tidak lemah karena cobaan.

2. Tegas dalam mengambil sikap dan mudah menerima nasehat. 

3. Senang mencari dan menambah ilmu. 

4. Selalu merasa khawatir dan takut jangan-jangan amal soleh yang dikerjakannya belum cukup untuk bekal menghadap kehadirat Allah sehingga mempunyai semangat yang tinggi untuk lebih banyak beramal. 

5. Sederhana dan selalu menjaga kebersihan.


AUTHOR

Bagikan ini ke sosial media anda

(0) Komentar

Berikan Komentarmu

Tentang Generasi Peneliti

GenerasiPeneliti.id merupakan media online yang betujuan menyebarkan berita baik seputar akademik, acara akademik, informasi sains terkini, dan opini para akademisi. Platform media online dikelola secara sukarela (volunteers) oleh para dewan editor dan kontributor (penulis) dari berbagai kalangan akademisi junior hingga senior. Generasipeneliti.id dinaungi oleh Lembaga non-profit Bioinformatics Research Center (BRC-INBIO) http://brc.inbio-indonesia.org dan berkomitmen untuk menjadikan platform media online untuk semua peneliti di Indonesia.


Our Social Media

Hubungi Kami


WhatsApp: +818020532438
Email: brc.inbio@gmail.com

Kami menerima Kerjasama dengan semua pihak yang terkait dunia akademik atau perguruan tinggi.











Flag Counter

© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.