by INBIO

"Connecting The Dots of Sciences"

Trending

Sri Endng Purnami                 
797 2 0
Sains dan Teknologi January 19 9 Min Read

DAUN SINTETIS, SOLUSI ENERGI TERBARUKAN YANG RAMAH LINGKUNGAN




Daun merupakan organ tumbuhan yang mampu mengkonversi energi matahari dan mengubahnya menjadi energi kimia melalui proses fotosintesis. Jika selama ini kita meyakini bahwa hanya daun ataupun organ makhluk hidup lain seperti protista dan bakteri yang mengandung klorofil saja yang dapat berfotosintesis, maka apa yang dilakukan oleh sekelompok ilmuwan dari university of Cambridge Inggris ini dapat membuka wawasan kita mengenai konsep fotosintesis.

Para Ilmuwan tersebut berhasil menciptakan sebuah alat yang memiliki fungsi menyerupai daun,  yang selanjutnya disebut sebagai daun sintetis. Seperti daun pada umumnya, daun sintetis dapat memanfaatkan sinar matahari, air, karbondioksida dan penambahan katalis kobalt (perovskite) untuk menghasilkan energi. Bedanya jika proses fotosintesis pada klorofil daun  menghasilkan energi kimia berupa ATP dan NADPH yang akan digunakan untuk menggerakkan sintesis gula,  maka energi yang dihasilkan oleh proses fotosintesis pada daun buatan berupa listrik dan gas sintetis (Syngas) yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Karena dalam prosesnya tidak menghasilkan karbon maka pemanfaatan daun sintetis ini sangat ramah lingkungan. Selain itu,  ilmuwan dari Massachusetts Institut of Technology (MIT) yang digawangi oleh  Dr. Daniel Norcera juga berhasil menemukan bahan daun sintetis yang murah, stabil dan tahan selama 45 jam tanpa ada penurunan kinerja yaitu nikel dan kobalt. Disebutkan bahwa dengan memasukkan daun sintetis dalam satu galon air yang diletakkan dibawah sinar matahari akan dihasilkan listrik yang dapat memenuhi kebutuhan energi dasar dalam rumah tangga.

Dan kabar baiknya , teknologi daun sintetis yang dapat menghasilkan energi ramah lingkungan ini sangat tepat diaplikasikan di daerah tropis,  karena  matahari  terus bersinar sepanjang tahun. Sehingga menjadi harapan dan peluang yang sangat besar untuk dikembangkan negara kita tercinta ini. Semoga  dapat menjadi solusi bagi Indonesia di masa yang  akan datang dalam memenuhi kebutuhan listrik dan bahan bakar yang murah serta ramah lingkungan.

 

Dilansir dari kompas.com


AUTHOR

Bagikan ini ke sosial media anda

(2) Komentar

Image
Ridwan Hanan 19 January 2023

Pada panjang gelombang (cahaya matahari) berapa, konsep fotosintesis daun sintetis tersebut terjadi ?

Bagikan   

Image
endang 20 January 2023

Mohon Maaf Pak Ridwan Hanan, dari beberapa artikel yang saya baca tidak disebutkan secara pasti berapa panjang gelombang yang dibutuhkan, hanya disebutkan bahwa daun artifisial tersebut dapat berfungsi pada intensitas cahaya yang rendah (redup), terimakasih njih sudah membaca dan memberi respon

Bagikan   

Berikan Komentarmu

Tentang Generasi Peneliti

GenerasiPeneliti.id merupakan media online yang betujuan menyebarkan berita baik seputar akademik, acara akademik, informasi sains terkini, dan opini para akademisi. Platform media online dikelola secara sukarela (volunteers) oleh para dewan editor dan kontributor (penulis) dari berbagai kalangan akademisi junior hingga senior. Generasipeneliti.id dinaungi oleh Lembaga non-profit Bioinformatics Research Center (BRC-INBIO) http://brc.inbio-indonesia.org dan berkomitmen untuk menjadikan platform media online untuk semua peneliti di Indonesia.


Our Social Media

Hubungi Kami


WhatsApp: +62 895-3874-55100
Email: layanan.generasipeneliti@gmail.com

Kami menerima Kerjasama dengan semua pihak yang terkait dunia akademik atau perguruan tinggi.











Flag Counter

© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.