by INBIO

"Connecting The Dots of Sciences"

Trending

Rezekinta Syahputra Sembiring                 
78 0 0
Sains dan Teknologi November 27 9 Min Read

Dari ITB ke AstraZeneca: Perjalanan Indra Rudiansyah Menjadi Peneliti Global di Inggris




Indra Rudiansyah adalah sosok yang memancarkan inspirasi bagi banyak generasi muda di Indonesia. Dari kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) hingga ke jenjang karier internasional di AstraZeneca, Inggris, perjalanan karir Indra adalah bukti nyata dari pentingnya pendidikan, kerja keras, dan ketekunan dalam menggapai impian. Di usia muda, Indra telah mencapai posisi yang sangat dihormati sebagai seorang peneliti di AstraZeneca, salah satu perusahaan farmasi global terkemuka. Namun, perjalanan menuju kesuksesan ini tidaklah mudah, melainkan melalui tahapan panjang yang dimulai dari pendidikan dasar hingga pengalaman riset di dua institusi terkemuka dunia: ITB dan University of Oxford.

Indra memulai perjalanan akademiknya di Indonesia, di mana ia menempuh pendidikan di salah satu universitas terbaik di tanah air, yaitu Institut Teknologi Bandung (ITB). Di sana, ia memilih untuk melanjutkan studi di program Sarjana Sains dan Teknologi (SITH) yang memberi dasar yang kuat dalam bidang bioteknologi dan farmasi. SITH ITB merupakan tempat di mana Indra memulai eksplorasi ilmiah yang lebih dalam, terutama dalam bidang yang berhubungan dengan kimia, biologi, dan teknologi. Di ITB, Indra menunjukkan kualitas sebagai mahasiswa yang cerdas, penuh rasa ingin tahu, dan bersemangat dalam menjalani dunia riset.

Selama di SITH ITB, Indra tidak hanya mengasah kemampuannya dalam teori, tetapi juga terlibat dalam berbagai penelitian yang mendalam. Penelitiannya sering berfokus pada aplikasi bioteknologi dan pengembangan vaksin, yang menjadi salah satu minat utamanya. Proses pendidikan yang intensif di ITB membantunya tidak hanya untuk memahami konsep-konsep ilmiah, tetapi juga untuk mengembangkan keterampilan praktis dalam eksperimen dan analisis data. Pengalaman ini memberinya landasan yang kuat untuk karier riset yang lebih besar di masa depan. Selain itu, di ITB, Indra juga aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang membantunya membangun kemampuan manajerial dan komunikasi, dua keterampilan yang sangat dibutuhkan di dunia riset.

Setelah menyelesaikan pendidikan sarjananya di ITB, Indra merasa bahwa ia perlu melanjutkan studi lebih lanjut untuk mendalami bidang riset yang semakin berkembang. Keputusan untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri membawa Indra menuju University of Oxford, yang dikenal sebagai salah satu universitas terkemuka di dunia. Di sana, ia bergabung dengan Jenner Institute di bawah naungan Nuffield Department of Clinical Medicine, tempat di mana ia terlibat dalam riset penting di bidang imunologi dan vaksinologi. Jenner Institute adalah institusi yang memiliki reputasi internasional dalam pengembangan vaksin, dan kesempatan untuk bekerja di tempat ini membuka banyak peluang untuk Indra mengembangkan keahlian ilmiahnya.

Di University of Oxford, Indra bergabung dengan tim riset yang berfokus pada pengembangan vaksin untuk berbagai penyakit infeksi. Di sana, ia bekerja dalam sebuah tim multidisipliner yang terdiri dari para ilmuwan, dokter, dan ahli bioteknologi, yang semuanya berfokus pada tujuan yang sama: menciptakan solusi medis yang dapat menyelamatkan banyak nyawa. Salah satu pengalaman paling berharga bagi Indra di Oxford adalah keterlibatannya dalam riset untuk mengembangkan vaksin untuk penyakit menular yang serius, yang memberikan wawasan mendalam tentang tantangan dalam merancang dan memproduksi vaksin. Riset ini juga memberinya kesempatan untuk memahami bagaimana teknologi dan penelitian ilmiah dapat diterjemahkan ke dalam produk yang benar-benar bermanfaat bagi masyarakat global.

Pengalaman riset yang didapat di Jenner Institute memperkaya keterampilan teknis Indra dalam bidang bioteknologi, namun yang lebih penting, pengalaman tersebut mengajarkan kepadanya pentingnya kolaborasi dan komunikasi lintas disiplin. Sebagai bagian dari tim internasional yang beragam, Indra belajar bahwa dalam riset ilmiah, keberagaman ide dan pendekatan sangat penting untuk menciptakan inovasi yang berdampak. Di sinilah, Indra menyadari bahwa ilmuwan tidak bekerja sendiri, melainkan selalu berada dalam ekosistem yang lebih besar yang melibatkan kerjasama, sumber daya, dan dukungan dari berbagai pihak. Pengalaman ini memperkuat tekadnya untuk terus berkembang dan berkontribusi pada dunia ilmiah.

Setelah menempuh pendidikan di Oxford dan mendapat pengalaman riset yang sangat berharga, Indra melangkah ke tahap berikutnya dalam perjalanan kariernya dengan bergabung bersama AstraZeneca, salah satu perusahaan farmasi terbesar di dunia. Di AstraZeneca, Indra ditempatkan dalam tim riset yang berfokus pada pengembangan obat-obatan dan vaksin, terutama yang berkaitan dengan penyakit infeksi dan kanker. Sebagai peneliti di perusahaan farmasi global, Indra diberikan kesempatan untuk berkolaborasi dengan ilmuwan dari berbagai belahan dunia, memperluas wawasan, dan mengembangkan keterampilan riset di level yang lebih tinggi lagi.

Salah satu proyek besar yang melibatkan Indra adalah pengembangan vaksin COVID-19, yang menjadi sorotan dunia pada tahun 2020. Indra bekerja dalam tim yang berfokus pada aspek-aspek teknis dan ilmiah dalam pengembangan vaksin, menggabungkan pengetahuan yang telah ia peroleh selama di Oxford dengan keahlian praktis di AstraZeneca. Keberhasilan tim riset AstraZeneca dalam menciptakan vaksin COVID-19 yang efektif telah menjadi salah satu pencapaian terbesar dalam dunia farmasi dan imunologi, dan Indra bangga menjadi bagian dari upaya global untuk mengatasi pandemi tersebut. Pengalaman ini memberikan Indra kesempatan untuk benar-benar merasakan dampak positif dari riset ilmiah terhadap kehidupan manusia, yang semakin memperkuat komitmennya untuk terus berkarya di dunia riset dan kesehatan.

Karir Indra di AstraZeneca tidak hanya terbatas pada pengembangan vaksin, tetapi juga mencakup riset dan pengembangan terapi untuk berbagai penyakit serius lainnya. Ia terlibat dalam pengembangan terapi untuk penyakit kanker, diabetes, dan penyakit-penyakit menular lainnya, yang berpotensi mengubah cara dunia merespons tantangan-tantangan kesehatan global. Di AstraZeneca, Indra bekerja bersama tim ilmuwan dan profesional medis yang sangat berdedikasi, dan bersama-sama mereka merancang terapi dan obat-obatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien di seluruh dunia.

Bagi Indra, bekerja di AstraZeneca juga memberikan kesempatan untuk terus belajar dan berkembang. Seperti yang ia pelajari di ITB dan Oxford, riset ilmiah membutuhkan ketekunan, keinginan untuk selalu belajar, serta kemampuan untuk bekerja dalam tim yang solid. Setiap hari, Indra menghadapi tantangan baru yang membutuhkan kreativitas dan kecerdasan dalam menyelesaikan masalah. Namun, yang paling penting baginya adalah dampak positif yang dapat ia ciptakan melalui penelitiannya. Sebagai peneliti muda di dunia farmasi internasional, Indra sadar bahwa peranannya tidak hanya untuk mencapai pencapaian pribadi, tetapi juga untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan dunia.

Meskipun sudah meraih kesuksesan di tingkat internasional, Indra tetap rendah hati dan berkomitmen untuk memberikan kembali kepada tanah airnya. Ia sering berbagi pengalamannya di seminar-seminar ilmiah dan menjadi pembicara di berbagai acara yang bertujuan untuk memotivasi generasi muda Indonesia untuk mengejar karir di bidang riset dan teknologi. Bagi Indra, pendidikan dan penelitian adalah kunci untuk membangun masa depan yang lebih baik, dan ia ingin agar lebih banyak anak muda Indonesia yang dapat merasakan kesempatan yang sama untuk berkembang dan berkarir di dunia internasional.

Kisah Indra Rudiansyah adalah bukti bahwa dengan pendidikan yang kuat dan semangat yang tak kenal lelah, seseorang dapat mengatasi berbagai tantangan dan mencapai impian yang semula terasa jauh. Dari ITB hingga Oxford, dari Oxford hingga AstraZeneca, Indra telah menunjukkan bahwa jalan menuju sukses di dunia riset dan farmasi tidak mudah, tetapi selalu terbuka bagi mereka yang memiliki tekad dan dedikasi. Bagi generasi muda Indonesia, kisah Indra adalah contoh yang menggugah untuk tidak pernah menyerah pada mimpi dan terus berusaha mencapai potensi terbaik mereka.

Sumber: Indra Rudiansyah: Alumni ITB yang Jadi Peneliti Astrazeneca di Inggris


Editor:     Rezekinta Syahputra Sembiring                 

AUTHOR

Bagikan ini ke sosial media anda

(0) Komentar

Berikan Komentarmu

Tentang Generasi Peneliti

GenerasiPeneliti.id merupakan media online yang betujuan menyebarkan berita baik seputar akademik, acara akademik, informasi sains terkini, dan opini para akademisi. Platform media online dikelola secara sukarela (volunteers) oleh para dewan editor dan kontributor (penulis) dari berbagai kalangan akademisi junior hingga senior. Generasipeneliti.id dinaungi oleh Lembaga non-profit Bioinformatics Research Center (BRC-INBIO) http://brc.inbio-indonesia.org dan berkomitmen untuk menjadikan platform media online untuk semua peneliti di Indonesia.


Our Social Media

Hubungi Kami


WhatsApp: +62 895-3874-55100
Email: layanan.generasipeneliti@gmail.com

Kami menerima Kerjasama dengan semua pihak yang terkait dunia akademik atau perguruan tinggi.











Flag Counter

© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.