by INBIO

"Connecting The Dots of Sciences"

Trending

Shipa Rifelina                 
847 0 0
Opini Akademisi March 5 3 Min Read

Menangkal Arus Buruk di Dunia Digital




Era globalisasi telah membawa dampak yang berbeda bagi setiap individu di dunia ini. Ada yang tumbuh dan berkembang menjadi sebuah pengusaha sukses dengan memanfaatkan platfrom digital dan ada juga yang menggunakan hal ini sebagai wadah untuk kejahatan di dunia digital. 

Kecanggihan teknologi hampir tidak di iringi dengan edukasi serta 'kesiapan' bagi warga dunia. Hal ini menjadikan yang dunia digital bak sebuah hutan rimba, dimana yang kuat akan berkuasa dan yang lemah akan tertindas serta orang-orang yang tidak terlibat dengannya akan 'rugi' atau bahkan 'beruntung'

Namun, untuk pembahasan kali ini kita akan menggelitik sedikit fenomena buruk di media sosial. Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa media sosial merupakan sebuah wadah tanpa batas. Semua orang boleh bergabung di dalamnya tanpa mengenal batasan usia serta latar belakang, baik pendidikan, ekonomi, sosial, budaya dst. 

Dengan adanya kebebasan untuk saling terlibat dan mengakses media sosial maka akan timbul efek positif dan negatif di dalamnya. 

Berikut beberapa tips untuk menangkal arus buruk di dunia digital :
1. Keamanan privasi (Identitas dan data diri) 
Sekarang ini, sudah banyak sekali situs-situs di media sosial yang meminta penggunanya untuk meng-upload data dirinya secara lengkap bahkan sampai men-scan beberapa identitas yang sifatnya privasi. Maka sebelum melanjutkan registrasi ini pastikan bahwa para kita telah terhubung ke sistem keamanan yang ada dalam situs tersebut dan situs yang sedang kita akses merupakan situs yang terpercaya.
2. Memfilter budaya, tren untuk menjadikan diri  sama atau mirip dengan tokoh idola adalah sebuah cita-cita setiap penggemar. Namun dalam hal ini, perlu adanya filter pada masing-masing individu, karena apa yang tampak di media sosial tidak selamanya sama dengan dunia nyata. Atau setidaknya akan ada perbedaan budaya yang jika di paksakan hal tersebut dapat menimbulkan gejala yang berbeda di masyarakat. Maka diperlukan adanya filter yang kita gunakan untuk membatasi pengaruh buruk dari media sosial. 
3. Menyumbang energi positif bagi lingkungan di sekitar. Jika kita telah memutuskan untuk terjun dan berkecimpung di media sosial maka kita harus siap dengan segala resikonya, maka sebisa mungkin menempatkan diri sebagai agen positif sehingga lingkungan juga ikut positif, setidaknya anda telah melakukan sedikit perbaikan dan mentransfer hal positif. Penyesalan selalu datang di akhir maka persiapkan diri untuk itu, meminimalisir kesalahan adalah sebuah proses menuju keberhasilan. Jangan pernah bosan menebar hal-hal positif walau pada kenyataan itu tidak di gubris, jadilah seperti ikan dilautan. Walau ia hidup dan dikelilingi dengan air yang asin, namun tubuhnya tidak ikutan asin. 

Stay healthy para sahabat literasi

Salam, 
Rain


AUTHOR

Bagikan ini ke sosial media anda

(0) Komentar

Berikan Komentarmu

Tentang Generasi Peneliti

GenerasiPeneliti.id merupakan media online yang betujuan menyebarkan berita baik seputar akademik, acara akademik, informasi sains terkini, dan opini para akademisi. Platform media online dikelola secara sukarela (volunteers) oleh para dewan editor dan kontributor (penulis) dari berbagai kalangan akademisi junior hingga senior. Generasipeneliti.id dinaungi oleh Lembaga non-profit Bioinformatics Research Center (BRC-INBIO) http://brc.inbio-indonesia.org dan berkomitmen untuk menjadikan platform media online untuk semua peneliti di Indonesia.


Our Social Media

Hubungi Kami


WhatsApp: +62 895-3874-55100
Email: layanan.generasipeneliti@gmail.com

Kami menerima Kerjasama dengan semua pihak yang terkait dunia akademik atau perguruan tinggi.











Flag Counter

© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.