Hingga saat ini kulit yang putih masih menjadi ukuran cantik di Indonesia, sehingga masyarakat baik laki-laki maupun perempuan sangat mengharapkan adanya produk kosmetika yang memberikan efek memutihkan kulit. Sayangnya, tingginya minat masyarakat terhadap kelompok kosmetika ini sering dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dengan memproduksi dan mengedarkan produk kosmetika yang memberikan jaminan untuk menghasilkan kulit yang putih secara cepat. Sangat tinggi kemungkinannya untuk produk-produk tersebut mengandung bahan-bahan berbahaya, seperti merkuri yang diketahui dapat memutihkan kulit secara cepat dan penggunaannya pada kosmetika sudah dilarang karena efek merugikan yang ditimbulkannya terhadap kesehatan.
Seperti yang disampaikan oleh Badan POM, sepanjang Juli 2020 hingga September 2021, Badan POM telah menemukan kosmetika tanpa izin edar dan mengandung bahan berbahaya yang dilarang senilai 42 miliar rupiah. Di mana sebesar 10,22% dari produk tersebut merupakan kosmetika yang mengandung merkuri. Akan sangat mungkin untuk produk-produk tersebut telah sampai dan digunakan oleh masyarakat. Sehingga, edukasi mengenai bahaya penggunaan merkuri dan cara memilih produk kosmetika yang aman sangat penting dilakukan ke masyarakat untuk mencegah penggunaan produk kosmetika berbahaya oleh masyarakat di masa yang akan datang.
Untuk itu, dalam mewujudkan peranan perguruan tinggi kepada masyarakat, pada tanggal 20 Oktober 2022 Fakultas Farmasi Universitas Andalas (FFUA) melaksanakan pengabdian kepada masyarakat (PkM) di SMPN 32 Lubuk Minturun, Padang, Sumatra Barat terkait bahaya merkuri terhadap kesehatan dan cara memilih produk kosmetika yang aman. Selain itu, juga disampaikan mengenai cara merawat kulit untuk remaja, seperti dengan menjaga kebersihan kulit dan mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin. Kegiatan ini diketuai oleh apt. Annisa Fauzana, M.Farm yang merupakan dosen Departemen Kimia Farmasi FFUA dan didampingi oleh beberapa dosen dari Departemen Farmakologi dan Farmasi Klinis FFUA.
Kegiatan pengabdian ini dimulai dengan memberikan pre-test kepada peserta pengabdian untuk melihat sejauh mana pengetahuan mereka mengenai (1) badan yang bertanggung jawab dalam peredaran kosmetika, (2) bahaya penggunaan produk kosmetika yang mengandung merkuri, (3) cara memilih kosmetika yang aman, dan (4) cara menjaga kebersihan dan kesehatan kulit. Setelah itu, kegiatan dilakukan dengan pemberian materi dan diakhiri dengan post-test. Di mana test akhir ini dilakukan untuk melihat tingkat pemahaman peserta mengenai topik yang telah dibicarakan. Terlihat adanya peningkatan pengetahuan yang signifikan oleh peserta pengabdian yang mencerminkan keseriusan peserta untuk mengetahui permasalahan terkait merkuri pada kosmetika.
Kegiatan ini dapat terlaksana karena adanya bantuan Kepala Sekolah SMPN 32 Lubuk Minturun, Padang, Dra. Doris Yelniwetis dan segenap guru yang terkait. Diharapkan dengan terlaksananya kegiatan pengabdian ini, masyarakat khususnya remaja menjadi lebih bijaksana dalam memilih dan menggunakan produk kosmetika yang memberikan efek yang diharapkan tanpa memberikan efek yang berbahaya bagi kesehatan.
AUTHOR
© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.