by INBIO

"Connecting The Dots of Sciences"

Trending

Gusti Salma Assyifa Balela                 
3909 0 3
Biologi January 2 5 Min Read

Bagaimana Reproduksi pada Hewan Invertebrata?




Perkembangbiakan Aseksual

Perkembangbiakan aseksual merupakan perkembangbiakan yang terjadi tanpa proses peleburan sel gamet. Individu baru tersebut muncul dari bagian tubuh induknya. Perkembangbiakan secara aseksual pada hewan invertebrata terjadi dengan cara:

  1. Membelah Diri (Pembelahan Biner)

Reproduksi dengan cara membelah diri hanya terjadi pada Protozoa (hewan bersel satu), misalnya Amoeba, Paramaecium, dan Euglena.

Proses pembelahan diawali dengan proses pembelahan inti sel menjadi dua, kemudian diikuti pembelahan sitoplasma menjadi dua bagian yang masing-masing menyelubungi masing-masing nukleus tersebut. Selanjutnya, bagian tengah sitoplasma menyempit dan diikuti pemisahan yang membentuk dua individu. Pada saat keadaan lingkungan kurang menguntungkan, Amoeba akan melindungi diri dengan membentuk kista yang berdinding sangat kuat. Di dalam kista tersebut, Amoeba membelah diri berulang-ulang menghasilkan banyak individu baru dengan ukuran yang lebih kecil. Ketika kondisi lingkungan membaik, dinding kista akan pecah dan individu-individu baru akan keluar, tumbuh dan berkembang menjadi Amoeba dewasa.

 

  1. Fragmentasi

Fragmentasi adalah perkembangbiakan dengan memotong bagian tubuh, kemudian potongan tubuh tersebut tumbuh menjadi individu baru. Hewan yang melakukan reproduksi secara fragmentasi adalah cacing Planaria.

Cacing Planaria mempunyai daya regenerasi yang sangat tinggi. Seekor cacing Planaria yang dipotong menjadi dua bagian, masing-masing potongan akan tumbuh dan berkembang menjadi dua ekor cacing Planaria.

 

  1. Pembentukan Tunas

Tunas adalah cara perkembangbiakan di mana individu baru merupakan bagian tubuh dari induk yang terlepas kemudian tumbuh. Contoh hewan yang berkembang biak dengan membentuk tunas ialah Hydra sp, Porifera, dan Coelenterata.

Individu baru Hydra terbentuk dari bagian tubuh Hydra dewasa. Setelah cukup besar, tunas akan melepaskan diri dari tubuh induknya. Hewan lain yang melakukan reproduksi dengan tunas misalnya ubur-ubur, hewan karang, dan anemon laut.

 

  1. Sporulasi (Pembentukan Spora)

Sporulasi adalah proses pembelahan berganda (pembelahan multipel) yang menghasilkan spora. Hewan yang melakukan reproduksi dengan sporulasi adalah Plasmodium sp. Plasmodium adalah protozoa bersel satu yang dikenal sebagai penyebab penyakit malaria. Pada fase oosit, oosit akan membelah dan selanjutnya akan menghasilkan sporozoit.

Dalam siklus hidupnya, Plasmodium mengalami dua fase, yaitu fase generatif dan fase vegetatif. Fase generatif berlangsung di dalam tubuh nyamuk Anopheles betina, sedangkan fase vegetatif berlangsung di dalam tubuh penderita penyakit malaria.

 

Perkembangbiakan seksual

Pada reproduksi seksual tidak selalu terjadi pembuahan, namun kadang - kadang dapat terbentuk individu baru tanpa adanya pembuahan, sehingga reproduksi ini pada hewan invertebrata dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

  1. Tanpa pembuahan, yaitu pada peristiwa partenogenesis, yang mana sel telur tanpa dibuahi dapat tumbuh menjadi individu baru. Misalnya pada lebah jantan dan semut jantan.
  2. Dengan pembuahan, dapat dibedakan mdnjadi dua, yaitu konjugasi dan anisogami. Konjugasi, ini terjadi pada invertebrata yang belum jelas alat reproduksinya misalnya Paramecium. Sedangkan anisogami, yaitu peleburan dua sel kelamin yang tidak sama besarnya, misalnya peleburan mikrogamet dan makrogamet pada Plasmodium dan peleburan sperma dengan ovum di dalam rahim.

 

Peran perkembangbiakan ini adalah untuk memberikan keberlanjutan keberadaan suatu spesies. Karena hewan bersaing dengan individu lain di lingkungan untuk saling mempertahankan diri.


AUTHOR

Bagikan ini ke sosial media anda

(0) Komentar

Berikan Komentarmu

Tentang Generasi Peneliti

GenerasiPeneliti.id merupakan media online yang betujuan menyebarkan berita baik seputar akademik, acara akademik, informasi sains terkini, dan opini para akademisi. Platform media online dikelola secara sukarela (volunteers) oleh para dewan editor dan kontributor (penulis) dari berbagai kalangan akademisi junior hingga senior. Generasipeneliti.id dinaungi oleh Lembaga non-profit Bioinformatics Research Center (BRC-INBIO) http://brc.inbio-indonesia.org dan berkomitmen untuk menjadikan platform media online untuk semua peneliti di Indonesia.


Our Social Media

Hubungi Kami


WhatsApp: +62 895-3874-55100
Email: layanan.generasipeneliti@gmail.com

Kami menerima Kerjasama dengan semua pihak yang terkait dunia akademik atau perguruan tinggi.











Flag Counter

© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.