by INBIO
Virus Demam Lembah Rift (RVFV) adalah agen penyebab penyakit zoonosis yang signifikan, terutama di Afrika. Meskipun sebagian besar infeksi pada manusia tergolong ringan dan sembuh sendiri, sejumlah kecil kasus dapat berkembang menjadi bentuk yang lebih parah, termasuk hemoragik dan meningitis, dengan tingkat kematian yang signifikan. Dalam situasi ini, kebutuhan akan terapi yang efektif menjadi mendesak. Penelitian terbaru menunjukkan potensi penghambatan protein RNA-dependent RNA polymerase (RdRp) untuk menghalangi replikasi virus sebagai pendekatan terapi yang inovatif.
Dalam studi ini, lima inhibitor RdRp—favipiravir, molnupiravir, galidesivir, ribavirin, dan tenofovir—diidentifikasi dan dianalisis menggunakan metode in silico. Proses seleksi melibatkan analisis ADMETox, molekular docking, dan simulasi dinamika molekuler untuk mengevaluasi stabilitas dan interaksi ligan-protein. Hasil molekular docking menunjukkan bahwa molnupiravir memiliki afinitas pengikatan tertinggi pada beberapa kantong aktif dibandingkan dengan ligan lain, dengan nilai energi pengikatan yang lebih negatif. Sebaliknya, ribavirin memperlihatkan interaksi hidrogen terbanyak, sedangkan molnupiravir menunjukkan kontribusi interaksi hidrofobik tertinggi, memberikan wawasan baru tentang mekanisme pengikatan molekular.
Simulasi dinamika molekuler lebih lanjut mengkonfirmasi stabilitas interaksi kompleks protein-ligan, dengan nilai rata-rata fluktuasi akar kuadrat (RMSF) berada dalam rentang stabilitas. Molnupiravir muncul sebagai kandidat paling stabil, menyoroti potensi besar untuk diuji lebih lanjut pada penelitian in vitro dan in vivo. Hasil ini memberikan peta jalan awal untuk mengeksplorasi inhibitor RNA polimerase sebagai terapi yang menjanjikan melawan RVFV.
Secara keseluruhan, penelitian ini tidak hanya memperkenalkan strategi pemanfaatan kembali obat-obatan eksisting tetapi juga memberikan kontribusi penting terhadap pengembangan obat untuk virus RNA lainnya. Dengan adanya penelitian lanjutan, hasil ini dapat membuka jalan menuju uji klinis dan pengembangan terapi baru yang efektif untuk pengendalian virus Demam Lembah Rift.
Sumber:
AUTHOR
© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.