by INBIO

"Connecting The Dots of Sciences"

Trending

Rezekinta Syahputra Sembiring                 
142 0 0
Sains dan Teknologi December 27 9 Min Read

METABOLOMICS & NUTRITION RESEARCH: Metabolomics for food composition and food biomarker analysis




Dr. David S. Wishart adalah seorang profesor terkemuka di University of Alberta, Kanada, yang dikenal luas atas kontribusinya dalam bidang metabolomik, bioinformatika, dan kimia struktural. Lahir dan dibesarkan di Edmonton, Alberta, ia menyelesaikan gelar B.Sc. dengan predikat First Class Honours dalam bidang fisika dari University of Alberta pada tahun 1983. Kemudian, ia melanjutkan studi ke Yale University, meraih gelar M.Phil. pada tahun 1986 dan Ph.D. dalam biofisika molekuler pada tahun 1991. Setelah menyelesaikan studi doktoralnya, Dr. Wishart melakukan penelitian pascadoktoral di bawah bimbingan Dr. Brian D. Sykes.

Karier akademiknya dimulai pada tahun 1995 sebagai asisten profesor di Fakultas Farmasi dan Ilmu Farmasi di University of Alberta, di mana ia memegang kursi Bristol Myers Squibb dalam Bioteknologi selama sepuluh tahun. Pada tahun 2003, ia diangkat sebagai profesor penuh dan bergabung dengan Departemen Ilmu Biologi dan Ilmu Komputer di Fakultas Sains. Selain itu, ia juga memiliki penunjukan bersama di Fakultas Farmasi dan Ilmu Farmasi serta Departemen Kedokteran Laboratorium dan Patologi di Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Gigi. Pada tahun 2018, Dr. Wishart dianugerahi gelar Distinguished University Professor sebagai pengakuan atas kontribusi luar biasanya dalam penelitian dan pendidikan.

Salah satu pencapaian signifikan Dr. Wishart adalah pendirian The Metabolomics Innovation Centre (TMIC) pada tahun 2011, yang merupakan laboratorium nasional Kanada untuk metabolomik. TMIC berfokus pada pengembangan teknik dan sumber daya untuk memajukan penelitian metabolomik di Kanada dan internasional. Selain itu, Dr. Wishart telah meluncurkan beberapa perusahaan bioteknologi, termasuk Chenomx, OMx Personal Health Analytics, dan Molecular You Corp., yang berfokus pada penerapan metabolomik dalam analisis kesehatan pribadi.

Dalam presentasinya yang berjudul "METABOLOMICS & NUTRITION RESEARCH: Metabolomics for food composition and food biomarker analysis," Dr. Wishart membahas peran penting metabolomik dalam penelitian nutrisi. Metabolomik adalah studi komprehensif tentang metabolit kecil dalam sel, jaringan, atau organisme. Dalam konteks penelitian nutrisi, metabolomik memungkinkan analisis mendalam tentang komposisi makanan dan identifikasi biomarker yang terkait dengan asupan makanan.

Salah satu aspek yang dibahas adalah bagaimana metabolomik dapat digunakan untuk mengkarakterisasi kompleksitas kimiawi makanan secara menyeluruh. Dengan menggunakan teknik seperti spektroskopi NMR dan spektrometri massa, para peneliti dapat mengidentifikasi dan mengukur berbagai metabolit dalam sampel makanan. Informasi ini penting untuk memahami komponen bioaktif dalam makanan yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia. Sebagai contoh, penelitian telah mengidentifikasi metabolit seperti trimetilamina N-oksida (TMAO), yang diproduksi oleh mikrobioma usus dari nutrisi makanan seperti kolin dan karnitin yang terdapat dalam telur dan daging merah, yang dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.

Selain itu, Dr. Wishart menyoroti penggunaan metabolomik dalam identifikasi biomarker makanan. Biomarker ini adalah indikator biologis yang dapat digunakan untuk menilai asupan makanan individu secara objektif, berbeda dengan metode penilaian diet tradisional yang seringkali mengandalkan laporan diri yang rentan terhadap bias. Dengan mengidentifikasi metabolit spesifik yang berasal dari makanan tertentu dalam sampel biologis seperti urin atau darah, peneliti dapat menentukan pola makan individu dengan lebih akurat. Pendekatan ini telah digunakan dalam studi yang mengklasifikasikan biomarker diet dan hubungannya dengan risiko penyakit kronis.

Dr. Wishart juga membahas bagaimana metabolomik dapat membantu dalam pengembangan database komposisi makanan yang lebih akurat. Dengan menganalisis profil metabolit dari berbagai makanan, peneliti dapat membuat katalog komponen kimia yang lebih lengkap, yang dapat digunakan dalam penelitian nutrisi dan epidemiologi. Informasi ini juga dapat membantu dalam pengembangan panduan diet yang lebih tepat sasaran dan personalisasi rekomendasi nutrisi berdasarkan profil metabolik individu.

Selain itu, metabolomik memainkan peran penting dalam memahami interaksi antara diet dan mikrobioma usus. Mikrobioma usus terdiri dari triliunan mikroorganisme yang hidup dalam saluran pencernaan dan berperan dalam metabolisme nutrisi. Dengan menggunakan pendekatan metabolomik, peneliti dapat mempelajari bagaimana diet mempengaruhi komposisi dan fungsi mikrobioma, serta bagaimana mikrobioma, pada gilirannya, mempengaruhi metabolit yang dihasilkan dan kesehatan host. Sebagai contoh, metabolit seperti TMAO yang disebutkan sebelumnya diproduksi melalui interaksi antara diet dan mikrobioma usus, dan telah dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular.

Dr. Wishart menekankan bahwa integrasi data metabolomik dengan data genomik, proteomik, dan klinis dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang kesehatan dan penyakit manusia. Pendekatan integratif ini memungkinkan identifikasi jalur metabolik yang terlibat dalam perkembangan penyakit dan dapat mengarah pada penemuan target terapeutik baru atau strategi pencegahan yang lebih efektif. Sebagai contoh, dengan memahami bagaimana metabolit tertentu berinteraksi dengan gen atau protein dalam tubuh, peneliti dapat mengembangkan intervensi yang ditargetkan untuk mengubah jalur metabolik yang terkait dengan penyakit.

Pada skala yang lebih luas, Dr. Wishart juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas disiplin dalam memajukan penelitian metabolomik. Bidang ini tidak hanya melibatkan ahli biologi, tetapi juga ahli kimia, matematikawan, insinyur, dan profesional dalam ilmu data. Dengan mengintegrasikan data dari berbagai disiplin, metabolomik memungkinkan pengembangan model prediksi yang lebih baik untuk kesehatan dan penyakit. Dr. Wishart menekankan bahwa pendekatan berbasis data besar (big data) ini telah menjadi fondasi dari banyak penemuan penting di bidang kesehatan modern.

Tidak kalah menarik, presentasi ini juga membahas tantangan yang dihadapi dalam penelitian metabolomik. Salah satu tantangan utama adalah standarisasi teknik dan interpretasi data. Karena metabolomik melibatkan analisis data dalam skala yang sangat besar, pengelolaan dan interpretasi data menjadi krusial. Dr. Wishart menjelaskan bahwa tanpa pendekatan yang terstandardisasi, hasil dari penelitian metabolomik dapat bervariasi, sehingga mempersulit komparabilitas antar studi. Dalam hal ini, laboratorium seperti The Metabolomics Innovation Centre (TMIC), yang dipimpin Dr. Wishart, menjadi pelopor dalam menyediakan sumber daya dan standar bagi para peneliti di seluruh dunia.

Melalui metabolomik, Dr. Wishart juga menunjukkan bagaimana bidang ini berpotensi membantu dunia menghadapi masalah gizi global, termasuk kekurangan gizi dan obesitas. Dengan memahami bagaimana makanan tertentu memengaruhi metabolisme di berbagai populasi, strategi yang lebih efektif dapat dikembangkan untuk menangani permasalahan ini secara global. Sebagai contoh, makanan pokok di beberapa negara berkembang dapat dianalisis untuk meningkatkan kandungan bioaktifnya, membantu meningkatkan kualitas nutrisi populasi yang bergantung pada makanan tersebut.

Tak hanya terbatas pada aspek manusia, Dr. Wishart menguraikan bagaimana metabolomik juga dapat diterapkan dalam sistem pangan secara keseluruhan. Dari analisis kualitas makanan, pengawasan keamanan pangan, hingga pengembangan makanan fungsional, pendekatan metabolomik telah memberikan kontribusi besar dalam menciptakan sistem pangan yang lebih sehat dan berkelanjutan. Sebagai contoh, penelitian metabolomik memungkinkan identifikasi senyawa berbahaya dalam makanan dengan lebih cepat, seperti kontaminan atau residu pestisida, sehingga memastikan bahwa makanan yang sampai di meja konsumen aman untuk dikonsumsi.

Kesimpulannya, presentasi Dr. David Wishart membawa pesan yang kuat tentang potensi besar metabolomik dalam mengubah cara kita memahami makanan, kesehatan, dan hubungan di antara keduanya. Pendekatan ilmiah yang ia usulkan tidak hanya relevan untuk penelitian nutrisi, tetapi juga memberikan harapan baru untuk menciptakan dunia yang lebih sehat dan sadar gizi. Dengan semangatnya yang inspiratif dan wawasan mendalam, Dr. Wishart berhasil memukau para pendengar, sekaligus mendorong pemahaman yang lebih luas tentang pentingnya metabolomik dalam menjawab tantangan-tantangan kesehatan global.

Sumber: ILSI NA: FNSP 2017: METABOLOMICS & NUTRITION RESEARCH: Metabolomics for food..(David Wishart, PhD)


Editor:     Rezekinta Syahputra Sembiring                 

AUTHOR

Bagikan ini ke sosial media anda

(0) Komentar

Berikan Komentarmu

Tentang Generasi Peneliti

GenerasiPeneliti.id merupakan media online yang betujuan menyebarkan berita baik seputar akademik, acara akademik, informasi sains terkini, dan opini para akademisi. Platform media online dikelola secara sukarela (volunteers) oleh para dewan editor dan kontributor (penulis) dari berbagai kalangan akademisi junior hingga senior. Generasipeneliti.id dinaungi oleh Lembaga non-profit Bioinformatics Research Center (BRC-INBIO) http://brc.inbio-indonesia.org dan berkomitmen untuk menjadikan platform media online untuk semua peneliti di Indonesia.


Our Social Media

Hubungi Kami


WhatsApp: +62 895-3874-55100
Email: layanan.generasipeneliti@gmail.com

Kami menerima Kerjasama dengan semua pihak yang terkait dunia akademik atau perguruan tinggi.











Flag Counter

© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.