by INBIO

"Connecting The Dots of Sciences"

Trending

nur alifah                 
201 0 0
Sains dan Teknologi April 15 8 Min Read

Mesin Pelet Ramah Lingkungan Ini Ubah Limbah Tanaman Jadi Energi, Konsumsi Listriknya Cuma 2,8%!




Peneliti berhasil merancang mesin pelet biomassa yang hemat energi dengan memanfaatkan limbah tanaman sebagai bahan bakar alternatif berkelanjutan. Mesin ini dirancang menggunakan pendekatan Finite Element Method (FEM) dan diuji secara eksperimental untuk mengevaluasi kinerja secara menyeluruh. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menghasilkan pelet berkualitas tinggi dengan konsumsi energi minimal, sebagai solusi energi terbarukan.

Berbagai parameter pengujian dilakukan, seperti produktivitas mesin (Mp), panjang pelet (Pl), densitas partikel (ρp), densitas curah (ρb), ketahanan tekan (Hr), tegangan geser (τ), dan daya tahan pelet (Dp). Penelitian ini juga menganalisis pengaruh kandungan air (MC), kandungan molase (MLC), ukuran partikel (PS), dan kecepatan putar poros utama (RS) terhadap kualitas pelet. Hasilnya menunjukkan bahwa kombinasi yang tepat dari faktor-faktor ini dapat secara signifikan meningkatkan performa dan kualitas pelet.

Produktivitas tertinggi mesin tercapai pada 99,4 kg per jam dengan 20% kadar air, ukuran partikel 0,7 mm, dan kecepatan poros utama 100 rpm. Sementara itu, pelet dengan kualitas fisik terbaik, termasuk densitas tinggi dan daya tahan maksimal, diperoleh pada kandungan molase 15%. Hal ini menunjukkan efektivitas molase sebagai bahan pengikat alami dalam proses peletisasi.

Daya tahan pelet mencapai 94%, yang mengindikasikan bahwa penggunaan molase mampu menggantikan aditif sintetis tanpa mengorbankan kualitas. Selain itu, konsumsi energi dalam proses ini hanya 128,45 kWh per ton, yang setara dengan 2,8% dari potensi energi limbah kapas. Temuan ini menjadi bukti bahwa proses peletisasi bisa dilakukan dengan efisiensi tinggi dan berdampak kecil terhadap lingkungan.

Studi ini membuka peluang besar bagi pengembangan bahan bakar alternatif dari limbah pertanian. Penelitian selanjutnya disarankan untuk mengeksplorasi formulasi bahan pengikat yang lebih canggih, otomatisasi proses, serta stabilitas jangka panjang dari pelet yang dihasilkan dalam berbagai kondisi penyimpanan.

Original Article: https://doi.org/10.1038/s41598-025-93058-6

Ayo publikasikan artikel ilmiahmu di website generasipeneliti.id secara gratis!
Hubungi kami di WhatsApp +62 822-5828-1664 (Afifah)


Editor:     Chief Editor                 

AUTHOR

Bagikan ini ke sosial media anda

(0) Komentar

Berikan Komentarmu

Tentang Generasi Peneliti

GenerasiPeneliti.id merupakan media online yang betujuan menyebarkan berita baik seputar akademik, acara akademik, informasi sains terkini, dan opini para akademisi. Platform media online dikelola secara sukarela (volunteers) oleh para dewan editor dan kontributor (penulis) dari berbagai kalangan akademisi junior hingga senior. Generasipeneliti.id dinaungi oleh Lembaga non-profit Bioinformatics Research Center (BRC-INBIO) http://brc.inbio-indonesia.org dan berkomitmen untuk menjadikan platform media online untuk semua peneliti di Indonesia.


Our Social Media

Hubungi Kami


WhatsApp: +62 895-3874-55100
Email: layanan.generasipeneliti@gmail.com

Kami menerima Kerjasama dengan semua pihak yang terkait dunia akademik atau perguruan tinggi.











Flag Counter

© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.