by INBIO
Kegiatan penyuluhan mengenai pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) melalui penggunaan tanaman anti nyamuk yang diselenggarakan oleh Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas YARSI di balai RW 07 Kelurahan Sumur Batu pada Kamis, 23 Mei 2024, berlangsung dengan sukses. Kegiatan ini dihadiri oleh 30 peserta yang terdiri dari 15 kader jumantik dan 15 kader posyandu. Dr. Kholis Ernawati, S.Si., MKes, seorang ahli kesehatan lingkungan, memberikan penjelasan mengenai pentingnya tanaman anti nyamuk sebagai solusi alami dan ramah lingkungan untuk mencegah penyebaran DBD. Nyamuk Aedes aegypti, sebagai vektor utama penyebaran DBD, dapat dicegah secara efektif melalui penggunaan tanaman anti nyamuk.
Foto 1. Peserta Sedang Mengisi Kuesioner Pre Test
Materi penyuluhan disajikan dalam bentuk brosur yang memuat informasi lengkap mengenai penyebab DBD, peran nyamuk Aedes dalam penyebaran penyakit, serta cara penggunaan tanaman anti nyamuk untuk mencegah penyebaran nyamuk. Brosur juga mencantumkan ciri-ciri dan jenis tanaman anti nyamuk, manfaat penggunaannya, dan tips perawatan agar tanaman tetap efektif. Dengan slogan inspiratif "Bersama-sama kita perangi DBD dengan tanaman anti nyamuk," brosur ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dari ancaman DBD.
Selain itu, peserta diberikan kuesioner pre dan post tes untuk mengukur peningkatan pemahaman mereka sebelum dan setelah penyuluhan. Pertanyaan dalam kuesioner ini mencakup penyebab DBD, jenis tanaman yang tidak termasuk tanaman anti nyamuk, cara kerja tanaman anti nyamuk dalam mencegah penularan DBD, alasan penggunaan tanaman anti nyamuk dianggap ramah lingkungan, dan tindakan yang diperlukan untuk merawat tanaman anti nyamuk agar tetap efektif.
Foto 2. Peserta Sedang Memperhatikan Contoh Tanaman Anti Nyamuk
Pada hari pelaksanaan, antusiasme peserta terlihat tinggi selama sesi tanya jawab dan demonstrasi tanaman anti nyamuk. Narasumber menjelaskan dan mempraktikkan cara menggunakan tanaman anti nyamuk, khususnya Lavender, yang dipilih sebagai tanaman demo. Peserta diajarkan cara menanam, merawat, dan memanfaatkan tanaman ini untuk mengurangi populasi nyamuk di sekitar rumah mereka. Di akhir penyuluhan, delapan tanaman Lavender beserta pot dan media tanam dibagikan kepada delapan kader jumantik yang berkomitmen untuk memelihara tanaman tersebut.
Melalui kegiatan ini, diharapkan tanaman anti nyamuk dapat memberikan kontribusi nyata dalam mencegah penyebaran DBD di Kelurahan Sumur Batu. Penggunaan tanaman ini tidak hanya membantu mengurangi populasi nyamuk tetapi juga meningkatkan kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat. Program ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi komunitas lain untuk menerapkan solusi serupa dalam menjaga kesehatan lingkungan mereka. Kegiatan ini merupakan langkah awal yang penting dalam mewujudkan masyarakat yang lebih peduli dan berwawasan lingkungan. Ke depannya, diharapkan lebih banyak masyarakat yang terlibat aktif dalam gerakan pencegahan DBD dengan tanaman anti nyamuk ini.
Tim Pengmas Universitas YARSI tahun 2023-2024:
AUTHOR
© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.