by INBIO
Kharisma Sekar Wangi, 2111222002
Mata Kuliah Metabolisme Gizi Ibu Hamil dan Ibu Menyusui
Dosen Pengampu: Dr. Helmizar, S.K.M., M. Biomed, Dr. Idral Purnakarya, S.K.M., M.K.M., Dr. Azrimaidaliza, S.K.M., M.K.M., dan Ice Yolanda Puri, S. Si.T., M.
Ibu menyusui merupakan sebutan bagi seorang ibu yang sedang dalam fase laktasi atau menyusui anaknya.
Laktasi merupakan suatu proses yang meliputi produksi dan pengeluaran ASI yang membutuhkan kesiapan ibu secara psikologis dan fisik.
Menyusui adalah proses pemberian air susu ibu (ASI) kepada bayi atau anak kecil dari payudara ibu.
Menyusui menurut WHO adalah suatu cara yang utama dalam memberikan makanan yang ideal bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat serta mempunyai pengaruh biologis dan kejiwaan terhadap kesehatan ibu dan bayi.
Setelah melahirkan, kadar estrogen dan progesteron di dalam tubuh ibu mengalami penurunan drastis, sehingga memicu pelepasan hormon yang berfungsi untuk produksi dan pengeluaran ASI. Ketika bayi mengisap puting susu ibu, maka akan merangsang saraf dan diteruskan ke otak di daerah hipotalamus sehingga terjadi pelepasan prolaktin oleh hipofisis anterior untuk merangsang kelenjar mamae untuk produksi ASI, serta oleh hipofisis posterior melepaskan hormon oksitosin yang membantu proses pengeluaran ASI.
Secara keseluruhan, perubahan biokimia yang terjadi setelah melahirkan meliputi pengaturan ulang metabolisme ibu yang bergantung pada laktasi. Tubuh ibu yang menyusui mengalami penyesuaian yang mencakup peningkatan laju metabolisme basal dan mobilisasi simpanan lemak.
Metabolisme ibu mengalami peningkatan pengeluaran energi untuk proses laktogenesis atau proses produksi dan pengeluaran ASI. Ketika pemberian Air Susu Ibu (ASI) dimulai, terjadi perubahan metabolik yang mengubah cadangan zat gizi dari penyimpanan di dalam tubuh ke sintesis ASI.
Sumber:
AUTHOR
© Generasi Peneliti. All Rights Reserved.